S E P U L U H

3K 145 66
                                    

'Sebelum lanjut kasih vote dulu yuk'

'Jangan lupa share ketemen-temen kalian supaya baca ANKALUDRA juga^^'

'Beri komentar dimanapun, biar rame yuk'

'Happy Reading'




















10. PESAN MISTERIUS

Siapa dia, apakah aku mengenalnya? Atau hanya ingin bermain-main saja?
- Aludra Titania

Pagi ini, Aludra terbangun dari tidurnya. Yang ia rasakan adalah pusing dibagian kepala, mungkin ini efek hujan-hujanan kemarin. Semalam saat pulang, ia mendapatkan sedikit omelan dari sang kakak, Nova. Tentu saja, karena Aludra pulang dengan keadaan yang berantakan, pakaian basah kuyup, mata merah, dan rambut basah yang tak tertata. Namun, Nova tak menanyakan penyebab keadaannya itu. Untung saja.

Terdengar suara nontifikasi dari handphonenya. Secara otomatis, kepalanya menoleh ke nakas samping tempat tidurnya, yaitu tempat handphonenya berada. Tangannya bergerak mengambil lalu membukanya.

"Siapa sih pagi-pagi juga," gerutu Aludra sambil mengotak-atik handphonenya. Terlihat, ada pesan yang masuk. Namun, dari nomor yang tak dikenal.

+6281-5636-xxxx
Hai Princess, do you miss me?
02

Kira-kira itulah isi pesannya. Aludra mengerutkan keningnya saat melihat pesan itu. Merasa aneh dengan pesan tersebut.

"Hah? Siapa sih? Sok-sok an manggil princess segala. Jijik jadinya," ujar Aludra diiringi tawa meremehkan. "Lagi pula, jaman modern kayak gini masih ada aja yang make pesan sms."

Mencoba mengabaikan pesan tak dikenal tersebut, Aludra memilih mandi membersihkan dirinya. Karena ia harus berangkat sekolah.

Setelah selesai dengan segala persiapannya, Aludra langsung pamit pada kakaknya.

"Kak, Aludra berangkat sekarang ya? Udah siang nih." pamit Aludra menghampiri Nova yang duduk di kursi rodanya.

"Kapan kamu gak kesiangan sih Al?" Canda Nova saat Aludra menarik tangannya untuk bersalaman. "Aelah, gak gitu juga kali kak." Elak Aludra.

"Udah-udah sana berangkat. Kalo udah debat, gak bakal ada hentinya ntar." Suruh Nova sambil melambaikan tangannya.  Aludra hanya tersenyum. Kemudian mencium punggung tangan kakaknya itu, tak lupa juga kedua pipinya. Setelah itu, berjalan keluar rumah.

Saat hampir melewati pintu, ia menepuk dahinya. Ia lupa mengucapkan salam. Lalu, badannya berbalik, kemudian tersenyum.

"Assalamualaikum," pamit Aludra kepada Nova, kakaknya.

******

Kini, Aludra berjalan melewati koridor-koridor kelas untuk mencapai kelasnya sendiri. Aludra tak mempedulikan banyaknya pasang mata yang melihat ke arahnya. Ia hanya perlu terus berjalan agar sampai ke kelas.

Setelah sampai dikelasnya, ia langsung duduk di tempat biasanya yang ia duduki bersama Metta. Di kelasnya, sudah banyak orang yang datang lebih pagi darinya. Namun, Metta belum terlihat.

"Tumben amat gue dulu yang datang. Biasanya, Metta yang udah dateng dan molor di kelas." Oceh Aludra.

Tangannya bergerak merogoh laci meja. Ia ingin mengecek keberadaan bukunya yang selama ini ia tinggal disana. Namun, yang ia temukan adalah hal lain. Ia menemukan sebatang cokelat yang diikat pita juga sticky note yang ditempel di atasnya.

ANKALUDRA [TERBIT]Where stories live. Discover now