D E L A P A N

3.1K 132 61
                                    

'Sebelum lanjut kasih vote dulu yuk'

'Jangan lupa share ketemen-temen kalian supaya baca ANKALUDRA juga^^'

'Beri komentar dimanapun, biar rame yuk'

'Happy Reading'





















8. BALIKAN

Nyatanya, gue gak bisa egois dengan terus menolak maaf lo
- Aludra Titania -

Setelah perdebatan yang terjadi kemarin antara ia dan Aludra, Metta masih saja merasa bersalah karena telah berkata kasar pada Aludra. Ia tak henti-hentinya memikirkan wajah kecewa Aludra. Ia ingin sekali meminta maaf pada Aludra, namun saat ia mendekatinya, Aludra selalu saja menghindar. Ingin rasanya ia menarik Aludra agar mau mendengarkan penjelasan serta menerima permintaan maafnya.

"Gue harus apalagi Al, agar lo mau maafin gue," gumam kepasrahan Metta.

Saat ini, ia sedang berada di kelas, duduk di bangku yang sama seperti sebelumnya. Ya bangku yang bersebelahan dengan Aludra. Metta terus saja memperhatikan pintu seperti menunggu kedatangan seseorang. Tentu saja, yang ia tunggu adalah sahabatnya, Aludra. Namun, yang ditunggu tak kunjung menampakkan diri.

"Dimana sih tu anak. Daritadi kok gak dateng-dateng," oceh Metta yang sudah merasa bosan menunggu sahabatnya itu.

"Jangan-jangan dia bolos lagi, astaga!" Metta terus saja menduga-duga. Namun, perkiraannya itu salah saat ia melihat seorang perempuan yang berpakaian kurang rapi memasuki kelas. Matanya terus saja mengikuti arah jalan Aludra. Ia heran, kenapa Aludra malah berjalan ke arah pojok kanan kelas, bukannya ke tempat duduknya?

Metta yang menyadari perilaku Aludra itu karena ia masih marah, hanya menghela napas.

Metta bangkit saat Aludra duduk di bangku orang lain. Metta menghampiri bangku yang Aludra duduki.

"Al, kenapa lo duduk disini, ini kan bangku orang?" tanya Metta dengan nada pelan. Aludra hanya memutar bola mata malas.
Merasa tak diberi jawaban oleh lawan bicaranya, Metta kembali bertanya.
"Al, gue mau bicara sama lo tentang kejadian kemarin." Tangannya terulur menyentuh bahu Aludra.

Merasa ada yang menyentuh tubuhnya, Aludra bergerak cepat menyingkirkan tangan tersebut. Metta terkejut atas respon Aludra. Ia tak menyangka Aludra semarah itu padanya.

"Gue lagi sibuk," tolak Aludra mentah-mentah atas ajakan Metta. Lalu membuka tas sekolahnya mengambil benda gepeng kesayangannya.

"Al, gue kan mau lo gak salah paham. Kok lo malah selalu ngehindar sih?" Nada bicara Metta mulai meninggi. Ia kesal atas sikap tak acuh Aludra. Aludra diam, tangannya bergerak memasang headset ke telinganya. Aludra sudah tak peduli dengan apa yang dibicarakan Metta, sahabat satu-satunya itu.

"Aludra lo dengerin gue gak sih?!" Metta menarik headset yang dipakai Aludra.
Merasa kesal karena terus-terusan diganggu, Aludra berdiri dari duduknya. Menatap tak suka pada Metta. Ia sudah muak dengan Metta, ia kecewa atas apa yang Metta lakukan kemarin.

"Lo ngapain hah?! Kita udah gak ada urusan, berenti ganggu gue!" ujar Aludra dengan nada penuh amarah. "Seharusnya lo sadar Mett, kata-kata lo gak bakalan mempan buat gue bisa maafin kesalahan lo!"

ANKALUDRA [TERBIT]Where stories live. Discover now