16. Desire

7.2K 514 91
                                    

Hai
Masih inget aku??
Maaf baru kembali
Makasih yang udh setia nungguin klnjutan crita ini
Aku gatau mau blg apa sm klian yg masih setia sm crita ini syg bgt😭💜

Chapter ini bakalan pnjang krn udh lama bat ga up huhu jd bacanya pelan-pelan aja ya...

Chapter ini bakalan pnjang krn udh lama bat ga up huhu jd bacanya pelan-pelan aja ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

■■■
Seperti masih ada yang mengganjal.

Perkataannya terkesan seperti ia sungguh-sungguh mencintaiku dan ingin mempertahankanku. Namun ketika aku mengingat kembali percakapan tempo hari di kantor, itu sangat berbeda. Mana yang harus aku percaya? Hatiku sudah terlanjur kehilangan arah, aku bingung bahkan ketika ia sudah menceritakan semuanya namun mengapa masih terasa begitu membingungkan.

"Hyuniya appa pulang." Taehyung membuka pintu itu perlahan. Aku melangkah mundur tepat ketika tae membuka kenop pintu itu.

Tidak. Aku tidak mau bertemu dengan anak itu. Aku belum siap. Aku tidak mau.

Aku tak kuat melihat anak yang ia hasilkan dengan perempuan lain, hatiku teriris hanya mendengar namanya saja. Bagaimana bisa aku langsung menemuinya saat ini.

Aku melangkah turun kebawah, sebisa mungkin kulangkahkan kakiku menjauhi Taehyung. Aku ingin pergi darisini. Meskipun ia masih berhutang mengenai penjelasannya d kantor waktu itu. Aku tak peduli lagi. Aku ingin menenangkan pikiranku dulu sesaat.

Aku tak melihat taehyung mengejarku yang keluar dari rumah. Segera aku menghubungi seseorang untuk menjemputku dan membawaku pergi menjauh darisini. Namun ketika aku baru saja hendak memencet layar di ponselku, tangan taehyung meraihnya.

"Ra kau mau apa?" Ia berhasil mengambil ponselku dan mematikannya.

"Kemarikan tae, aku ingin pergi darisini, aku tak mau bertemu denganmu lagi." Jawabku penuh emosi

Aku berusaha mengambil kembali ponselku yang ia sembunyikan dibalik badannya. Namun sepertinya itu percuma. Ia malah memelukku dengan erat. Berusaha meredam amarahku. Semakin aku berusaha melepaskannya, semakin erat pulania memelukku. Dan aku benci hal itu.

"Baiklah kita pulang sekarang, jika kau belum siap bertemu dengannya sekarang, tak apa." Taehyung meregangkan dekapannya

"Tapi biarkan aku bicara dengan Jihyun dulu."

"Kau tunggu d mobil. Jangan kemana-mana ya."

Selama 20 menit ia membiarkan aku berdiam diri sendiri di jok mobil. Membiarkan aku kembali dengan semua pikiran tak mengenakan akan dirinya. Aku hampir saja melarikan diri lagi kalau saja dia tak memunculkan mukanya dihadapanku sekarang.

"Maaf lama ra tadi aku menunggu Yoona datang terlebih dulu agar ia bisa menjaga Jihyun." Jelasnya

■■■

"Ra maafkan aku." Ia berbisik sambil menyelusupkan tangannya di perutku.

"Tidak ada kata lain?" Jawabku

I CHOOSE U [M] ✔Where stories live. Discover now