13. Fake

6.7K 515 101
                                    

Mana yang suka nunggu^ klnjutan crita ini??

Apakah perasaanku terbalaskan?

Mendengar ucapan Taehyung malam itu terasa begitu nyata. Aku cukup sadar ketika mendengarnya lagipula pendengaranku juga tidak mengalami masalah. Aku hanya perlu melupakan percapakan itu tempo lalu dan fokus terhadap perasaanku. Aku yakin dia mempunyai perasaan yang sama denganku.

"Kenapa melamun sayang?" Seru Taehyung sambil menyeka selai yang berada dibibirku dengan jarinya.

Aku hanya menggelengkan kepalaku dan fokus kembali kepada roti yang ada di depanku. Berakhir dengan membereskan semua peralatan makan kami dan bersiap untuk pergi menemani Taehyung.

Selama dua minggu ini Taehyung disibukkan dengan semua persiapan peluncuran cabang barunya. Aku bahkan jarang melihatnya disampingku ketika terlelap, hanya pagi ini dia meluangkan waktunya untuk mengajakku ke kantornya yang ada di Gwangju. Hal itu disambut antusias olehku yang sudah hampir mati kebosanan karena harus menunggunya di villa.

Padahal sesekali aku mengelilingi daerah sini, mencari makan diluar juga menikmati pemandangan namun semuanya terasa tidak sempurna jika tidak ada dia disisiku. Bukankan ini sama saja jika aku tidak ikut ke Gwangju? Toh aku berakhir sendiri juga.

"Terlalu merah" serunya tiba-tiba

"Apa?" Kataku bingung

"Lipstikmu." Dia mengarahkan matanya melihat bibirku

Aku sontak merogoh kaca yang ada didalam tasku, melihat diriku disana dan sama sekali tidak menemukan keanehan diwarna bibirku.

"Ini warna yang selalu aku pakai, biasanya juga seperti ini." Protesku

"Tidak, kau seperti akan berpesta."

"Hapus sedikit." Pintanya

"Tidak mau." Jawabku

Akhir-akhir ini aku merasa kesal dengannya, dia selalu protes akan hal-hal sepele seperti ini. Kadang dia juga protes akan jenis braku yang terlalu biasa, dia ingin sering melihatku mengenakan bralette dibanding balconette.

"Ayolah Taehyung ini bukan masalah yang besar. Jangan sel-hmmph-

Taehyung mengusap bibirku perlahan dengan jempolnya, sambil memiringkan kepalanya berusaha meneliti lagi semua yang ada pada wajahku. Aku masih mencoba masuk kedalam pikiran anehnya, ketika bibir Taehyung sudah lebih dulu menyapa. Melumat dan mengigit secara bergantian. Lidahnya terus mengabsen satu persatu gigiku disana, tak lupa dengan air liur kami yang saling menyatu. Aku larut dalam ciumannya. Selalu.

"Kau tak perlu memakai lipstik jika berada didekatku. Percuma." Taehyung melepaskan tautannya sambil menyeka air liur yang masih tersisa dibibirku dengan jarinya.

"Tapi kita akan bertemu dengan orang banyak, kau mau istrimu ini dianggap kekurangan gizi karena pucat seperti ini." Protesku

"Biar kupakaikan dengan caraku." Taehyung memilah-milah beberapa lipstik yang ada di tasku dan menemukan satu warna terbaiknya. Lalu memakaikannya perlahan dibibirku.

"Tae ayolah itu--"

"Shhutt, jangan banyak protes atau aku akan membungkammu lagi."

Dan anehnya semua perkataan dan perlakuannya bagaikan mantra tersendiri bagiku. Akupun menurutinya begitu saja.

■■■

"Aku ingin squirtmu sebelum masuk ke gedung." Pinta Taehyung sambil melepaskan seatbeltku dan  menurunkan jok mobil.

I CHOOSE U [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang