Mereka akan bersama apapun masalahnya. Faya menggandeng tangan Key dan berjalan menuruni bukit bersama. Rencana untuk kabur telah diatur, mereka hanya perlu meninggalkan rumah sialan itu.

Tapi takdir tidak berpihak pada Faya dan Key, pria yang membeli key telah tiba lebih dulu. Pria itu memandang tajam kearah Key. Tatapan itu bertemu dengan Key, langkah nya terhenti. Genggaman tangan key mengerat. Gadis muda itu mencoba menyalurkan rasa takut nya.

Faya tidak mengetahui hal itu, gadis itu tetap berjalan. Namun langkah nya terhenti ketika merasakan jika Key tidak ikut melangkah bersama nya.

"Ada apa?" Tanya Faya memandang wajah Key yang pucat pasi. Genggaman tangan key juga begitu erat dan telapak tangan nya dingin. Faya mengikuti arah pandang Key. Damn, pria itu telah berdiri tepat di depan rumah nya.

"Bukan kah pria itu seharusnya datang besok,lalu kenapa sekarang?" batin Faya.

Faya merogoh saku nya  dengan cepat, gadis itu mengeluarkan seikat uang dan meletakkan nya di telapak tangan key.

"Key aku berjanji akan menyelamatkan mu jadi lari lah sejauh mungkin! Aku akan menghalangi mereka sebisa ku." ucap Faya.

"Tap-" belum sempat Key berkata paman dan bibi nya sudah berjalan kearahnya.

"KEY LARI!" teriak Faya, namun Key masih diam disana. Gadis itu justru semakin mengeratkan genggaman nya, air mata nya kembali mengalir. Mereka telah berjanji untuk bersama.

"Aku tidak akan pergi tanpa mu." ucap Key lirih, mata itu menatap dalam wajah Faya. Key tidak akan pergi apapun yang terjadi.

"KEY KUMOHON LARI LAH! KUMOHON KEY...D-DIA PENJAHAT HIKS.... HIKS... LARI LAH KEY!" Faya menangis tersedu-sedu, dia tidak bisa menahan air mata nya. Janji itu tidak akan dia ingkari, melindungi Key adalah tujuannya sejak awal.

Teriakan Faya membuat pria yang berniat membeli key itu menjadi kesal.
"Tunggu apalagi? Kejar dia!"

Faya menarik tangan Key dengan cepat, gadis itu membawa Key berlari menjauh.

"Kalian berhenti atau ku tembak?!"

Tidak, Faya tidak bisa berhenti. Dia terus membuat Key berlari sejuah mungkin, namun...

Dorrrr...
Panas nya peluru terasa membakar punggung Faya, dia tidak berhenti Faya terus berlari meskipun rasa nya perih dan panas melingkupi punggung nya

Suara tembakan itu membuat Key melihat kearah Faya, Faya tertembak. Key berhenti, gadis itu berusaha membuat Faya berhenti berlari. Namun Faya tetap kekeh untuk membawa Key pergi.

Dorrrr...
Tembakan kedua itu membuat Tubuh Faya jatuh ketanah, darah segar keluar dari mulut nya.

Key menghentikan langkahnya dan bersimpuh memeluk tubuh Faya. Mencoba menahan tubuh Faya sebisa mungkin, gadis itu membawa Faya kepangkuan nya.

"Kak..." Lirih Key memeluk tubuh Faya.

"Akh...key lari jangan pi-pikir kan aku, jalani masa depanmu key, larilah Key kumohon..." pinta Faya dengan suara pilu.

Hati key terenyuh Faya mampu berkorban sejauh ini untuknya. Bagaimana mungkin Key meninggalkan Faya seorang diri.

"Aku menyayangimu key..." Faya menutup kedua mata nya, napas nya telah berhenti. Key tidak bisa merasa detak jantung Faya. Faya telah meninggalkan dunia untuk selamanya.

Love Devilحيث تعيش القصص. اكتشف الآن