16

3.3K 258 35
                                    

Jimin berjalan mencari Namjoon, dia ingin meminta bantuan sepupu kesayangannya untuk mengerjakan tugas. Namun dia tidak menemukannya dimanapun.

"Joon Hyung, where are you?"

Saat mencari Namjoon, Jimin mendengar ada gedoran pintu dari gudang

"Apa itu Joon Hyung?"

Jimin mendekat kearah gudang dan tidak ada lagi suara gedoran.

Jimin berusaha membuka pintu gudang, hingga akhirnya dia memilih untuk mendobrak pintu gudang.

BRAK

Jimin berhasil mendobrak pintu gudang, dan yang dia lihat ada kegelapan, Jimin mencari saklar lampu dan menekannya.

"ASTAGA, JOON HYUNG"

Jimin langsung mengangkat Namjoon dan membawanya ke Rumah Sakit.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah 50 menit, tapi sang Dokter tidak juga keluar dari Ruangan.

Lalu ada bunyi decitan pintu, Jimin langsung berdiri dari duduknya.

"Seonsaengnim, bagaimana keadaan Hyung saya?" tanya Jimin

"Apa anda keluarga pasien?"

"Ne, saya adiknya"

"Bisa kita bicara diruangan saya?"

Saat Jimin ingin berjalan mengikuti Dokter, Yoongi datang dan menggantikan Jimin.
.
.
.
.
.

Jimin menunggu Yoongi yang daritadi belum datang, kata Dokter tadi Namjoon akan sadar tapi Jimin daritadi menunggu tidak ada tanda-tanda bahwa Namjoon akan sadar.

Jimin akan menutup matanya, lalu dia mendengar suara yang memanggilnya.

"Jiminie"

Jimin menoleh ke arah Namjoon, dan dia melihat Namjoon yang tersenyum kearahnya.

"JOON HYUNG"

Jimin langsung berlari ke arah Namjoon dan memeluknya.

"Bogoshipo, Hyung"

"Nado, Jim"

Lalu tidak lama, Yoongi masuk dan melihat Namjoon dan Jimin sedang berpelukan.

"Maaf salah masuk ruangan" tapi Yoongi tetap berjalan masuk ke ruang rawat Namjoon.

"Apa sih Hyung? Bilang aja iri" ucap Jimin

"Jimin gak boleh gitu"

Namjoon melihat Yoongi tersenyum, lebih tepatnya tersenyum mengejek

"Kau menantangku, Jim?"

Yoongi mendekat ke arah Namjoon, lalu mengusap rambut Namjoon pelan

"Tapi maaf, kau akan kalah dariku"

Setelah mengatakan itu, Yoongi keluar dari ruang rawat Namjoon, meninggalkan Namjoon dan Jimin yang kebingungan.
.
.
.
.
.

Yoongi side

Yoongi daritadi berpikir bagaimana dia bisa mengalahkan Jimin.

"Aku tidak mungkin bisa mengalahkan Jimin"

Tidak lama, ada yang membuka pintu ruangannya.

"Yoongi Hyung, Namjoon Hyung…"

Tanpa mendengar penjelasan Jimin, Yoongi langsung berlari ke arah Ruang rawat Namjoon.

"Joon-ah!"

Yoongi melihat bed Namjoon kosong, tidak ada Namjoon di sana.

"Jim, mana Namjoon?"

"Aku juga mencarinya, dimana dia?"

Mereka mencari Namjoon dimana-mana, dari toilet sampai lobi tapi mereka tidak menemukan Namjoon dimanapun.

Lalu Yoongi mengingat satu tempat, rooftop.

"Aku akan ke rooftop"

Yoongi berlari ke rooftop, semoga dia menemukan Namjoon disana.

Dan dugaan Yoongi benar, Namjoon ada disana sedang memandang langit malam.

"Yoongi Hyung, apa itu kau?"

"Ya, ini aku"

"Syukurlah, ku kira orang lain"

Yoongi mendekati Namjoon dan duduk disampingnya.

"Aku suka melihat langit malam, apalagi jika langit tersebut bertabur ribuan Bintang, aku ingin menjadi salah satu Bintang itu"

"Kau ingin menyerah?"

Namjoon menggeleng

"Tidak, aku belum ingin menyerah"

"Kau tidak pernah mengeluh ya"

"Aku selalu ingat kata-kata dari seseorang, dia mengatakan padaku 'Ngeluh boleh, putus asa jangan
Semua manusia pasti pengen ngeluh, tapi jadiin keluhan itu sebagai semangat sama motivasi buat kedepannya
Mengerti?' dia mengatakan itu padaku dan tersenyum tapi setelah itu aku tidak bertemu dengannya lagi"

"Semoga kau bertemu dengannya"

"Semoga"

Yoongi berdiri dari duduknya

"Kita kembali sekarang?"

"Baiklah"

Mereka berjalan kembali ke ruang rawat Namjoon dan mereka melihat Jimin yang menangis.

"Chim" panggil Namjoon

Jimin menoleh dan melihat Namjoon dan Yoongi. Dia langsung berlari dan memeluk Namjoon.

"Joon Hyung darimana? Jim khawatir"

"Mianhae Jim"

"Sekarang sebaiknya kalian istirahat, terutama Namjoon"
.
.
.
.
.
.

Tbc

Pendek ya, dah lama gak update nih kangen gak? Oh iya kata-kata yang diucapin Namjoon tuh aku terima dari seseorang, sumpah dia bijak banget sampe sayang banget kalo dilepas. Lah kok malah curhat? Dahlah ya, annyeong

Fine ✔Where stories live. Discover now