9

2.9K 279 15
                                    

Keesokan harinya, 06:00 am

Hoseok bangun dari tidurnya dan yang pertama dia lihat adalah wajah damai Namjoon. Saat dia bangun dan ingin berjalan ke Kamar mandi, dia melihat tatapan maut dari Jungkook.

"Namjoon kemarin menangis, dia merindukan Hyungnya dan Dongsaengnya dari keluarga Kim"

Hoseok memang peka dengan tatapan Jungkook yang mengintimidasi, makanya dia langsung menjelaskannya agar Jungkook tidak salah paham kenapa Hoseok memeluk Namjoon.

"Memang siapa nama Hyung dan Doengsaeng Joonie Hyung?"

Jungkook tidak tau tentang keluarga Namjoon kecuali Namanya saja.

"Hyungnya bernama Kim Seokjin dan Dongsaengnya bernama Kim Taehyung"

"Aku akan bertanya pada Appa saat pulang nanti"

"Sebaiknya kau segera berangkat Kook"

"Aku berangkat dengan siapa? Kau mau mengantarku, Hyung?"

"Baiklah"

Hoseok berjalan ke arah Kamar mandi untuk melakukan rutinitas paginya.

Sekitar 10 menit, akhirnya Hoseok selesai dengan rutinitas paginya. Dia melihat Jungkook yang sibuk dengan ponselnya.

"Kook, apa yang kau lakukan?"

Jungkook mengangkat pandangannya ke arah Hoseok

"Aku sedang mencari siapa itu Kim Seokjin dan Kim Taehyung"

"Lebih baik kita berangkat sekarang, daripada kau telat"

Mereka akhirnya berangkat, meninggalkan Yoongi dan Namjoon yang masih tidur

Yoongi side

Yoongi bangun dari tidurnya dan melihat Jam yang berada di dinding.

06:30 am

Yoongi berjalan dengan lambat ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.

Sekitar 10 menit, akhirnya Yoongi selesai melakukan ritualnya. (Tumben -author)

Dia berjalan ke arah Namjoon yang masih tidur, lalu mengusap rambut Namjoon pelan.

"Hyung kerja dulu ya"

Yoongi keluar dari ruang rawat Namjoon dan berjalan ke arah Kantin Rumah Sakit untuk mengisi tenaga nya.

Tidak lama, Namjoon bangun dari tidurnya. Dan hal yang pertama dia lihat adalah ruangannya yang sepi.

'Mereka pasti sudah berangkat, lagipula aku kan bukan siapa-siapa mereka'

Lalu ada yang masuk ke ruang rawat Namjoon, dia adalah Yoongi yang sedang menjalankan tugasnya.

"Oh, kau sudah bangun? Apakah ada yang sakit?"

Yoongi mulai memeriksa Namjoon.

"Tidak ada Hyung, oh iya aku boleh pulang kan?" Namjoon mulai mengeluarkan aegyo miliknya.

"Baiklah, tapi nanti ya"

Yoongi ingin sekali mengatakan tidak, tapi dia adalah salah satu manusia yang takluk dengan aegyo Namjoon.

"Aaaa, waeyo?"

"Joon, kalau kau pulang sekarang, siapa yang akan menjagamu?"

"Aku akan mampir ke restoranmu, disana kan banyak pegawainya. Jadi mereka yang akan menjagaku"

"Haah, baiklah. Tapi aku harus bekerja sebentar, kau tunggu disini"

Namjoon menganggukkan kepalanya, dan Yoongi berjalan keluar dari ruang rawat Namjoon.

"Membosankan"

Namjoon mengambil ponselnya yang tidak dia sentuh dari kemarin.

Dia membuka akun SNS miliknya dan dia melihat postingan milik Taehyung.

Tae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tae. _tae : With Jinie Hyung, my First Hyung.
Liked by 850.568
Tae._tae turn off comment

'Mungkin mereka memang bahagia, walaupun aku pergi. Tapi aku masih harus bertahan, karena aku harus memastikan kalian baik-baik saja tanpa ada yang menggangu kalian' batin Namjoon.

Lalu ada yang masuk ke ruang rawat Namjoon.

"Joonie"

Namjoon mengarahkan pandangannya ke arah asal suara.

"Ada apa, Yoongi Hyung?"

Yoongi duduk di samping Yoongi sambil memegang beberapa berkas.

"Apa kau sudah selesai bekerja?" tanya Namjoon

"Sudah"

Yoongi berusaha menetralkan rasa gugupnya, dia takut respon Namjoon di luar kendali.

"Jadi, ada apa? Apa ada sesuatu?"

Yoongi semakin gugup, ini tidak pernah terjadi dalam hidupnya. Biasanya dia akan langsung menyampaikan kepada pasiennya, tapi untuk Namjoon, dia tidak bisa untuk tenang.

"A...apa k...kau s...si...buk?"

Namjoon menggelengkan kepalanya.

"Ani, apa ada yang ingin kau sampaikan? Dan kelihatannya kau gugup, Hyung. Ada apa?"

Yoongi mencoba untuk tetap tenang.

"Kau mau mendengar hasil pemeriksaan kesehatanmu?"

"Tentu saja"

"Kuharap kau tetap tenang"

Namjoon menganggukkan kepalanya.

"Leukemia"

Yoongi melihat reaksi Namjoon, dan yang dia lihat adalah Namjoon yang diam namun dia melihat ada lelehan air mata yg melewati pipi Namjoon.

Yoongi mendekat ke arah Namjoon, dan mengusap rambutnya pelan.

"Berjuanglah untuk sembuh, kami akan selalu bersamamu"

Namjoon menghapus air matanya dan tersenyum.

"Ne, akan ku usahakan. Gomawo Hyung, tapi apa kau tidak bekerja?"

"Baiklah, sepertinya Dokter tampan ini harus bekerja. Dan kau sebagai pasien dari dokter tampan ini, harus menuruti perintahnya untuk beristirahat"

"Ne, Uisanim"

Yoongi keluar dari ruangan Namjoon.

Namjoon kembali memikirkan keluarga Kim.

'Apakah mereka sedih atau bahagia jika mendengar ucapan Yoongi Hyung tadi? Aku tidak lagi berharap mendapat kasih sayang kalian sekarang, jaga diri kalian baik-baik'

Namjoon akhirnya menutup matanya kembali, dan memasuki dunia mimpi dimana dia memiliki apa yang tidak dimiliknya di dunia nyata.

Jimin side

Jimin ingin sekali menyampaikan sesuatu pada Taehyung, tapi daritadi Taehyung menghindarinya.

'Apa dia marah? Tapikan aku yang bayar minumannya, masa aku harus traktir dia lagi? Ntar uangku abis lalu Appa tau, gimana?'

Akhirnya Jimin kembali menunda untuk memberitahu sesuatu pada Taehyung.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

TBC

Fine ✔Where stories live. Discover now