18: Sorry, I Don't Know

1.1K 87 2
                                    

Aku mendorong pintu membuat Jungkook menoleh. Aku sama sekali tidak meliriknya, aku langsung melewatinya saat dia ingin menyapa ku. Kupikir dia langsung pergi setelah aku mengacuhkannya.

Tetapi dia malah mengikuti ku sembari berkata, "Apa yang sedang kau lakukan di sini?"

Kupikir dia sudah tau apa yang kulakukan di tokoh ini. Secara aku sudah berada di bagian kewanitaan. Tapi dia masih belum mengeti? Yang benar saja!

"Kau akan menjawab ku atau tidak?"

"Urusan wanita," ucapku acuh.

"Oh maaf." Dia kemudian pergi, aku sangat bersyukur jika dia benar-benar pergi. Tapi sebenarnya aku juga agak merasa bersalah ketika tadi dia akan menyapa ku.

Lupakan saja. Aku mengambil yang kucari-cari dari tadi dan membawanya ke kasir. Saat aku sudah sampai di kasir, Jungkook kembali masuk ke dalam tokoh dan mengeluarkan sebuah kartu.

Awalnya aku tidak mengerti dengan apa yang dia lakukan. Tapi setelah kasir itu menyebut harga dari barang yang kuambil, Jungkook langsung memberikan kartu tersebut kepada penjaga kasir.

"Tidak!" Aku spontan menghentikan Jungkook memberikan kartu tersebut. Tetapi Jungkook malah memegan kedua tanganku dan menyuruh ku diam.

Penjaga kasir itu pun tertawa kecil melihat tingkah Jungkook yang menyuruh ku diam seakan dia sedang meyuruh seorang anak kecil untuk diam. Dan akhirnya aku menjadi malu.

Jungkook mulai keluar dari tokoh diikuti oleh ku. Aku sebenarya ingin berterima kasih kepada Jungkook. Tapi aku terlalu kaku untuk melakukan itu. Aku menggeleng, lupakan saja.

"Oh ya, Lisa." Jungkook menyaut saat akan memasuki mobilnya. Aku menoleh kearahnya. Dia kemudian kembali berkata, "Kau tidak berterima kasih?"

Sudah kuduga, dia tidak mungkin melakukan hal seperti ini begitu saja. Setiap kebaikan yang dia lakukan kepada ku selalu ada imbalannya. Dan sekarang, aku yakin bukan hanya kata terima kasih yang dia mau.

"T-terima kasih," ucapku gugup.

Jungkook tersenyum. "Aku akan menerima ucapanmu, tapi setelah aku mengantar mu pulang, bagaimana?" Aku berdecih. "Jika tidak, baiklah. Tapi kau akan terus berhutan kepada ku," ucapnya dengan sengaja membuat aku harus mengambil keputusan yang matang.

"B-baiklah," ucapku gelagapan. Aku menyetujuinya, lagi pula ini bukan hal yang berat.

Jungkook kemudian tersenyum gembira. Dia berjalan ke arah ku dan langsung menarik ku. Dia membukakan pintu mobil lalu menyuruh ku masuk.

JUNGKOOK'S POV

Malam ini aku berhasil menaklukkan Lisa. Tidak sepeti kemarin-kemarin, kali ini dia sama sekali tidak meberontak. Biasanya jika aku menyuruhnya untuk melakukan sesuatu hal, dia akan mengajak ku beradu mulut terlebih dahulu. Tetapi tidak dengan ini. Dia kelihatannya patuh kepada ku.

Saat perjalan mengantar Lisa menuju ke rumahnya, aku sama sekali tidak mengajak Lisa berbicara. Aku hanya meliriknya sekali-kali. Terkadang dia menyembunyikan barang yang ada di dalam plastik yang berada di pangkuannya.

Kurasa wajar saja jika dia menyembunyikannya. Jelas itu milik wanita, dia pasti tidak suka jika ad pria yang mengusiknya, termasuk aku.

Kuambil sebuah minuman bersoda dari dalam laci mobil. Aku mengajukannya satu kepada Lisa, tapi dia tidak merimanya. Dia hanya menggeleng. Ya sudah, aku kembali memasukkan satu minuman bersoda itu dan yang satunya kuminum.

Mobil yang kukendarai sudah mulai mendekati rumah nenek Lisa, terlihat ada beberapa mobil terparkir di depan rumahnya. Lisa mengerutkan alis layaknya orang bingun. Aku kemudian tersenyum tipis.

First Feeling (The Little Lady and The Crazy Man) ✔Where stories live. Discover now