"Saya sedang tidak baik-baik saja

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Saya sedang tidak baik-baik saja. Itu jawaban atas pertanyaan kamu."

Hening.

Pandangan mereka masih terkunci satu sama lain seolah-olah semua objek buram hingga tak terlihat.

Angin malam berhembus sedikit kencang menerbangkan beberapa helai rambut hitam Noushin sampai menutupi wajah nya.

Sampai akhirnya Rion berdeham seraya memutus kontak mata nya. Pria itu menunduk memandangi sepatu kulit nya.

"Noushin," Mendengar nama nya disebut, wanita itu terperanjat seraya menyingkirkan beberapa helai rambut yang hinggap di wajah nya.

"Y-ya?"

Rion mendongak dan pandangan mereka kembali bertemu. "Saya butuh sesuatu. Akan kah kamu mengabulkan nya?"

"Hah? Ah.. Iya, tentu saja. Bapak butuh apa?"

"Kamu hanya perlu diam." Perlahan namun pasti, Noushin mengangguk. Selanjutnya, yang Rion lakukan adalah mengikis jarak diantara dirinya dan Noushin.

"Saya butuh ini," Ucap Rion sebelum kemudian meraih tubuh Noushin ke dalam pelukannya.

Pria itu mendekap tubuh Noushin erat seraya menyandarkan wajah nya pada pundak wanita itu. Pundak yang saat ini dapat menenangkan nya dari kesedihan yang dia tahan sejak tadi.

Kesedihan karena rindu dengan sosok Lala nya, dan kesedihan karena melihat anak gadis nya yang harus tumbuh tanpa sosok Ibu selama ini. Dilihat dari tatapan mata Adrastea tadi, Rion jelas-jelas menangkap basah kalau anak nya itu merindukan sosok Ibu yang seharus nya menemaninya tumbuh. Yang seharusnya ada disamping nya dalam keadaan apapun. Yang seharusnya dapat dia peluk kapan pun jika dia membutuhkan nya.

Rion semakin mengeratkan pelukan nya tanpa sadar siapa yang dia peluk. Dia hanya butuh pelukan untuk meredam keresahan hatinya. Karena dia percaya, pelukan adalah obat penenang yang paling manjur disaat sedang tidak baik-baik saja.

Sementara itu, tak jauh dari posisi mereka, tepat nya di tangga, ada sepasang manusia yang sedang kejar-kejaran. Sang wanita nampak sedang marah dengan si laki-laki.

"Yang dengerin aku dulu. Aku bisa jelasin semuanya."

"Jelasin apalagi? Udah jelas-jelas tadi kamu liatin dia!"

"Yaaaaang... Nggak gitu ih. Dengerin dulu makanya."

"Sayang..."

"Jeniiiii istri ku yang paling cantik," Iya, mereka adalah Evan dan Jeni.

Jeni sedang ngambek dengan suaminya karena tadi dia menangkap basah Evan sedang lirik-lirikan dengan wanita lain.

"ENGGAK MEMPAN!"

"Yanggg... Masa mau kejar-kejaran gini sih, kaya masih abg aja. Malu sama Gaby lah."

"NGGAK USAH DIKEJAR KALO GI---hmmpt." Evan terpaksa membungkam bibir Jeni dengan bibir nya setelah wanita itu dapat dia raih.

Me vs Papiحيث تعيش القصص. اكتشف الآن