Bagian 1

6 4 1
                                    

Hallo! Author Bee back bawa part baruuu huuuuu😂

Selamat menikmati misteri, teka-teki dan terror yang disajikan.

👻

Hari Senin di SMA Lampu Merah adalah hari yang selalu menjadi ajang pertunjukkan.

Setiap siswa-siswi yang tak memakai atribut lengkap akan dipajang di depan siswa saat upacara berlangsung. Termasuk, Tasya, Citra dan Salsa. Tidak dengan Madhu, meski ia masuk ke dalam grup tersebut Madhu tak pernah terkait masalah atau kasus apapun.

Karena, setiap pergaulan yang dipilih kita harus bisa membentengi diri untuk tidak terjerumus hal yang negatifnya. Petiklah hal positif dari grup tersebut.

Upacara telah selesai dilaksanakan, semua siswa-siswi murid SMA Lampu Merah berpencar ke seluruh penjuru sekolah, kecuali yang tak memakai atribut lengkap.

Madhu menatap ketiga temannya yang sedang dihukum.

Saat menatap mereka bergantian, angin berhembus dengan bisikan yang pelan. "Pergilah ke kelas."

Sontak, Madhu menengok kanan, kiri, depan, belakang, atas dan bawah. Namun, gadis itu tak menemukan seorangpun. Lalu? Siapa yang berbisik tadi?

Madhu mengorek-ngorek telinganya, "kayanya aku salah dengar deh," ujarnya berpikiran positif.

Kebingungan sendiri dengan bisikan tadi, Madhu pergi ke kelas untuk menghempaskan pikiran negatifnya sambil berkata dalam hati. "Mereka itu gak ada! Mereka itu cuma halusinasi!"

Sesampainya di kelas, Madhu bukannya tenang malah semakin gelisah. Ia baru ingat bahwa dirinya menuruti bisikan itu untuk pergi ke kelas.

Gadis itu mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Apa yang aku pikirkan?!" batinnya.

Semua orang yang ada di kelasnya sontak menoleh ke arah Madhu. Pandangan bertanya-tanya terpampang jelas di wajah mereka.

Pukk...

Madhu merasakan bahu kanannya berat seperti ada tangan yang memegang bahunya. Dengan gemetar dan keringat dingin, Madhu berusaha menoleh ke arah bahunya.

Tiba-tiba sebuah kepala muncul di pinggir Madhu hingga membuat gadis itu menjerit karena kaget.

"KYAAAA!!"

Semua teman sekelasnya semakin aneh dengan sikap Madhu yang tak biasanya seperti itu.

"Heyy.. Ini aku, Shandra!" ucap seorang gadis sambil memegang kedua lengan atas Madhu.

Madhu melepaskan kedua tangan yang menutupi wajahnya perlahan-lahan sambil melihat siapa yang berbicara.

Gadis itu menghela napas lega ketika melihat lawan bicaranya itu adalah Shandra.

"Kamu kenapa? Gak apa-apa kan?" tanya Shandra khawatir.

Oh, nah, Shandra adalah satu-satunya gadis yang mempercayai dengan adanya 'mereka'. Namun, gadis ini tak ingin menunjukkan kepercayaannya karena jika ia menunjukkan bahwa ia percaya dengan adanya makhluk lain. Maka ia akan dikucilkan di kelasnya.

Perlu kalian ketahui, bahwa Shandra juga adalah seorang anak indigo yang terus berbicara pada Madhu untuk percaya bahwa 'mereka' itu ada.

Di dalam kelas XII MIPA 7, manusia di dalamnya memiliki kepercayaan yang berbeda-beda akan adanya 'mereka'. Ada yang percaya bahkan satu-satunya yang percaya bahwa mereka ada, ada yang tidak percaya seperti grup Tasya, dan ada juga yang netral.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 10, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aku Mohon... PERCAYALAHWhere stories live. Discover now