"Kenapa pagi-pagi ribut seperti ini?"

Keduanya menoleh pada Baekhyun yang berjalan gontai ke arah mereka dengan wajah bantalnya. Mendekat ke arah Chanyeol dan berakhir duduk bersandar pada sang suami.

"Kenapa kau ada disini, Oh Sehun?" kening Baekhyun berkerut dengan mulutnya yang menguap lebar. Namun seketika ingat siapa dia, Baekhyun langsung berdehem.

"Biasa, masalah rumah tangga." Jawab Chanyeol yang di balas anggukan paham dari Baekhyun. Walaupun mereka belum menuju jenjang yang lebih jauh seperti pernikahan. Namun nyatanya masalah mereka selalu saja ada melebihi sepasang pengantin baru ini.

Dan setelahnya hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Dimana Baekhyun yang diam karena masih mengantuk, Chanyeol yang terlalu menikmati wajah menggemaskan istrinya yang bersandar di dada telanjangnya dan Sehun yang tiba-tiba saja menyesal memilih menyembunyikan dirinya di rumah sepasang pengantin baru ini.

"Apakah kalian akan menjalankan sebuah misi?" akhirnya Sehun kembali bersuara. Tiba-tiba ia merasa tak enak sudah mengganggu waktu keduanya di pagi hari ini.

Chanyeol mengalihkan atensinya pada Sehun dan mengangguk. "Bulan depan para mahasiswa baru dan juga lama sudah mulai masuk kuliah. Dan kami akan menjalankan misinya."

Sebenarnya Yunho menyuruh mereka sehari setelah pengambilan alih markas besar padanya. Namun setelah di pikir-pikir, para mahasiswa baru begitupun yang lama akan masuk satu bulan lagi.

"Target kalian adalah mahasiswa baru?" tebak Sehun terkesiap.

Chanyeol hanya mengangguk saja, tanpa mau menjelaskan lebih detailnya. Lagi pula untuk semua anak buahnya yang dulu mengabdi pada sang bigboss kini sudah mulai menjalani peran mereka sebagai orang biasa. Tak ada ketua dan yak ada anak buah. Tak ada pukulan juga tak ada penganiayaan. Semuanya berjalan secara normal.

Karena menurutnya, Chang Wook, Dohwan, Haneul dan tim yang bernaung di bawah markas besar yang Baekhyun kelola selama ini lebih dari cukup. Bahkan sangat cukup.

Baekhyun terkesiap kala bel apartemennya kembali berbunyi, begitupun dengan dua dominan yang lain. Walaupun tak sebrutal Sehun, namun bel itu terus di tekan dan berbunyi tanpa henti.

"Kupikir itu Jongin–––" Chanyeol menyuarakan pendapatnya. Mencium pelipis sang istri sebelum berdiri menuju pintu, mengabaikan protesan Sehun yang melarangnya membukakan pintu.

"Oh, hai Jong." sapa Chanyeol pada Jongin yang nampaknya terlihat kurang tidur. Bahkan lingkaran matanya berwarna hitam terlihat dengan jelas.

"Apa Sehun kemari?" tanyanya dan Chanyeol mengangguk. Mempersilahkan lelaki tan itu untuk masuk. Dan setelahnya perdebatan pun di mulai, Chanyeol lebih memilih menghampiri istrinya dan meminta pria cantik itu segera bersiap.

Kebetulan mertuanya itu mengundang semua anak berserta menantu dan calon menantu untuk sarapan pagi bersama. Entah orang tua Baekhyun ataupun orang tuanya akan bergantian melakukan kegiatan seperti ini, terutama untuk Yoona yang hanya memiliki satu anak.

"Tidak perlu kau jelaskan, aku tahu pasti kau bersenang-senang semalaman dengan junior mu itu kan. Si Kang Daniel itu!" 

Chanyeol menghela nafasnya dan memilih untuk menghisap nikotin di balkon apartemennya. Menyandarkan pinggulnya di pagar pembatas sembari melihat kebawah, dimana suasana pagi di hari libur sangat lengang.

"Aku berani bersumpah, Sehun. Semalam kedai ramai sampai tengah malam dan aku kelelahan sampai tertidur di sana." jelas Jongin tanpa meninggikan suaranya. Dia bahkan baru tidur beberapa jam saja dan langsung terbangun kala sadar jika ia belum pulang ke apartemen yang di tempati mereka bedua.

"Sudah ku bilang untuk tidak bekerja!"

"Lalu bagaimana aku harus membayar biaya kuliahku?! Aku tidak ingin di cap sebagai jalang, karena kau memenuhi semua fasilitas untukku dan aku membayar dengan tubuhku."

Chanyeol bisa mendengar bagaimana suara Jongin yang bergetar. Ia membuang puntung rokoknya yang sudah ia hisap setengah lalu menginjaknya, sebelum beranjak mendekati ruang tamu.

"Dimana Jongin?"

"Dia pergi." sahut Sehun lirih.

Chanyeol mengangkat alisnya. "Lalu kenapa kau masih disini? Pergi dan kejar dia bodoh! Jika sikapmu seperti ini terus, aku tak menyangkal jika nanti Jongin akan berpaling darimu dan lebih memilih seseorang yang lebih mengerti dirinya."

Mendengar itu, Sehun tersentak lalu pergi tanpa ijin pamit lebih dulu. Membuat Chanyeol hanya bisa memijit pangkal hidungnya. "Pasangan yang merepotkan." gumamnya.

Lalu kepalanya menoleh ke belakang dimana ada Baekhyun yang telah selesai membersihkan diri dan masih hanya mengenakan jubah mandinya.

"Mereka sudah pergi?" tanya Baekhyun yang malah berbelok ke balkon apartemen mereka dibanding menghampiri suaminya.

Pria cantik itu merasakan bagaimana punggungnya bersentuhan dengan dada bidang Chanyeol yang tak berlapisi apapun. Lalu tubuhnya masuk ke dalam rengkuhan kedua lengan besar suaminya.

"Hm, mereka benar-benar membuat kepalaku pusing." gumamnya lalu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Baekhyun. Menghirup aroma sabun bercampur dengan aroma tubuhnya yang asli, aroma yang menjadi candu untuknya.

"Tidak ada seks di pagi hari Chanyeol. Ingat kita harus segera pergi ke mansion utama." Baekhyun memperingati sembari mengeluarkan tangan Chanyeol yang sudah menyelinap ke dalam jubah mandi yang ia gunakan.

Chanyeol tertawa menanggapi itu dan beralih melumat bibir tipis istrinya. Namun tak berlangsung lama, karena setelahnya Baekhyun mendorongnya menjauh dan mengusap bibirnya kasar.

"Jangan menciumku setelah dirimu merokok, Chanyeol."

Pria tampan itu memang sejak sebelum mengenal Baekhyun sangat senang menghisap benda nikotin tersebut. Namun setelah mengenal Baekhyun ia mengurangi ketergantungannya pada rokok setelah ia tahu bahwa pria cantik ini sangat tidak menyukai zat adiktif tersebut. Dan semenjak mereka berpacaran, Chanyeol benar-benar berhenti walau sering menyimpan sekotak benda candu itu. Namun hari ini, ia kembali menyesapnya karena pasangan yang baru saja pergi dari apartemennya itu.

"Chan, kau sudah mendapatkan foto anak dari Menteri Kim?" Baekhyun bertanya sembari menatap kebawah.

"Hm, kenapa memangnya?"

"Kupikir ia ada di sini."

Chanyeol mengangkat alisnya. "Apa maksudmu?" lalu matanya ikut menatap ke arah bawah dimana Baekhyun tak melepaskan pandangannya.

"Apakah dia juga tinggal di apartemen ini? Tapi kenapa di sana juga ada Taemin? Ada hubungan apa mereka?"

















To Be Continued

To Be Continued

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
BOOK 2 || BIG MASTER & HIS LOVER [CHANBAEK]Onde histórias criam vida. Descubra agora