Chapter 1

12.6K 1.7K 276
                                    

Ada yang nunggu kah? Hihi akhirnya bisa update :')







"Baekhyun-ah..."

Pria mungil itu tersenyum cantik, melepaskan tautan tangan suaminya dan berlari kecil kepada seorang wanita paruh baya yang masih cantik walaupun diusianya yang tak lagi muda.

"Ibu!" Yoona tertawa kecil kala sang menantu berada di dalam dekapannya. Dan menggeleng menatap sang anak yang matanya menatap tajam orang yang ada di pelukannya kini. "Chan, punggung istrimu akan berlubang jika kau menatapnya seperti itu terus."

Chanyeol menghela nafasnya. "Dia mengeluh pusing tadi pagi, Bu. Tapi dia  tetap berlari bagaimana jika tadi tersandung dan jatuh."

Yoona menggeleng, lalu menuntun menantu kesayangannya itu untuk masuk ke dalam rumah. "Yang terpenting kan Baekhyun tidak apa-apa."

"Hm." ucap Chanyeol singkat. "Dimana Ayah?" tanyanya setelah mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah namun tak mendapati sosok yang ingin ia temui.

"Ayahmu baru saja pergi ke kantor untuk mengurus masalah pengembalian saham yang dilakukan Tiffany waktu itu." ucap Yoona sembari berjalan ke dapur.

"Masih pusing?" tanya Chanyeol untuk kesekian kalinya setelah mereka pergi dari pemakaman dan itu membuat Baekhyun bosan mendengarnya.

"Aku baik-baik saja, Chan." jawab Baekhyun. Namun ia menyandarkan tubuhnya di sofa empuk berwarna abu-abu itu sembari memejamkan matanya.

Chanyeol yang tak tega pun memijat pelan kening serta pelipis sang istri. "Aku sudah katakan padamu jika masih pusing kita tidak perlu menghadiri upacara kematiannya." ucapnya namun di abaikan oleh Baekhyun.

Yoona dari arah dapur datang tak lama kemudian dengan membawa nampan berisi dua cangkir teh hangat. "Apa Baekhyun sedang isi?"

Alis Chanyeol terangkat. "Isi apa? Perutnya? Ah, benar Bu. Baekhyun belum makan apapun sejak pagi. Kami langsung pergi tadi." gumamnya yang mendapat tatapan malas dari Yoona dan suara tawa tertahan dari Baekhyun.

"Hey, kenapa kau tertawa sayang? Aku benar kan, Bu. Lalu apa-apaan wajah Ibu itu."

"Oh, astaga Park Chanyeol." desis Yoona sembari memijat pangkal hidungnya. "Maksud Ibu, apa Baekhyun tengah mengandung? Kalian sudah periksa ke dokter atau belum?"

"Apakah secepat itu?" pertanyaan bodoh terlontar dari bibir Chanyeol. Lalu matanya mengerjap pelan sembari menatap perut datar Baekhyun.

"Tidak, Bu. Aku hanya pusing dan tidak nafsu makan saja beberapa hari ini karena pekerjaan yang harus ku selesaikan. Agar saat Chanyeol mengambil alih markas besar tak banyak pekerjaan yang menumpuk." jelas Baekhyun dengan senyum canggungnya. Ia merasa bersalah pada Yoona yang terlihat kecewa.

"Kebetulan ada beberapa misi yang harus kami selesaikan, Bu. Dan aku tak mau terjadi apa-apa padanya." timpal Chanyeol kemudian. Ia tahu jika Yoona sangat mengharapkan sebuah anak kecil di rumah besarnya ini. Namun misi yang Yunho berikan setelah beberapa hari setelah pernikahan mereka, membuat keduanya menunda untuk mempunyai anak.

"Kapan acara pelantikan boss baru?" tanya Yoona mengalihkan pembicaraan dengan sedikit jenaka. Dan Baekhyun bersyukur jika mertuanya itu mau mengerti.

"Besok, Bu." sahut Chanyeol singkat. Setelah itu mereka diam dengan kegiatan masing-masing. Dan suara pelan Yoona membuat perhatian keduanya teralihkan.

"Kenapa Tiffany sampai nekat bunuh diri seperti itu? Padahal beberapa hari sebelumnya, Ibu sudah mendatanginya. Dan dia berjanji untuk menjadi orang baik setelah keluar dari penjara." cerita Yoona dengan lirih.

BOOK 2 || BIG MASTER & HIS LOVER [CHANBAEK]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora