S2 - Ngidam

5.2K 456 48
                                    

"Soobin!!" teriak gadis yang tengah mengandung itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Soobin!!" teriak gadis yang tengah mengandung itu

Orang yang di panggil itu segera menuruni beberapa tangga dengan mukanya yang masih setengah mengantuk itu dan jangan lupakan pria bertubuh tinggi ini membawa guling berbentuk roti itu.

"Apa? Butuh sesuatu?" tanya Soobin

Aira mengangguk, "Mau ngedusel sama kamu, ya ya ya" kata Aira sambil puppy eyes ke arah Soobin

Soobin menatap heran istrinya itu, tidak biasanya Aira manja seperti ini apalagi kehamilannya yang sudah 4 bulan itu yang semakin lama perut Aira semakin membesar.

Aira mendengus sebal bagaimana suaminya yang pemarah ini tidak paham akan kode kode dari Aira tadi.

"Soobin!! Aira mau ngedusel ih! Pilihannya yes or yes gaboleh pilih no!" kata Aira ngambek

"Kenapa mendadak manja hm? Dasar anak kecil" Soobin mencubit hidung Aira gemas

Aira mengerucutkan bibirnya kesal, Soobin hanya menahan tawa saat Aira tengah dalam mode marah itu.

"Kan permintaan debaynya ih! Gamau nih? Yaudah aku minta ke kak Yeon ㅡ"

"Gue kunci lo di kamar kalau sampe nyamperin dia!!" kata Soobin

Aira tersenyum kemenangan, ternyata sangat mudah membuat Soobin luluh dan menuruti kemauan Aira.

Kalau kata Aira mah "mumpung lagi hamil kesempatan dong gue bikin Soobin nurut sama gue, ya kali dia mulu yang menang terus gue ngalah mulu hih cowo macem apaan tuh!" seperti itulah prinsip Aira sekarang dan kali ini Aira menang.

Menang dalam menaklukan hati Soobin si suami galak.

Aira sangat nyaman di bawah kungkungan Soobin, baginya hanya pelukan Soobin yang mampu membuat Aira sangat nyaman.

Soobin pegang perut Aira lalu mengusapnya dengan lembut kemudian mengecup kening Aira lembut.

Percayalah kali ini Soobin dalam mode sangat kalem.

"Bin kamu mau anak kita cowo apa cewe?" tanya Aira

"Cowo lah" jawab Soobin dengan santai

"Kalau cowo itu bisa jadi penerus ayahnya buat lindungin keluarganya dari bahaya dan lindungin bundanya kalau ayahnya harus pergi ninggalin keluarga yang di sayanginya" lanjut Soobin

Aira diem, lidah Aira terasa kelu, Aira tidak paham maksud perkataan Soobin tadi.

Soobin memeluk Aira erat, walaupun memang jiwa Soobin adalah seorang pembunuh yang paling di takuti tapi tetap saja Soobin sangat menyayangi Aira.

"Permisi, nona Aira ini susu buat nona Aira untuk kesehatan bayinya juga" jawab pembantu barunya itu

Tatapan mata Soobin kali ini sangat berbeda, rasa curiga Soobin ke Hana bahkan semakin besar apalagi dulu Aira kehilangan bayinya karena racun dari susu itu.

Married With Pscyhopath • Choi Soobin [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang