SI ANAK 1

3.6K 70 0
                                    

14 juni, 2004

Siang terik itu, lebih tenang dari biasanya, seorang wanita bungkuk yg tengah bersusah payah dalam berjalan itu tengah menyusuri lorong rumah, wajahnya lelah, namun, masih tersirat sebuah semangat dari balik keriput kulitnya, lantas, ia duduk seorang diri, merenung.

"Nduk" teriaknya, suaranya lembut, lebih terdengar sumbang dari biasanya.

Datang, seorang gadis kecil, menatapnya, si wanita tua itu, tersenyum lalu mengatakannya, "Nia, panggil adik-adik kamu, mbok mau bicara sama kalian semua ya"

Tanpa bertanya, Nia menuntaskan tugasnya.

Ruang tamu yang sepi itu, kini ramai, ada lebih dari 6 anak, mereka duduk, menatap si mbok yang selama ini sudah merawat mereka, menjaga mereka, memberikan perlindungan didalam rumahnya, namun, hari ini, terdengar sebuah berita, bahwa si mbok, sepertinya, tidak akan ada lagi, tidak untuk bisa menjadi figur yang akan menemani mereka, karena seminggu yang lalu, Nia mendengar bisik-bisik, bahwa yayasan yatim piatu milik mbok Sarni, akan dijual, meski berat, Nia yang pertama tahu, bahwa bisa saja hari ini, ia akan berpisah dengan adik-adik kecilnya.

"Mbok sayang kalian, itu yg harus kalian tahu ya, le, nduk" ucapnya,

"Tapi sepertinya, mbok tidak bisa lagi, menjaga kalian, jadi, mbok mau langsung bilang saja, esok, pak Ridwan, akan mengantar kalian, ketempat baru, kerumah baru, dan mbok berharap, kalian tetap jadi anak baik."

Tidak ada suara yang menjawab ucapan mbok Sarni, tidak bahkan Nia sekalipun, rasa sedih seperti berputar diruangan itu, semua anak, kemudian pergi, satu persatu, bermain, mencoba melupakan luapan kesedihan itu.

Mbok Sarni melihat Nia, lantas memanggilnya lagi, "Nia kesini nduk"

"Dari adik-adikmu, kamu yg paling besar, paliang kuat, paling ngerti, si mbok cuma mau bilang, semoga, ditempat yg baru, kamu temukan keluargamu, mbok cuma berpesan, jangan lupa sama mbok ya,"

"Nia mau dibawa kemana memang mbok" tanya Nia, ia sudah mendengar, bahwa, hanya Nia, yang akan dibawa pergi, paling jauh, berpisah dengan semua adik-adiknya disini, karena, untuk usia Nia, tidak ada yg mau menerimanya, kecuali, yayasan Su******, yang ada jauh, di ja*****g**, mbok mencium kening Nia untuk terakhir kalinya, sebelum, hari itu tiba, Nia pergi.

MAAF YA KALO ADA NAMA KOTA/TEMPAT YANG DISENSOR, KARNA ITU MEMANG SUDAH DIRAHASIA,  SEPERTI CERITA KKN DI DESA PENARI.

VOTE YA ✔

SI ANAK ✅Where stories live. Discover now