"Abang lo sibuk," jelas Jisoo santai, sedangkan Hanbin sudah menaikan sebelah alisnya merasa heran "jalan anjir, ngapain bengong?"

"A... iye..." gumam Hanbin dan langsung mengemudikan mobilnya menuju percetakan yang Jisoo dan Bobby pilih untuk membuat undangan.

"Abang bilang di grup Cousin kalo dia lagi nganggur sabtu minggu ini," cerita Hanbin "dia bahkan ngajuin diri buat bantuin acara 4 bulanan istri Mang Baek."

Jisoo mengedikan bahunya, "Tadi dia bilang hari ini gak bisa. Makanya gue seret elo."

Hanbin menghela nafasnya, ia kira Abangnya dan Jisoo sudah baikan. Mengingat mood Bobby yang baik-baik saja saat ia melakukan video call bersama tadi malam, dengan Bobby, Hanbin, dan beberapa sepupunya.

"Abang masih marah kali sama lo," ucap Hanbin to the point tanpa diayak terlebih dahulu "ya gimana, dia liat pake mata kepalanya langsung."

Jisoo mendelik, "Dia liat kenapa gak turun? Dia cuma liat dari jauh, lo pada bahkan ga denger apa yang gue dan laki-laki itu omongin."

"Lo gak tau aja teh, Bang Ibob tatapannya udah kaya mau ngibarin bendera putih. Dia merasa kalah," jelas Hanbin.

Jisoo hanya terdiam saja. Semenjak mantannya kembali, entah mengapa hati Jisoo sendiri seperti terombang-ambing.

"Ada waktu kurang dari dua bulan buat nentuin pilihan lo teh," kata Hanbin yang sudah selesai memarkirkan mobilhya "ah sebelum undangan kalian juga disebar."

Jisoo langsung melirik sinis kepada Hanbin, "Lo mau gue jadiin suvenir nikahan atau gimana hah?!"

💃

"Teh, lo gue turunin di butik Jennie aja ye. Gue ada urusan nih," kata Hanbin yang wajahnya terlihat panik "gue mau ke kampus, lo mau ikut?"

"Anter gue ke B-Cell aja," pinta Jisoo membuat Hanbin menatapnya heran.

"Lo bilang sebelum surat undangan disebar gue masih bisa nentuin pilihan," kata Jisoo "anter gue ke abang lo."

Hanbin hanya mengangguk saja, ia tak bisa banyak berkomentar. Entah mengapa jantungnya ikut berpacu dengan cepat, takut-takut jika Jisoo membatalkan pernikahan dengan abangnya.

"Gue rasa abang ada di rumah kalia--"
"Itu rumah Bobby," sela Jisoo mengkoreksi perkataan Hanbin.

"Okay, gak papa deh telat. Gue anter lo ke rumah Bang Ibob," gumam Hanbin yang merasa akan ada sesuatu buruk terjadi kedepannya.

Suasana di dalam Honda CR-V hitam itu seketika menjadi hening. Hanya ada suara radio yang memecah keheningan diantara keduanya.

Sebenarnya Hanbin sangat ingin mengeluarkan cletukannya, tapi ia takut itu akan membuat Jisoo benar-benar membatalkan pernikahan antara Jisoo dan Bobby. Kan bahaya kalo Jisoo gak jadi mau nikah sama Bobby cuma gara-gara gak mau punya adek ipar kaya Hanbin.

"Undangannya mau diturunin dimana?" tanya Hanbin saat keduanya sudah memasuki gerbang perumahan dimana rumah Jisoo berada.

"Ke blok G aja," ucap Jisoo menyebut blok dimana Rumah Bobby dan Jisoo berada, sedangkan Hanbin hanya mengangguk saja, membawa mobilnya menuju rumah Jisoo dan Bobby.

[2] KIMcheees^^✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon