1

249 12 2
                                    


Nayna memandang Bastian. pria yang menjadi kekasihnya, dua tahun ini.

"Kamu mau kan, Nay?" Bastian
menggenggam tangan Nayna.

"Beri aku waktu, untuk berpikir ya Bas?"

Bastian pun mengangguk pasrah, Bastian sadar untuk duda dengan tiga putri seperti dia tidak mudah untuk wanita menerima statusnya. Bastian akan bersabar menunggu jawaban dari Nayna. Karena bagi Bastian selain Nayna, tidak ada wanita lain yang ingin dia nikahi. Hanya Nayna.
Bastian mengantar Nayna pulang.

" Love you, sayang," ucap Bastian mengecup kening kekasihnya lembut.

Nayna melambaikan tangan, sebelum mobil Bastian pergi dari hadapannya.
Nayna menghela napas pelan. Dan masuk ke dalam rumah.

"Lemes banget mukanya, kak?" sapa Teddy adik Nayna.

" Ibu, mana?" tanya Nayna.

"Mau curhat ya?tentang Bastian lagi pasti?"

"Sok tau kamu, Ibu mana?"

"Ibu lagi pergi, ke rumah Tante Lulu. kak Tere lamaran besok."

"Oh iya? kok dia gak bilang ya?tega bener si Tere!"

"Mungkin kak Tere gak enak, karena ngeduluin kakak?"

"Apaan sih, Teddy. Belajar sana jangan nonton terus!"

"Ini malam minggu kali, kak."

"Terserah kamu, kakak ke kamar dulu."

Nayna pergi meninggalkan Teddy, yang ada di ruang TV.

Sampai kamar, Nayna segera mandi, dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur empuknya.

Pikiran Nayna kembali pada Bastian, yang memang sudah lama menjalin hubungan dengan Nayna. Tapi Nayna tak pernah berpikir saat ini akan tiba, Bastian melamar Nayna. Tiba-tiba rasa takut datang di hati Nayna, Bastian mempunyai tiga putri, apa Nayna bisa jadi Ibu tiri yang baik? tidak seperti ibu tiri di film yang kejam terhadap anak tirinya.

Nayna mencintai Bastian, Nora, Nera, apa lagi si bungsu Nara, tapi Nayna takut, dia tak mampu menjadi ibu yang baik buat mereka.

Tapi untuk membayangkan hidup tanpa Bastian, Nayna tidak sanggup. Bastian adalah pria terbaik, yang pernah dikenal Nayna.

"Kak, Ibu udah pulang tuh!" Teddy membuka membuka pintu kamar Nayna.

"Kalau mau buka pintu, ketok dulu, kalau kakak lagi gak pake baju gimana?" omel Nayna.

"Iya, maaf kak."

"Ibu udah pulang tuh kak, buruan curhat nanti makin stress lho?"

" Teddy!" teriak Nayna. Membuat Teddy berlari sambil tertawa.

Nayna keluar dari kamar, dan berjalan menuju kamar Ibunya.

" Bu," panggil Nayna, sambil mengetuk pintu.

"Masuk, Nay," sahut Lula, ibu Nayna.

" Sini,"Lula mengajak Nayna duduk di Sofa.

"Putri Ibu ini kenapa?bertengkar dengan Bastian?" tebak Lula.

"Enggak, Bu," sahut Nayna sambil menggeleng, dan berbaring di pangkuan Lula.

"Kenapa Nak?" Lula membelai rambut Nayna.

" Bastian melamar Nayna, Bu."

"lho!bagus dong, berarti dia serius sama kamu sayang."

"Tapi ... Nayna takut, Bu."

MENJADI IBU TIRIWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu