2 - Bicara Empat Mata

12 1 0
                                    

BOYFRIEND
BAB 2
•••
"Ketika kata yang di lontarkan, berbanding balik dengan hati."
•••

"Kak, kakak beneran suka sama gue?" Tanya Sunmi yang sedang duduk sambil memakan buger nya di kantin.

"Kok nanya gitu?" Tanya balik Minhee sambil menatap Sunmi.

"Ya.. aneh aja gitu kak, kita emang deket, deket banget malah, tapi gue nggak pernah tuh lihar, lo kode-kodean ke gue." Balas Sunmi.

"Emang harus pake kode-kodean segala? Lo beneran cinta nggak sama gue?" Tanya Minhee sambil menyuapkan makanan dari piring kemulut nya.

"Ya, beda aja gitu. Gue? Ya cinta lah, masa nggak. Kalo nggak cinta, udah gue tolak mentah-mentah deh, tadi. Gue juga udah baper kali sama sikap lo ke gue selama, ini."

Minhee terkekeh geli. Bisa-bisa nya, gadis yang baru saja menjadi pacar nya, langsung berterus terang tentang perasaan nya tanpa rasa malu sedikit pun.

"Jujur amat sih. Jadi makin sayang." Timpal Minhee yang berbanding balik dengan hati nya.

"Sorry, Mi, gue bohong. Mungkin lama-lama gue bakal terbiasa sama, lo."

Sunmi membuang tissue burger nya kedalam tong sampah. Karena burger yang ia makan sudah habis.

"Woi! Pacaran, mulu! Hangyul mana?!" Tanya Jeha dengan suara sedikit tinggi, karena meja mereka berbeda.

"Lah, iya." Gumam Minhee. "Di kelas, kali." Balas Minhee sedikit keras.

Jeha yang mendengar jawaban Minhee langsung menganggukkan kepala nya.

"Nggak biasa, nya Hangyul pisah. Kalau lagi mager pun dia ikut kesini, meskipun cuma duduk-duduk doang." Gumam Jeha di sela-sela makan nya. "Ada yang nggak beres, nih."

Kringgg..

Bel sudah berbunyi. Menggema di setiap sudut ruangan. Yang menandakan kalau waktu istirahat sudah habis, dan jam pelajaran akan kembali di mulai.

Sunmi berdadah-dadah dengan, Minhee. Alay!

——-()-——

Minhee memasuki kelas nya. Ternyata benar, Hangyul sudah duduk di kursi nya. Bahkan buku catatan nya, pun sudah berada di atas meja Hangyul.

"Kemana aja lo, kak?" Tanya Minhee yang sudah duduk di bangku nya.

Jika kalian bertanya, kenapa Minhee mamanggil Hangyul dengan, "Kak", itu karena Hangyul lebih tua satu tahun dari Minhee.

"Kepo." Balas Hangyul.

Hening.

Jeha dan Junho pun duduk di bangku nya masing-masing.

Jeha duduk dengan Minhee. Sedangkan Hangyul duduk dengan Junho. Sama-sama terletak di dekat jendela. Hanya saja beda nya, Minhee dan Jeha berada di barisan kedua. Sedangkan Hangyul dan Junho berada di barisan ketiga.

Minhee dan Hangyul sama-sama pintar. Berbeda dengan Junho dan Jeha, yang di pikirkan mereka hanya cinta, cinta, dan cinta. Lebih tepat nya kurbel. Haha.

Jeha memiliki pacar. Sedangkan Junho? Masih mengejar, karena incaran nya sudah menjadi milik orang lain. Haha. Miris bukan?

Jeha suka mencari perhatian. Sedangkan Junho? Lebih suka tebar pesona sana-sini, yang membuat para kaum hawa terkesima, atau malah ada yang ilfeel.

Benar-benar sahabat yang klop bukan? Sama-sama pintar, dan sama-sama gesrek.

"Minhee." Hangyul bersuara. Memecah keheningan di antara kedua nya.

Minhee menolehkan kepala nya kebelakang. "Ya?"

"Nanti gue mau bicara sama, lo. Cuma empat mata. Inget, Cuma Empat Mata!" Ucap Hangyul sambil menekankan kata Cuma Empat Mata yang di lontarkan nya tadi.

Minhee mengangguk ngeri. Karena melihat wajah Hangyul yang dingin. Hangyul memang selalu memasang tampang dingin nya hampir setiap hari, tapi kali ini, Minhee merasakan aura yang berbeda. Entah itu dari sorot mata nya, atau nada suara nya.

————————————
•TBC•
————————————

#CuapCuapAuthor💋

Next? Vote dulu dooonggg..

— @its.sbilla

BOYFRIENDOnde histórias criam vida. Descubra agora