S1. OUR SLAVE [BL 21+]

[23]

". . ." davin tersenyum sambil mencubit pipi geo

"jangan . . kumohon . ."

"mau jadi pacarku?"

"davinn !"

"ya?"

". . ." geo menatap mata Davin

"oh tidak"

". . ."

"aku ingin melakukannya sekarang. ayo" davin menarik tangan geo, lalu memaksanya berdiri

"d , davin" mata geo berkaca kaca

"aku punya kamar. ini akan aman"

"hyung . ." geo bergumam sambil mengikuti langkah davin yang semakin cepat

. . .

'bugh'

"dav— mmh!" savin mencium bibir geo dengan kasar. geo memberontak, tetapi tenaganya tidak cukup kuat. kini tangannya sudah terkunci oleh tangan davin

". . ." davin menggesekkan milik keduanya

"EUMNN !!"

davin melepaskan ciumannya. lalu mulai membuka kancing seragam geo. geo menahan tangan davin, tapi hal itu justru membuat seragamnya rusak

"aku ada seragam lagi. kau bisa menggunakannya nanti"

"davin. ingatlah, kita sedang berada di asrama. aku mohon jangan lakukan itu!"

"kau . . mau jadi pacarku?"

"aishhh persetan dengan perjanjian kemarin. kita akan kena score karena bolos pelajaran"

"urusan belakang"

"dav— mmnnn!" devin menghisap nipple geo dengan kuat

". . ."

"nghmmm" geo menggelinjang sambil menahan desahannya. matanya terpejam kuat

"aku suka desahanmu"

"hahh . . hahh"

"aku masih penasaran dengan p*nismu"

". . ." geo menutup p*nisnya yang masih tertutup oleh celana menggunakan tangannya

". . ." davin menyingkirkan tangan geo, lalu meraba p*nis geo
"oh? kecil sekali"

"hentikan!"

tidak butuh waktu lama, celana geo sudah terlepas oleh davin

"kecil sekali . ." davin memperhatikan sambil memainkan p*nis geo

"mhh" geo menendangkan kaki kirinya, berusaha menyingkirkan tangan davin dari miliknya

"berhentilah bergerak"

"..."

'tiit'
ponsel geo bergetar

"siapa?" tanya geo kepada davin yang mengecek ponselnya

"pacarmu. biarkan saja"

"izinkan aku menjawab teleponnya sebentar"

"tidak"

"davin kumohon"

"tidak"

"davinn"

"ck, jangan lama lama"

"terima kasih"

. . .

"halo hyung?"

"kau dimana?"

"d , di kelas"

"hyung sudah di depan kelasmu"