SEASON 2 - 25

1.6K 64 0
                                    


# AUTHOR POV #

Nic memijat pelipisnya dengan kuat , mencoba menahan rasa pusing dan nyeri di kepala nya yang diderita selama beberapa hari ini. Gadis itu mengabaikan panggilan Daniel di ponselnya dan memilih berjalan keluar dari ruang kerjanya, untuk mencari angin segar.

kenapa sakit kepala secara tiba-tiba ? , batinnya. Nic meletakan cup kopi yang di pegangnya dan duduk di kursi sekitar taman dekat cafe yang baru saja didatanginya." aku tidak menyangka seorang CEO the Cardin Company suka bolos juga.." Nic melihat kearah sumber suara yang baru saja menganggu ketenanganya. dia lagi, runtuk Nic kesal. Gadis itu buru-buru membuang muka sebal. " Kopi tidak benar-benar menghilangkan stess Nic, trust me.." Jovian mengangat cup milik Nichole dan membuangnya di tempat sampah di dekat mereka. " lalu bagaimana caranya ...?" tanya Nic datar tanpa mengalihkan pandangan nya. "ah... aku ingat , bukankah kau pernah mengatakan temanmu pemilik club ?" tanya nya memandang Jovian yang duduk disebelahnya. Jovian mengankat sebelah alisnya, bingung. "kau pernah berbicara dengan staff Best Construction, kalau temanmu pemilik club terkenal disini, bawa aku kesana.." ucap Nic membuat Jovian terkejut.Jovian tertawa ragu, " nic, club nya tidak cocok untuk wanita sepertimu.. jangan kesana.." jawab Jovian. " kenapa ? aku ingin.." Nic menatap Jovian dengan pandangan yang sangat dibenci laki-laki itu. Pandangan yang seolah membuat dia mampu dan rela menyerahkan jiwanya saat ini juga. "please..." kali ini Nic membuat suaranya terdengar imut seperti anak kecil. Jovian menghela nafas kasar menatap gadis didepan nya sebelum mengangguk.


# JOVIAN POV #

Aku mencoba menghubungi ponsel Nic sedari tadi tapi tidak dijawab. dimana gadis itu ? aku bahkan sudah berdiri di depan club sejak dua puluh menit yang lalu. "sial, kenapa dia tidak langsung pergi saja denganku sepulang jam kantor tadi ? kenapa dia mau bertemu disini ? lama sekali.." runtukku pelan.

Baru saja aku akan kembali menelepon nya ketika aku melihat dia keluar dari sebuah taxi dan berjalan kearahku.

gadis itu mengenakan sabrina top crop dengan pants berwarna senada yang memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya dengan jelas, jenis pakaian yang sangat tidak kusukai saat dikenakan ditempat umum

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

gadis itu mengenakan sabrina top crop dengan pants berwarna senada yang memperlihatkan beberapa bagian tubuhnya dengan jelas, jenis pakaian yang sangat tidak kusukai saat dikenakan ditempat umum.
" bagaimana ?" tanya nya begitu kami berdiri berhadapan. " semua orang bisa melihat tubuhmu..!" ucapku dingin , sebelum berjalan masuk dan meninggalkan nya.

# NICHOLE POV #

" bagaimana ?" tanya ku antusias begitu kami berdiri berhadapan. Wajar saja ku belum pernah benar benar pergi ke club. " semua orang bisa melihat tubuhmu..!" ucapnya dingin , sebelum berjalan masuk dan meninggalkan ku. ada apa dengan nya ? bukankah semua wanita berpakaian seperti ini saat pergi ke club ? kenapa dia marah, batinku.
Aku mengekor tepat dibelakang nya, memasuki tempat dengan minim cahaya yang diterangi beberapa temaram cahaya lampu yang hanya menyinari bagian tengah ruangan.

Aku mengekor tepat dibelakang nya, memasuki tempat dengan minim cahaya yang diterangi beberapa temaram cahaya lampu yang hanya menyinari bagian tengah ruangan

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

" jo.....!!! " aku melihat Jovian menjabat tangan laki-laki yang baru saja menyapanya. Dia tersenyum kearahku. " Hai... Mrs. Dimitri.." sapanya ramah, membuatku bingung. Mrs. Dimitri ? apa laki-laki ini gila? hanya karena aku datang bersama Jovian, bukan berarti aku istrinya bukan ? kenapa memanggilku seperti itu ? batinku kesal.
" tunggu sebentar, aku harus menerima panggilan ini..." Jovian menunjukan ponselnya dan berjalan ke pintu keluar. " Mrs. Dimitri... ini pertama kalinya kau kemari, mau minum apa ?" tanya laki-laki itu ramah padaku.
aku hanya mengangkat bahu, " apa saja..." jawabku.

# JOVIAN POV #
Aku tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan mom, aku terpaksa menerima panggilan ini diluar. Aku terkejut saat kembali masuk untuk menemui Nic. Gadis itu sudah berdiri di lantai dansa dengan beberapa pengunjung wanita lain nya. Nic terlihat meliuk-liukan tubuhnya mengikuti irama, dia cukup pandai menari batinku. Rahangku mengeras saat melihat beberapa pria memandangnya dengan tatapan menjijikan. Aku buru buru menghampiri gadis itu. " nic, what the hell are you doing ?" desisku. Nic mengabaikan ku dan semakin mempercepat gerakan tubuhnya mengikuti irama.
" damn! Nic... stop it.." erangku. Nic menatapku sebal.

# NICHOLE POV #
" damn! Nic... stop it.." bentak nya, aku mengentikan aktifitasku dan menatapnya sebal. " kau.." desisku.
" kenapa kau ini..? kenapa selalu saja ada dimana mana ? tidak bisa kah kau pergi? " suaraku terdengar lebih kecil dari dentuman musik yang sedang di putar DJ. " tidak bisa kah kau pergi saja ? aku membencimu ! benci... aku benci wajahmu yang tampan! aku benci suaramu yang begitu menggoda! aku benci setiap sentuhan mu yang membuatu tidak bisa menahan diri! aku benci semua nya ..." lanjutku, mencengkeram krah kemeja yang dipakai Jovian. " kenapa kau tega melakukan itu....?" tanya ku pasrah. Aku membenamkan wajahku di dalam dadanya. " kenapa kau memperkosaku Jovian ? merusak masa depanku ? meninggalkanku? meninggalkan J kecil untuku ? kenapa kau datang lagi ?" ucapku asal. Aku mulai tidak mengerti apa yang kubicarakan padanya. Kepalaku terasa begitu berat dan pusing setelah menghabiskan tiga gelas minuman yang diberikan teman Jovian tadi." kenapa..." tanyaku dengan suara parau.
" aku.. membencimu.." makiku, sebelum aku terjatuh dalam pelukan nya.

THE CEO - SEASON 2 (COMPLETED)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz