Sekuat apapun kamu menolak cinta untuk datang.
Sejauh apapun kamu menghindari cinta untuk mendekat.
Sepandai apapun kamu membuat alasan menghapus kata Cinta.
Cinta akan menemukan caranya sendiri untuk Diakui.
Sebesar apapun kesalahanmu dimasa lalu.
...
"Ehem... apa yang sedang Kak Daniel buat?" Tanyanya sembari duduk di kursi di depan Bar Table.
"Sesuatu yang bisa kau makan" Sahutnya dengan senyuman di wajah pria itu, tak lupa sebuah kecupan selamat pagi tersemat indah di bibir mungil Azura.
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
"Terkadang aku bingung, aku seorang vegetarian, tapi aku masih bisa memakan telur" Ujar Azura melihat sarapan yang di buat Daniel yang berbahan dasar campuran telur.
"Itu karena dulu kau adalah penggila daging, kau hampir menyertakan daging di setiap menu makananmu. Sebelum hari itu mengubah segalanya" Raut wajah Daniel tiba-tiba saja berubah saat mengatakan kalimat terakhir dari ucapannya.
Azura paham betul apa yang Daniel rasakan, dengan segera ia turun dari tempat duduknya dan menghampiri Daniel.
"Tapi sekarang aku tumbuh menjadi wanita yang sehat kan?.. aku senang menjadi seorang vegetarian, tubuhku menjadi lebih sehat danppp wajahku lebih cantik" Ujar Azura sembari bergurau berusaha mencairkan suasana yang mulai menegang.
"Ya kau memang cantik" Puji Daniel pada wanita yang tengah bergelayut manja di lengannya. Walaupun ia tengah memasak tapi jika Azura yang mengganggunya Daniel sama sekali tidak keberatan.
Dengan senyuman yang kembali mengembang Daniel mendaratkan satu kecupan ringan lagi di bibir Azura, wanita yang sangat ia cintai yang selalu berhasil memperbaiki mood buruknya dengan tingkah-tingkah manja yang ia lakukan.
"Kak Daniel.."
"Hmm?"
"Apa aku boleh bertanya satu hal?."
Daniel memandangi Azura itens sembari mengerutkan dahinya. "Apa ini?,, kenapa Azuraku tiba-tiba meminta izin hanya untuk mengajukan pertanyaan?. Kau boleh mengajukan pertanyaan apapun tanpa perlu meminta izin dariku Azu..."
"Tapi aku ingin Kak Daniel Jujur padaku"
"Baiklah, katakan"
"Emm... Apa yang Kak Nadeo katakan itu benar?" Tanya Azura hati-hati, setelah keluar dari rumah sakit beberapa bulan yang lalu Azura jadi mengetahui banyak hal, termasuk sifat Daniel yang lebih sensitif menyangkut masa lalunya.
"Apa yang Nadeo katakan?"
"Bahwa Kakak juga adalah seorang Vegetarian."
"Kak?..." Tegur Azura saat tak ada jawaban yang ia dapat setelah beberapa detik.
"Emmm. Azura kau duduklah aku akan menyiapkan sarapannya untukmu" Ujar Daniel, seraya menyiapkan hidangannya yang sudah matang.
"Kakak mengabaikanku?" Ucap Azura mencabikkan bibirnya dengan tatapan mata sendu, membuat siapa saja gemas dan luluh melihatnya.
