📲 Leera
'Kau dimana? astaga!!, sekarang jam berapa? Kau benar-benar mau mati ya?' Suara omelan penuh amarah terdengar dari seberang.
"Sebentar, aku masih perjalanan, apakah tamu pentingnya sudah datang?" Tanyaku alih alih meredam amarahnya.
'Belum sih, tapi bisakah kau cepat sedikit Jung Hyossang?' Perintah Leera.
"Aku berusaha secepat yang aku bisa, memangnya kau pikir aku yang mengemudikan MRTnya?" Bantah Hyossang dengan bersungut-sungut.
'Cepatlah, aku akan membunuhmu jika tamu penting datang duluan daripada kau!' ancam Leera.
"Iya iya kau berisik sekali!" jawab Hyossang.

   Hyossang kembali memasukkan ponselnya ke dalam tas, kemudian ia melihat penumpang MRT disekelilingnya, dan betapa terkejutnya ketika kedua matanya menangkap sosok tinggi yang ia temui di taman tadi, kini ia melepas topi yang ia kenakan dan benar saja surai coklat yg menghiasi kepalanya benar-benar indah. Hyossang terus memerhatikan laki-laki itu, sesekali laki-laki itu tersenyum tatkala memandangi ponselnya, senyum yang amat manis dengan lesung pipi yang membuatnya tampak semakin indah. Sesampainya di stasiun MRT Causeway Bay, Hyossang turun dari kereta dan betapa terkejutnya dia ketika laki-laki berlesung pipi itu turun juga, "eh, dia dia turun disini juga." Gumam Hyossang pelan.

   Setelah keluar dari stasiun MRT Hyossang bergegas menuju aula pertemuan dan untungnya si 'orang penting dari jauh' belum datang.

"Akhinya kau sampai juga, aku benar-benar bisa gila kalau kau tidak datang!" Cerocos Leera.

"Kau ini kenapa? Memangnya sepenting apa sih orang yang akan datang itu sampai kau sepanik ini?" Tanya Hyossang.

"Pokoknya penting sudah jangan banyak tanya, ayo masuk!" Ajak Leera.

Mereka kemudian masuk ke aula pertemuan dan 15 menit setelah rapat dimulai, si 'orang penting' yang sedari tadi membuat Hyossang penasaranpun menampakkan dirinya, betapa terkejudnya Hyossang karena yang disebut-sebut orang penting itu adalah pria tinggi besar dengan lesung pipi yang ia temui sebanyak 2 kali pagi ini, kini pria itu menggunakan tuxedo hitam dan kacamata yang membuatnya terlihat jauh lebih tampan dari yang Hyossang lihat tadi pagi.

"Ijinkan saya memperkenalkan tamu penting kita hari ini, dia adalah Kim Namjoon, CEO dari Kim Corp

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ijinkan saya memperkenalkan tamu penting kita hari ini, dia adalah Kim Namjoon, CEO dari Kim Corp. perusahaan properti terbesar di Korea, hari ini dia menyempatkan datang kesini untuk menyerahkan sejumlah dana untuk yayasan amal kita." Kata sang moderator memperkenalkan tamu penting itu.

"Halo semua, saya Kim Namjoon, kebetulan saya sedang ada urusan di Hongkong dan seseorang merekomendasikan yayasan ini kepada saya, saya berniat mendonasikan sejumlah dana guna membantu mereka." Ia tersenyum sambil melihat sejumlah anak asuh yayasan yang duduk kursi bagian depan.

   Selesai berpidato, laki-laki dengan marga Kim itu menandatangi sebuah dokumen tanda serah terima donasi, setelah itu dia kembali ke tempat duduknya. Sekitar satu jam berlalu dan pertemuanpun berakhir, Hyossang keluar dari aula pertemuan bersama Leera, mereka berencana makan siang bersama di Langham Place, daerah Mongkok. Cukup jauh memang jaraknya, butuh waktu sekitar setengah jam dengan MRT, tapi itu bukan masalah bagi mereka hitung-hitung jalan-jalan mumpung weekend dan sudah tidak ada janji untuk hari ini. Sesampainya mereka di kereta.

"Ya, Hyossang-ssi, kalau dipikir-pikir kita ini anak muda yang luar biasa." Celetuk Leera.

"Apa yang kau bicarakan?" Tanya Hyossang.

"Hei, bagaimana tidak, diusia kita yang masih sangat muda, kita sudah bekerja di Hongkong, yaa walau baru menjadi karyawan biasa, dan kita juga menjadi sukarelawan untuk yayasan tuna rungu." Jelas Leera.

"Jadi?" Tanya Hyossang.

"Ahh kau ini, yaa kita bukan anak muda biasalah, kita ini hebat!" Kata Leera membanggakan diri.

"Terserah apa katamu sajalah!" Sahut Hyossang malas.

   Setelah percakapan randon mereka, keduanya diam dan saling sibuk dengan ponsel masing-masing. Sejujurnya Hyossang masih memikirkan pria bermarga Kim tadi, menurutnya pria itu benar-benar luar biasa, secara fisik dia tinggi dan tubuhnya tidak kurus jangan lupakan senyum manis ditambah dimplenya, dia juga menjadi CEO di usia yang tampaknya masih sangat muda, sungguh takdir begitu baik padanya.

Sesampainya di stasiun MRT Mongkok mereka turun dan menuju Langham Place, setelah memesan makanan di salah satu stan di food court, mereka mencari bangku kosong dan duduk, masih sibuk dengan ponsel masing-masing Hyossang mendongakkan kepalanya melihat sekitar dan lagi, dia melihat pria itu, si pria pemilik dimple bermarga Kim, sedang asik menikmati makanannya sambil memainkan ponselnya.

"Eh bukannya itu Mr. Kim?" Ucap Hyossang sambil mencubit pelan tangan Leera.

"Mana?" Tanya Leera sambil clingukan.
"Itu disebelah sana!" tunjuk Hyossang.

"Ahh sepertinya iya, hei apa orang sekaya dia bisa makan makanan biasa-biasa seperti ini?" Tanya Leera penasaran.

"Apanya yang tidak bisa? Ini juga makanan dan enak!" sungut Hyossang.
Tanpa disadari orang yang sedari tadi mereka bicarakan memerhatikan mereka dan tak berselang lama, Mr. Kim beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri mereka.


SUE IT! [BTS RM] ✔Where stories live. Discover now