45-Perusak

19.4K 2.2K 260
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! typo bertebaran!

Kandungan Jaemin sudah berusia enam bulan, sejauh ini kehamilan keduanya lancar walau sedikit hambatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kandungan Jaemin sudah berusia enam bulan, sejauh ini kehamilan keduanya lancar walau sedikit hambatan.

Seperti Jaemin lebih sering sakit demam dan sebagainya. Jadi Jeno dan Jisung lebih protektif pada Jaemin. Jaemin begitu menikmati hari-harinya.

" Buna jisung berangkat ya" Ucap Jisung pada Jaemin. Jaemin mendekati Jisung dan mensejajarkan tingginya.

" Pakai jaketmu dengan benar sayang udara sangat dingin, ini sudah memasuki musim salju" Jaemin menseletingkan Jaket Jisung.

" Sayang" Panggil Jeno. Jaemin bangkit dan membenarkan dasi Jeno.

" Kau tampan" Jeno tersenyum ia mencium kening Jaemin lalu menutup mata Jisung sebelum ia mencium dan sedikit melumat bibir Jaemin.

" Ayah!" Protes Jisung.

" Ayo berangkat" Ajak Jeno, ia mengengam tangan Jisung menggiringnya masuk kedalam mobil.

" Hati-hati dijalan sayang" Jeno mengelakson mobilnya sebelum mereka pergi dari kediaman. Jaemin masuk ke dalam dan menutup pintu besar itu.

- - -

Jisung mendudukan dirinya di bangkunya sebelah Chenle. Chenle belum datang mungkin ia kesiangan.

" Lele" Panggil Jisung, Chenle langsung melambaikan tanganya.

Hanya Chenle teman Jisung sekarang karena Yangyang sudah pindah ke vancouver beberapa bulan yang lalu. Chenle mendudukan dirinya di kursi sebelah Jisung.

" Hai!" Sapa seorang anak laki-laki teman sekelas. Jisung dan Chenle menatap anak itu.

" Ada apa gunho? " Tanya Chenle.

" chenle, kau sering duduk sebangku dengan Jisung bagaimana kalau kita bertukar tempat duduk" Ucap gunho, Chenle dan jisung sempat bertatapan, Jisung menangguk.

" Baiklah" Chenle segera mengambil tasnya dan berpindah tempat duduk menjadi di paling belakang bekas tempat duduk gunho.

" Hai jisung.. Bagaimana kita sekarang berteman?" Jisung menangguk tersenyum kecil.

" tentu" Jisung menyambut uluran tangan Gunho, Chenle menatap kedua orang yang jauh di depanya.

Bel istirahat berbunyi, Chenle hendak mengajak Jisung makan bersama namun ia melihat Jisung dikelilingi teman-teman gunho, yang membuka bekal mereka di meja Jisung, Chenle merasa terasingi namun ia memberanikan mendekat.

" Jisung" panggil Chenle.

" Ah lele, kemari" Jisung mengajak Chenle bergabung.

Mereka mengobrol khas anak-anak, Jisung sesekali tertawa namun Chenle terlihat serius dengan bekalnya.

Nikahin Aja Dulu! [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang