22-Papa Yuta

22.9K 2.9K 583
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunta tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Setelah menyuapi Jaemin, Jeno menemani Jaemin sampai tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyuapi Jaemin, Jeno menemani Jaemin sampai tertidur. Jeno mengusap sayang kepala Jaemin dan sesekali mencium tanganya. Jeno tau pisikis Jaemin sedang terguncang setelah kehilangan anaknya, jeno berusaha mendapingi Jaemin seperti yang disarankan dokter.

Setelah Jaemin tertidur Jeno berniat membeli makan di kantin rumah sakit ia keluar dari ruangan Jaemin namun diluar ia bertemu mertuanya.

" Pah Mah.." sapa Jeno. Winwin teraenyum lalu masuk kedalam ruangan Jaemin terlebih dahulu meninggalkan yuta dan Jeno di luar ruangan.

" bisa kita bicara?" Tanya yuta, Jeno mengangguk.

Dan di sinilah mereka, di taman rumah sakit duduk di bangku. Yuta menyederkan badanya sembari menatap anak-anak yang berlarian sementara Jeno terus memainkan jarinya.

" apa Jaemin mengatakan sesuatu?" Tanya yuta, Jeno menoleh.

" iya.. Dia memintaku menceraikanya"

" Kenapa tidak jujur dari awal kalau kau sudah menikah sebelumnya"

" Aku takut kalian kecewa terutama Jaemin, ini pernikahan pertamanya dan-"

" Kau tau, pernikahan hanya sekali seumur hidup.. Tuhan membenci pasangan umatnya yang berpisah" jeno menunduk.

" kau menikahi jaemin hanya ingin punya anak kan? Secara pisik dan mental sebenarnya jaemin belum siap, umurnya masih terlalu muda.. Dan kau bisa lihat sekarang apa yang telah terjadi"

" Maafkan aku pah"

" Aku tak pernah menyalahkanmu, tak perlu minta maaf"

" Aku berjanji akan menjaga jaemin"

" Lalu istri-istrimu?"

" Aku sudah berpisah dengan mereka, aku sudah bercerai lama dengan Koeun dan Yeeun juga baru bercerai kemarin dengan Herin.. Semua urusanku dengan ketiga mantan istriku sudah selesai.. Aku hanya harus membahagiakan jaemin"

" Aku titipkan jaemin padamu, winwin pernah bilang pada ibumu taeyong kalau Mereka berdoa semoga jaemin bisa merubah sikapmu.." jeno mengangguk, ia menatap pasien-pasien yang hilir mudik. Tidak ada percakapan lagi diantara keduanya.

" nak, kalau suatu saat kau sudah tidak mencintai Jaemin jangan bilang padanya" Jeno kembali menatap Yuta, Yuta menepuk bahu Jeno.

" Tapi bilanglah padaku, akan aku bawa pulang anakku" Lanjut yuta.

" Aku pastikan itu tak akan terjadi pa"

" Bahagiakan anakku satu-satunya, hanya jaemin harta paling berhargaku.. Dan kau laki-laki yang bisa mengambil hartaku, menjadikanya surgamu, menjadikanya pengahangatmu padahal aku yang membesarkanya, aku yang mengajarkanya berjalan, kurasaa baru kemarin aku menggedong bayi merah yang ku beri nama Na Jaemin" Yuta menghapus air matanya.

" Tak apa kau kehilangan anakmu sekarang, dia yang akan jadi jalan menuju surgamu.. Kau harus ikhlas"

" Terimakasih pa... Terimakasih"  entahlah, jeno tidak bisa berkata-kata ia hanya bisa berterimakasih pada mertuanya ini.

- - -

Hari ini Jaemin sudah di perbolehkan pulang, tubuhnya masih lemas dan perutnya masih sakit akibat kuret kemarin. Jaemin masih memakai kursi roda di bantu oleh jeno masuk ke dalam mobil.

Antara jeno dan Jaemin kini seperti ada jarak, baik jeno maupun jaemin tidak saling bicara mereka diam satu sama lain. Suasana cangung padahal sebelumnya tidak begini, pembawaan jaemin yang cerewet hilang begitu saja.

" Kita sampai sayang" Jeno berusaha mengajak bicara jaemin, jeno turun dari mobil mengambil kursi roda dari bagasi dan membantu jaemin duduk di sana.

Jeno juga di bantu Haechan membawa barang Jaemin, Haechan sebelumnya memang ikut membantu Jaemin di rumah sakit barusan.

" Jaem" Jaemin menoleh, Haechan memanggilnya.

" Jangan melamun terus" Ucap Haechan sembari menaruh selimut di pangkuan Jaemin.

Haechan mendorong kursi roda Jaemin sampai masuk apartemen sementara Jeno membawa barang Jaemin.

Malamnya Jeno baru saja pulang karena tadi sore ia harus mengurus beberapa berkas di kantor dan harus meninggalkan Jaemin bersama Haechan yang baru saja pulang barusan.

Jeno melihat Jaemin di ruang TV, Tv menyala sementara Jaemin sibuk melipat baju bayi yang sebelumnya tersusun rapi di lemari namum sepertinya Jaemin mengambil kembali semua baju itu keluar.

Jeno duduk di hadapan Jaemin dan mengambil baju bayi yang baru saja Jaemin mau lipat, Jeno menaruh semua baju itu kembali ke dalam lemari. Jeno tidak ingin Jaemin semakin larut dalam kesedihan dan terus meratapi bayinya yang sudah pergi.

" Jisung sudah bahagia di surga bersama malaikat" Ucap Jeno, Jaemin tertunduk.

" Jangan sedih terus, Jisung akan sedih kalau lihat bunanya nangis terus.. Kau harus ikhlas na" Jeno mengusp air mata Jaemin yang masih bercucuran.

" Mas, bagaimana kalau aku tidak bisa hamil lagi?" ucap Jaemin pelan.

" Kau pasti hamil Na, tuhan hanya belum mau memberikan anugrahnya pada kita.. Suatu saat tuhan akan memberikanya lagi" Jeno mencium kening Jaemin.

" Aku ingin tidur"

" Ayo.." Jeno membawa Jaemin menuju kamarnya dan membaringkanya di kasur.

Jeno mengusap kepala jaemin sayang, sembari sesekali mencium bibirnya. Rasanya jeno ingin melenyapkan ksededihan Jaemin, ingin rasanya Jeno memutar balikan waktu.

" Aku mencintaimu" Ucap Jeno.

" Aku mencintaimu" Ucap Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Anyeong yeorobun! Ada yang kangen tidak?!! Maaf sunny ngilang gitu aja tiga hari ini, sunny lg kumpul sama keluarga jadi gak bisa update.. Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahmnida!! see u in next chapter pai pai!!!




Sunny Pwark. Okt 4, 2019.

Nikahin Aja Dulu! [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang