Extra 01 - Tell Someone's Fortunes

234 24 4
                                    

EXTRA SHORT. TELL (SOMEONE'S) FORTUNES

"Ahjussi?" Eunha mengekori Baekhyun setelah mereka sampai di rumah Namjoon yang berada di Okinawa. Itu persisnya rumah orangtua Namjoon, tapi karena mereka sudah tiada jadi Namjoon yang menempati meski hanya sesekali. Pemilik rumahnya sedang ke Tokyo dulu sebelum perayaan sesuatu atas kejadian berharga di tahun ini. Tentu saja, itu perayaan untuk Namjoon. Baekhyun dan Eunha hanya menjadi tamu, karena Eunha sendiri terus saja menagih Baekhyun untuk pergi ke luar negeri tetapi berhubung Eunjin belum cukup besar Baekhyun tidak mau kerepotan mengurus atau membiarkan Eunha sendirian mengurusi Eunjin yang sedang bawel-bawelnya. Jadi lah, akhirnya mereka pergi setelah Eunki dijanjikan oleh kakak iparnya dan kakak perempuannya ini dibelikan tiket liburan seminggu ke negara Eropa mana pun sekaligus gratis menonton pertandingan Liga Eropa di sana.

"Apa?"

"Aku melihat flyer ini tertempel di tiang listrik depan, aku ingin pergi."

"Festival kembang api?"tanya Baekhyun membaca sekilas flyer itu lalu memberikannya lagi pada Eunha. Memilih sibuk dengan menurunkan koper mereka dari mobil dan membiarkan Eunha bersuara lagi. "Kau tahu tempatnya?"

"Lagi-lagi kau mengejekku. Dengar ya, Byun Baekhyun-ssi! Aku. Tidak. Pernah. Pergi. Ke. Luar. Negeri. Tinggal bilang saja kau tidak ingin pergi, kenapa susah sekali."dengus Eunha lalu menyela langkah Baekhyun dan menutup pintunya dengan membanting cukup keras. Baekhyun hanya tertawa cekikikan, lalu menyeret kopernya. Mengetuk pintunya pelan.

"Eunha, kau tidak takut?" tanya Baekhyun bersandar pada salah satu pilar di teras depan rumah.

"Takut apa?" tanya Eunha bersandar di balik pintu. Baekhyun tahu, Eunha tidak suka sesuatu yang berbau horor jadi setelah puas cekikikan tanpa suara ia baru menjawab, dengan nada seolah-olah terdengar mistis. "Yang punya rumah ini sudah tiada, orang Jepang sangat kental kepercayaannya dengan roh yang masih tinggal di rumah yang mereka tinggali semasa hidup."

Eunha membuka pintunya tergesa, air mukanya pucat Baekhyun tahu Eunha sedikit paranoid dengan hal-hal horor, matanya yang ketakutan segera berubah menjadi sebal saat melihat Baekhyun yang berada di sisi pintu dengan cengirannya yang usil membuat Eunha murka lagi.

"Lihat saja kau pasti akan dikutuk dewa laut."katanya dengan nada geram lalu matanya menyapu pada lautan yang tak begitu jauh dari bangunan rumah yang akan mereka tinggali selama di Okinawa.

"Kenapa kau harus berkata begitu, tapi baik lah kalau kau memilih aku dikutuk dewa laut daripada mendengar jawabanku–segera lah bersiap, kita pergi ke sana. Aku mau tidur saja."

Eunha membulatkan mata, senyumnya menjadi malu-malu. Tangannya lalu menarik koper yang ada di tangan Baekhyun. "Tidak usah masuk, aku akan siap-siap."

Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya. Lalu memilih duduk di beranda seraya memandang laut. Berpikir tentang laut. Baekhyun tidak mengada-ada, tapi rasanya kali terakhir ia ke laut kala dia melamar Aeri pada saat itu. Nyaris belasan tahun yang lalu. Dan tentu saja, sudah beberapa tahun berlalu kepergian Aeri dari Korea, baru-baru ini Baekhyun hanya tahu bahwa dia meluncurkan sebuah novel, mengejutkannya itu sangat laris di beberapa negara Asia, bahkan Jaebum bilang sedang digarap ke dalam beberapa bahasa lain.

"Itu cerita kalian, kurasa."

Katanya Jaebum saat Baekhyun mengajaknya untuk makan malam bersama. Eunha tidak ikut bersamanya, Eunjin sedang sakit dan Sowon juga sedang dalam masa kehamilannya yang memiliki keinginan aneh bahwa dia tidak mau diajak kemana-mana dan bertemu orang lain, kecuali suaminya sendiri.

"Benar kah?" Baekhyun nampak agak kaget, tidak menyangka. Dia tahu dari artikel bahwa novel karangan author dengan nama pena pangeran pendek memang menjadi pembahasan banyak orang akhir-akhir ini, tapi tidak tahu kalau sampai seperti itu.

【On Show】Book 3 : After Then : Little Bit Longer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang