Mahluk Malang Menyebalkan

9.8K 562 146
                                    

Uyyy, ini si Ran

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Uyyy, ini si Ran.

◆○◆

Banjarmasin? Kami berdua tentu saja tercengang mendengarnya. Jakarta-Banjarmasin, harus menyebrangi berapa pulau?

Kenapa dia bisa sampai sini? Bikin orang kepo.

"Kenapa bisa sampai di sini?" tanya Andre, mewakili isi hatiku yang dari tadi sudah penasaran.

Dia mendesah. "Aku kabur dari rumah."

Shock lagi mendengarnya. Adikku juga ada yang masih remaja, kalau Ibu dan Bapak lagi kesal, dia kadang suka pergi dari rumah untuk menenangkan diri. Tapi, kaburnya paling jauh ke kampung sebelaha. Dijemput pakai motor juga sudah sampai.

Ternyata, ada yang lebih ekstreme dari adikku.

Andre tampak berpikir, sementara aku yang duduk di seberang Bocah Mesum hanya diam.

"Malam ini, aku izinin kamu istirahat di sini. Tapi, besok kamu harus cari tempat tinggal."

Apa! Si Andre mau kasih tumpangan ke dia?

Bukan bermaksud negatif thinking, cuma bahaya tidak, sih, Memberi tumpangan ke orang asing?

Bukannya kita harus lapor Pak RT dulu? Biar aman. Entah-entah, di balik tampang polosnya, ini anak ternyata seorang teroris yang membawa bom di ususnya?

Dia tersenyum. "Makasih."

Tuh, 'kan. Begitu dikasih tumpangan, langsung senyum menerima. Basa-basi dulu atau apalah, biar tidak kentara memanfaatkan keadaaan. Wah, benar-benar mencurigakan!

Andre masuk ke dalam sebentar untuk mengambil selimut dan bantal untuknya. Saat Andre masuk, kesempatan buatku untuk kasih peringatan. Enak saja dia memanfaatkan kebaikan hati Andre.

"Aku nggak bisa curiga berlebihan denganmu," sinisku, "tapi awas ya, kalau macem-macem!" Kutajamkan pandangan padanya.

Padahal lagi serius, dia malah meledek.

"Iya, Tante!" sahutnya.

Sembarangan dia memanggil, dasar vangke!

"Yasmin! Namaku Yasmin, Bocah Mesum! Umurku ini dua puluh dua tahun. Panggil aku Kak Yasmin!" Kesal setengah mati aku dibuatnya.

"Oke, Yasmin!" Dia mengedipkan sebelah mata.

Sungguh, rasanya mau aku colok matanya itu. Dikira ganteng, main kedap-kedip.

Selain mesum, dia bahkan tidak sopan. Memanggil tanpa embel-embel 'Kak'. Ini dalam hati, setan sudah pada menggoda untuk tinju mukanya yang sok imut itu.

Harus tahan. Tahan sekuat tenaga. Takut bikin berisik di rumah orang. Istighfar Yasmin ... istighfar. Orang sabar, jodohnya dekat.

Kulakukan inhale-exhale, supaya lebih tenang. Terserah apa katanya. Yang jelas, setelah malam ini aku tidak akan bertemu dengannya lagi.

Sexy Rich Man [PINDAH KE DREAME]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin