4 | Awal dari Segala Takdir.

144 7 6
                                    

S2 | Al-Maadhii : Masa Lalu.

“Aku dan kamu tercipta, adalah bertemu untuk bersama atau hanya bertemu untuk sementara?”
•·Tausiyah Cinta·•

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

•13 tahun yang lalu …
•Flashback ·on·•
•Author's POV•

Melihat seorang nenek tampak kesulitan menyeberang jalanan yang cukup ramai, gadis kecil berseragam hijau muda-putih dengan khimar putih yang menutupi surainya menghampiri nenek tersebut dan membantunya menyeberangi jalanan.

"Makasih ya, Nak." Nenek itu tersenyum.

Senyuman milik perempuan manis di hadapannya ikut mengembang, menambah kesan rupawan yang dimilikinya. "Kembali kasih. Hati-hati ya, Nek."

"Iya Nak." Beliau pun berjalan menjauhinya, menuju tempat yang memang akan ia tandangi.

Perempuan tadi juga berjalan ke lain arah, menuju gedung sekolah bernuansa hijau yang bernama; Madrasah Ibtidaiyah Asy-Syafi'iyyah. Ia tak sendiri, melainkan bersama dua orang teman dekatnya.

Tanpa sang gadis sadari, ada sepasang netra beriris hitam pekat yang menyaksikan perbuatannya barusan. Perlahan, bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman tipis.

"Faiz!" Temannya memanggil.

Faiz menoleh ke sumber suara. "Ucap salam dulu, Salman!" tegurnya.

"Eh, iya. Assalamu'alaikum, Akhy Muhammad Faiz Alhusayn." Salman menghampirinya.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa?"

"Kok ada apa? Ini udah jam setengah tujuh lewat dikit, loh! Sepuluh menitan lagi bel masuknya bunyi. Eh, kamu malah diri di sini sambil senyum-senyum gak jelas." Bersedekap, Salman menatap lekat Faiz--menginterogasi.

"Kamu habis liat apa sih, emang?" tanyanya.

Lagi-lagi, senyuman tipis terulumkan dan menghiasi wajah tampan lelaki berseragam hijau daun-putih dan berpeci putih itu. Faiz menjawab, "Nggak. Bukan apa-apa, kok. Udah ah, ayo ke kelas!"

Salman mencebik sebal. Kalau saja hari ini bukanlah Hari Senin yang membuat seluruh murid mesti berkumpul di lapangan guna mengikuti upacara bendera, maka ia pasti akan berusaha agar Faiz mau mengatakan yang sebenarnya.

"Ya udah deh. Tapi lain kali harus cerita loh, ya?"

"InsyaaAllah. Udah, ayo!"

Faiz berjalan lebih dulu, diikuti Salman yang berjalan mengekorinya di belakang menuju bangunan sekolah yang bernama; Madrasah Tsanawiyah Asy-Syafi'iyyah.

~•~••~•~••~•~••~•~••~•~

Sorenya, tepatnya setelah selesai menunaikan Shalat Ashar berjama'ah di Masjid, Faiz langsung berangkat menuju Rumah Tahfizh tempatnya mengaji, bersama Salman juga.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

[SHRS2] Mahmaa Hadats, Maa Zilat 'Ahbak | HIATUS!Where stories live. Discover now