Chapter 1 : Berkenalan.

61 15 12
                                    

     "Lumayan dibawa kabur sama orang ganteng. Eh tapi kalau ini orang sebenernya jahat gimana," batin Deana. "Lu mau bawa gue kemana sih?"

"Kabur lah."

"Kenapa? Kan elu yang dicari, bukan gue."

"Lu kan tadi keliatan lagi sama gue, kalau lu nggak kabur, lu bakal diserang sama cewek-cewek barbar tadi."

Deana dan pria tersebut terus berlari, dan tangan Deana masih digenggam erat oleh pria tersebut.

Di depan mereka nampak sebuah bangunan megah yang pintunya terbuka. Pria tersebut lantas membawa Deana masuk ke dalam bangunan tersebut dan mengunci pintunya.

"Woi, tempat apaan nih! Lu mau macem-macem ya?" pekik Deana.

"Sembarangan lo. Ini studio tempat gue latihan band," pria tersebut kini mengarahkan tangan kanannya kedepan, "nama gue Blake, nama lu siapa?"

Deana meraih tangan tersebut dan lantas mereka saling bersalaman, "Deana."

"Makasih ya lu udah mau nolongin gue," ucap pria yang bernama Blake itu sambil memberikan senyumannya yang manis.

Melihat senyuman manis itu, Deana merasakan betapa beruntungnya dia saat ini, "Padahal gue nggak ngapa-ngapain loh."

"Maaf ya daritadi gue ngomong rada kasar sama lo, habisnya gue risih karna dikejar," ucap Blake sambil memperbaiki rambutnya yang basah akibat keringat.

Deana semakin yakin untuk mengagumi pria dihadapannya ini.

"Daripada lu keluar terus diserang para wanita barbar, sebaiknya lu nunggu disini aja dulu sampe gue selesai latihan band, gimana?"

"Emang sebahaya apa sih mereka?"

"Barbar pokoknya."

"Yaudah deh, masih lama nggak latihannya?"

"Enggak kok, paling sejam doang."

Deana pun mengiyakan apa yang Blake katakan. Mereka pun berjalan menyusuri bangunan ini sampai bertemu dengan teman-teman band Blake.

"Woi, lu dari mana sih Blake? Daritadi ditungguin," ucap salah seorang teman Blake sambil memainkan gitarnya. "Ah, pantesan lu lama banget, bawa gandengan rupanya."

"Ngawur lu Reece. Kenalin bro, ini Deana. Dia tadi habis nolongin gue dari wanita barbar."

"Hai, gue Deana." Deana memberikan senyumannya.

"Cantik juga ya bro calon lo," kata salah seorang teman Blake yang bernama George sambil bergurau.

"Woi bucin, diem lu." Blake pun mengambil gitarnya dan mulai sedikit memainkannya, "Ayo mulai lagi latihannya."

"Deana, lu duduk yang manis ya disitu." Blake menunjukkan ke salah satu kursi yang kosong.

Deana pun menuruti perintah Blake. Dengan tenang, Deana menduduki kursi disitu dan mulai menikmati lantunan musik yang sedang dimainkan Blake dan bandnya.

Now the clouds are starting to part, yeah
I feel 'em I'm on my way
Now I see the sun is shining
Each and every day

It's gonna be a good day, good day
It's gonna be a good day, good day
It's gonna be a good day, good day
Now I finally found my way

"Cowok kalo latihan band gini, gantengnya nambah ya," batin Deana. "Duh temen-temennya Blake ganteng-ganteng juga, jadi bingung nih nerima cinta siapa," hayal Deana.

Permission.Where stories live. Discover now