AZA 3

16 1 1
                                    

BROOKLYN.
Yang terdiri dari 99 anggota ditambah 1 pemimpin. Geng motor yang terkenal dimana-mana bahkan langganan tamu di kantor polisi.

Azka Zieshan Axmier

Nama diatas adalah nama yang sangat jarang untuk disebut, bukan tidak mengenalinya tetapi takut jika ada yang mendengar menyebut nama itu, jangan salahkan jika hidup mu hanya tinggal nama.

Sebagai mata-mata, pendengar, bahkan pemberontak berkeliaran dimana-mana, maka berhati-hati jika mulut mu tak sengaja mengatakan yang tidak-tidak tentang mereka.

Perusahaan AX adalah perusahan yang terkenal dan terlaris berbagai macam bisnis. Azka adalah anak pertama dari pemilik perusahan AX. Anak kedua bernama Wily Rao Axmier dan anak ketiga Jesil Alsya Axmier.

Kembali pada Brooklyn, bukan hanya Azka, ketiga teman nya juga banyak disegani oleh siapaun, menurut mereka ke empat orang itu berbahaya, jika terlibat masalah oleh salah satu dari mereka maka kau terlibat semua anggota.

Azka Zieshan Axmier. Harun Putra Bramata. Aro Zakra Josemy. Bima Madyson.

Nama-nama mereka berempat itu sangat tidak ingin terdengar dikuping siapapun, seperti sebuah teror yang terus mengikuti.

SMA Axmier salah satu pusat dimana ketua geng itu berada disekolah, jika kalian menanyakan dimana SMA Axmier maka satu kota Bandung mengenali mereka.

"Gara-gara tuh nenek lampir kita kehilangan jejak geng motor Barka" ujar cowok yang bernama Aro

"lagian lo kok bisa gegabah sih?" cowok yang sedang asik dengan makanan  menyahut ucapan teman didepan nya.  Harun panggilannya

"mana gue tau bisa kesenggol sama tuh mobil" ucapnya dengan akhirnya berdecak

"bodoh lo berlebihan Ro" Bima
yang asik dengan game pun menyambung pembahasan mereka

Sedangkan Azka hanya diam sambil memainkan ponsel nya dengan tenang. Mereka berempat berada di Cafe AX yang terletak tidak jauh dari sekolah mereka, bukan hanya dekat, gratis juga alasan bagi mereka menempati cafe itu sebagai penampung gizi dalam perut.

"tapi kalau bahas si nenek lampir itu cakep juga Ka" ujar Bima

Si empu yang punya nama terusik mendengar nama nya terikut dalam pembahasan. Tanpa menjawab wajah nya saja sudah menandakan ketidak sukaan.

"santai Ketua, serem amat tuh mata" Bima nyengir

"Tapi dilihat tuh cewek kalau ga salah dari SMA Dirgantara, satu sekolah sama Brama"
Harun membalas

"kelihatan dari almamater nya" sambung Bima

"kalau omongin tentang Brama lo ga musuhan lagi kan dengan tuh bocah?" tanya Harun kepada Azka

"Ga tau gue"

"kita kan ga tau dibalik otak nya Brama"

Mendengar ucapan Rao membuat Azka, Harun, dan Bima menatapnya.

"Apa-apaan ini natap nya jangan sekaligus bertiga kampret, nyeremin" ujarnya

"cuma dilihatin doang ga bakal dibacok" sahut Rao sedangkan yang dilihat mendengus menatapnya

Azka bangkit dari duduk nya dan mengambil kunci motor yang terletak diatas meja.

"Cabut"

*



Nuansa kamar hitam putih beserta polkadot yang tergambar bagian atap ruangan, seorang gadis yang bermain dengan laptop sambil menikmati segelas susu dan buah apel yang berada dimeja tak jauh dari gapaian nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 20, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A.Z.AWhere stories live. Discover now