3. Lapangan

74.6K 2.5K 355
                                    

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan  sangat menghargai kalo kalian berkomentar tentang cerita ini bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja.

.

'ayo kita saling menghargai. cerita ini untuk kalian dan vote serta komen untuk aku'

.

Kamis, hari dimana kampus akan penuh dengan kegiatan mahasiswa. Dance adalah satu dari sekian banyak  UKM yang ada disana.

Biasanya mahasiswa yang yang ikut  UKM tersebut akan berada di ruangan yang khusus digunakan untuk berlatih dance. Tapi tidak dengan hari ini.

Ruang dance sedang dalam perbaikan karena ada beberapa bagian di dalam  ruangan itu yang mengalami keretakkan.

Jadilah para mahasiswa yang mengikuti kegiatan dance tidak memiliki tempat untuk beraktifitas.

Chacha tengah melihat beberapa anak anggota klub drama berlatih di dekat aula. Begitupun dengan anak jurnalistik yang berkegiatan di pendopo yang berada di  halaman kampus.

"Kak, kita latiannya dimana?" tanya seorang gadis yang merupakan junior Chacha.

Chacha menoleh, menatap gadis itu.

"Bentar ya Nad, gue coba cari tempat dulu.." jawab Chacha.

Gadis itu —Nadia hanya mengangguk.

"Cha, gimana? Semuanya udah pada dipake. Gak ada tempat lain," kata Jia yang baru saja datang bersama dengan Devan.

"Iya Cha, tadi gue nanya ke anak padus, ternyata ruangan mereka juga udah dipake buat rapat anak mapala. Gak ada tempat lagi..." ucap pemuda itu.

Chacha berdecak. Gadis itu nampak berfikir, dimana kira-kira dia dan anak dance bisa berlatih hari ini.

"Kak Chacha?"

Seorang gadis maju dan menghampiri Chacha.

Chacha menoleh pada gadis itu —Rina namanya.

"Iya Rin, kenapa?"

"Temen aku anak basket, terus kata dia mereka lagi off hari ini. Lapangan basket lagi gak dipake, gimana kalo kita kesana aja?" tanya Rina.

Chacha yang mendengar itu menatap Jia, "Gimana Ji?"

Jia nampak berfikir. Gadis itu melihat keatas. Kearah langit. "Oke Cha, nggak panas sih. Kayaknya asik kalo kita latian di lapangan basket.."

Devan yang ada di samping Jia mengangguk. "Iya Cha, asik kayaknya. Bisa kayak street dancer gitu..."

Chacha lalu menatap junior-juniornya yang masih setia menunggu keputusannya.

"Gimana? Kalian mau latian di lapangan basket?" tanya Chacha.

"Gapapa kak, lagian kan lagi gak panas. Malah bisa kena angin sepoi-sepoi.." sahut Tommy.

Chacha tersenyum dan mengangguk. "Oke, kalo gitu sekarang kita ke lapangan basket. Van, lo bawa speaker ya..."

Devan mengacungkan jempolnya. "Siap," sahutnya.

"Yaudah ayo guys!" kata Chacha.

Anak-anak dance pun berjalan menuju ke lapangan basket yang ada di dekat pendopo, hanya berjarak sekitar 30 meter.

Setelah sampai disana, Chacha memimpin  para juniornya untuk pemanasan sebelum mereka mulai latihan dance seperti biasanya.

Begitu Devan ke tempat itu dengan membawa speaker dari ruang dance Chacha segera mengakhiri sesi pemanasan dan akan memulai latihan.

Engas 18+  | ENDWhere stories live. Discover now