_SeintSeiya22_
.
.
.
Sudah dua bulan lebih sejak Dimas dan Lian resmi berpacaran. Hubungan mereka baik-baik saja dan tambah manis. Keduanya sudah saling menyesuaikan diri jadi sama sekali tak ada kata canggung atau apapun.
Mereka juga terkadang berdebat masalah kecil, berantem, tapi setelah itu mereka baikan ya seperti sepasang kekasih pada umumnya.
Sahabat-sahabat mereka juga sudah saling tau hubungan antara Dimas dan Lian kecuali orangtua mereka.
Tapi Key, sepertinya tau hubungan Adiknya dengan Dimas tanpa di ketahui oleh keduanya bahwa Key itu sudah tau. Hal itu dikarenakan memang Key diam saja. Dia tidak keberatan memang kalo adiknya itu menjalin hubungan dengan anak sulung dari keluarga Wiryahasa itu.
Lian memang sengaja tidak memberitahu orangtua mereka perihal status hubungan mereka ke orangtua mereka meskipun Dimas sudah sangat ingin sekali memberitahu mamah dan papahnya. Hal itu dikarenakan Lian takut, apakah orangtua Dimas akan menerimanya.
Lian percaya bahwa keluarganya akan menerima Dimas. Karena memang mama nya tidak mempermasalahkan orientasi sexual anak-anaknya tapi tidak dengan orangtua Dimas. Lian tidak yakin.
Pokoknya Lian takut dan belum siap dengan segala kemungkinan akan dijauhkan dari Dimas.
Saat ini Dimas,Lian,Ridwan,Eric,Bintang dan David sedang berada dikantin sekolah.
Oh ya, untuk Dion dia sudah pindah sekolah karena Ayahnya yang berprofesi sebagai tentara di pindah tugaskan di provinsi lain. Jadi mau tidak mau, Dion harus pindah sekolah juga karena mereka akan menetap lama.
"Yang mau jus strawberry lagi" seperti biasa.Lian akan seperti Ratu jika bersama Dimas.
"Ekemmm" ini David yang berdeham.
"Iya..Ric pesenin lagi Jus strawberry buruan" kata Dimas memerintahkan.
"Ishhh maunya kamu yang pesenin"
"Hahaha mampus lo!" -Eric
"Iya iya ini Aku pesen sekarang"
Dasar bucheen 2k19-author
Bintang dan Ridwan hanya geleng-geleng kepala sambil ketawa melihat betapa bucinnya Dimas ke Lian.
" Jangan galak-galak woy ama pacar" -David
"Brisik!" -Lian
"Gue ke toilet dulu ya" Bintang berdiri dan jalan menuju ketoilet. Tak lama kemudian Ridwan juga ikut-ikutan pergi ke toilet.
Sesampainya di toilet, Ridwan melihat Bintang sedang mencuci tangannya di wastafel. Didekatinya si Bintang,lalu dia juga ikut-ikutan cuci tangan di wastafel sebelahnya.
"Eh elo.." ujar Bintang saat melihat Ridwan ada di sebelahnya.
"Hmm" Ridwan hanya berdeham canggung. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi lidahnya seperti kelu.
"Err.."
"Iya?" Bintang menoleh menghadap Ridwan setelah acara cuci tangannya selesai karena mengetahui Ridwan seperti akan mengatakan sesuatu.
Sedangkan Ridwan hanya melihat pantulan Bintang di cermin sambil mencuci tangannya yang tak selesai-selesai itu. Seolah memang sengaja agar Ia tidak canggung. Pasalnya, baru kali ini mereka bercakap-cakap hanya berdua.
أنت تقرأ
Vanilla Latte 💕☕
أدب المراهقين" misi mas.. taksinya udah saya yang manggil duluan. Masnya bisa nyari taksi lain." " ngasal lo. Gue tu udah manggil duluan dari sana. Cuma taksinya ga denger trus main bablas aja. Lo aja sana nyari laen. Gue buru-buru. " " lho kok lo jadi nyolot si...
