_Seintseiya22_
.
.
.
_Dikelas 11 Ipa 2_
"Bin lu kesambet apa dah? Dari tadi gue perhatiin lu senyam senyum mulu" Bintang terkejut dengan pertanyaan Lian lalu segera mengubah ekspresinya menjadi nyengir gak jelas.
" Hehehe " Lian menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah sahabatnya ini. Lian kemudian menolehkan atensinya ke guru mereka yang datang untuk memulai jam pelajaran pertama. Sedangkan Bintang masih saja melamun memikirkan kejadian semalam saat Ridwan menginap di tempatnya yang benar-benar membuat waktunya seolah berhenti meski hanya beberapa detik. Memikirkannya saja sudah membuat pipi Bintang memerah dan juga senyum-senyum sendiri.
Flashback On
Setelah menyelimuti Ridwan, Bintang tidak kembali ketempat tidurnya melainkan masih mengamati wajah Ridwan dan kali ini lebih dekat karena posisi Bintang adalah berbaring di sebelah Ridwan dan menghadap ke arah Ridwan.
Bintang tersenyum melihat Ridwan yang semakin dilihat semakin tampan.
Tak lama kemudian Ridwan membuka matanya dengan tiba-tiba. Manik mereka saling bertemu. Tatapan mereka sempat terkunci beberapa detik. Setelah sadar, Bintang terkejut langsung gelagapan dan refleks ingin bangkit tapi terhenti karena Ridwan dengan sigap meraih pinggang Bintang menahannya agar tidak bangkit.
Bintang benar-benar bingung harus apa setelah tertangkap basah sedang mengamati wajah Ridwan secara diam-diam. Bintang merasa seperti pencuri yang tertangkap basah saat melakukan aksinya. Dan Bintang memaki dirinya dalam hati karena dengan bodoh dan lancangnya Ia malah membaringkan tubuhnya di sebelah Ridwan. Bodoh!bodoh! Bodoh!
"R..ridwan..sorry g..gue ga bermaksud.."
"Sstt.." ucap Ridwan memotong kalimat yang yang Bintang ucapkan.
"T..tapi.." ucap Bintang gugup sambil berusaha menjauhkan dirinya dari Ridwan.
"Gue bilang diem!" Bintang pasrah akhirnya dia menuruti perkataan Ridwan yang menyuruhnya diam. Tapi Dia tidak berhenti berusaha menjauhkan lagi dirinya dari Ridwan walau akhirnya juga tetap Bintang tidak bisa lepas dari Ridwan. Bintang sebenarnya takut Ridwan marah.
Bintang udah ga bisa menggambarkan bagaimana perasaannya saat ini. Benar-benar diluar dugaannya. Ia pikir Ridwan akan jijik lalu marah dengan Bintang tapi ini malah sebaliknya.
Gerakan Bintang melepaskan diri dari pelukan Ridwan melemah lalu berhenti setelah Ia melihat Ridwan mulai menutup matanya kembali. Sebelah tangan Ridwan yang melingkar di pinggang Bintang yang awalnya mengerat juga mulai sedikit lebih santai meski Ridwan sama sekali tidak berniat untuk melepaskan pelukannya.
Bintang tersenyum melihat Ridwan yang mulai kembali tenang setelah menutup matanya tak lama kemudian dengkuran terdengar meskipun pelan Bintang sangat jelas bisa mendengarnya.
Bintang menguap. Ia lalu ikut mengisitirahatkan matanya yang sudah mulai memberat menenggelamkan wajahnya di dada Ridwan menyamankan posisinya di pelukan Ridwan. Tanpa Bintang sadari, Ridwan tersenyum meskipun matanya tertutup lalu Ridwan juga menyamankan posisi pelukannya di pinggang Bintang.
Akhirnya mereka berdua tidur dalam posisi pelukan seperti itu di lantai yang dingin.
Gue tidur di ranjang Bintang sambil nge live-author🌚
Flashback end.
" Sst Bintang! " Panggil Lian setengah berbisik pasalnya mereka dengan dalam jam pelajaran. Bintang masih tidak menyahuti.
VOCÊ ESTÁ LENDO
Vanilla Latte 💕☕
Ficção Adolescente" misi mas.. taksinya udah saya yang manggil duluan. Masnya bisa nyari taksi lain." " ngasal lo. Gue tu udah manggil duluan dari sana. Cuma taksinya ga denger trus main bablas aja. Lo aja sana nyari laen. Gue buru-buru. " " lho kok lo jadi nyolot si...
