"Masuklah, aku akan menutup klinik dulu!" tegas Seokjin, yang membereskan semua alat kerjanya, dan menutup tirai di kliniknya.

Hyeri kemudian berjalan perlahan memasuki rumah Dokter tampan itu. Begitu mencengangkan, karna rumah di dalamnya sangat bersih, sederhana tapi mewah. Rumah yang berdekorasi serba silver putih itu, membuat Hyeri terkagum.

"Duduklah, aku akan buatkan teh untukmu." Hyeri kemudian mengangguk lalu duduk di sofa yang telah tersedia. Sedangkan Seokjin tengah menuang teh, ke dalam 2 gelas untuk menyambut Hyeri, wanita malang itu melempar seluruh pandangan kesudut ruangan rumah Seokjin yang unik dan mewah.

"Maaf, ya. Rumahku tidak sebagus rumah Jimin!" ujar Seokjin, sambil meletakkan teh di atas meja sambil tersenyum. Hyeri kemudian membalas senyuman itu, singkat.

"Sepertinya Jimin sudah membuatmu menderita."

"Kamu kenal Jimin?" tanya Hyeri, penasaran. Kim Seokjin hanya mengangguk lalu tersenyum sambil meneguk teh di gelasnya.

"Minumlah, selagi tehnya masih hangat!" ajak Seokjin, yang membuat Hyeri tambah bingung.

"Bibi Jung tadi sudah bicara sedikit. Kalau kamu adalah istrinya Jimin baru kemarin. Tapi kamu sudah hamil diluar nikah ...!" ucap Seokjin sambil tersenyum ramah, akan tetapi membuat Hyeri langsung menunduk malu.

"Aku cukup heran. Biasanya Jimin tidak pernah mau wanita yang ditidurinya hamil, bahkan sampai dinikai. Tapi, kenapa dia mau menikahimu?" tanya Seokjin, memandangi wajah Hyeri yang penuh luka lebam dan memar karna penyiksaan Jimin malam itu.

"Sebentar, aku akan ambil P3K untukmu dulu." Seokjin kemudian berjalan pergi, lalu kembali membawa kotak P3K. Dokter muda itu, kemudian membalut luka Hyeri dan memberinya alkohol. Seokjin juga memberi plasster untuk luka di beberapa bagian tubuh Hyeri, seperti di kaki dan tangannya.

"Terim kasih ...."

"Sudah tugasku sebagai dokter, mengobati orang yang sakit."

"Maafkan kelancanganku menyebutmu sebagai istriku ... aku hanya tidak mau timbul fitnah dan membuatmu tidak nyaman tinggal di sini. Aku akan menjaga dan merawatmu sampai anak itu lahir, seperti peringah bibi Jung." Seokjin tersenyum.

"Tadi kamu belum menjawab pertanyaanku, apa kamu kenal Jimin?" tanya Hyeri, yang masih dihantui rasa penasaran.

"Tentu saja aku kenal. Dia adalah saudara tiriku. Kami satu ayah, tapi beda ibu ... akan tetapi, hubungan persaudaraan kami terputus setelah ibuku meninggal disusul ayah kami. Lalu aku memilih tinggal di sini, untuk hidup sendiri!" tegas Seokjin, dengan senyum lepasnya.

"Aku paham siapa Jimin, dia pasti akan mencarimu kemanapun itu. Aku tidak tahu, apa alasan Jimin menikahimu, karna setahuku dia itu pria yang tidak mudah mencintai wanita meskipun sering tidur dengan banyak wanita. Jimin cenderung hanya mencari kepuasan semata, daripada menikahi wanita. Meskipun wanita itu hamil, biasanya Jimin akan mencampakan dan memaksa untuk menggugurkan walau itu anak kandungnya sendiri."

"Tapi kenapa dia menikahiku, meskipun dia tahu kalau anak ini bukan anak kandunhnya? kenapa dia berisi keras untuk membunuh anakku agar aku bisa mengandung anaknny?" tanya Hyeri, dengan menitikan air mata membayangkan kekejian Jimin. Pernyataan itu membuat bingung Seokjin.

"Lalu, anak siapa?"

"Ini adalah anak dari orang yang kucintai. Jeon Jungkook ...."

"Apa?"

"Itulah kenapa aku juga bingung, kenapa dia mau menikahi wanita yang hamil bukan anaknya?" tanya Hyeri, sambil bercucuran air mata menatap Seokjin sendu.

"Jeon Jungkook? kamu hamil anak dari bocah nakal itu?" tanya Seokjin yang tidak percaya akan kenyataan itu. Hyeri pun mengangguk.

"Jadi kamu sudah masuk dalam pusaran permusuhan mereka? Lalu kini kamu terjebak dalam cinta segitiga? kini keduanya memperebutkanmu?"

"Maksudnya?" tanya Hyeri semakin bingung dengan perkataan Seokjin.

"Sudahlah, nanti kamu akan tahu sendiri ... tugasku, adalah menyembunyikan identitasmu agar Jimin tidak datang untuk mengambilmu dan melakukan kekerasan ini. Yakinlah ...!" ujar Seokjin memberi harapan besar untuk Hyeri saat ini. Meskipun dia masih dihantui rasa penasaran.

.

_____________****_____________

.

Setelah perbincangan itu, Hyeri masuk ke dalam kamar yang di sediakan khusus untuk Hyeri. Kamar yang sangat rapi dengan cukup lebar. Kamar ini, berada di seberang kamar Seokjin, tidak berada di satu ruangan.

Meninggalkan keadaan Hyeri yang cukup membaik. Masalah baru datang pada Anna, sebagai istri dari Jeon Jungkook. Masih seperti yang dulu, Jungkook selalu mengabaikan Anna.

"Tolong Jeon Jungkook, beri aku anak!" pinta Anna, dengan berlinangan air mata.

"Maaf aku gak bisa, aku gak bisa menidurimu!" ujar Jungkook ketus.

"Aku tidak mau sampai keluarga kita tahu, apalagi sampai rahimku diangkat ... tolong berikan aku anak, Jeon Jungkook. Walau hanya untuk malam ini saja, aku tahu kamu gak akan mencintaiku karna kamu hanya mencintai Hyeri, tapi tidak bisakah kamu mengasihani aku?" tanya Anna, yang memohon-mohon pada Jungkook, untuk hal yang tidak bisa dilakukan seorang Jeon Jungkook.

"Tapi dokter bilang, kalau kamu hamil kamu bisa mati. Kecil kemungkinan untuk sembuh, apalagi penyakitmu itu sudah parah. Aku bukan tidak mau, tapi aku tidak bisa berhubungan selain dengan Hyeri!" ujar Jungkook, yang mulai sedikit iba pada keadaan Anna.

"Gak apa-apa, jika aku akan mati asalkan aku bisa mendapat cinta darimu dan mengandungnya. Aku mohon, tolong aku ...!" ujar Anna, yang mulai putus asa dengan keadaannya.

Penyakit kista adalah penyakit seperti benjolan pembulu darah di dalam dinding rahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penyakit kista adalah penyakit seperti benjolan pembulu darah di dalam dinding rahim. Anna sebenarnya tidak boleh hamil, karna itu akan menyebabkan benjolan pembulu darah itu pecah dan berakibat fatal baginya. Hanya ada 1 cara untuk Anna bisa bertahan hidup, yakni mengangkat rahimnya dan bukan hamil. Jika Ann hamil, sudah bisa dipastikan bahwa itu adalah mimpi buruk untuknya.

Sedangkan Park Jimin, dia masih belum kembali ke Seoul. Lantaran kebakaran di pabriknya menyebabkan kerugian besar untuknya. Para pekerja melakukan demo, meminta hak dan asuransi karna mereka terpaksa ter-PHK dan menganggur.

Bersambung...

Bersambung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAD BOY - [TERBIT NOVEL✓ BEST SELLER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang