PROLOG

59 10 7
                                        

Gubrak!

Bantingan kursi dari besi itu membuat remaja berusia 13 tahun ini sangat ketakutan.

Remaja yang duduk di bangku SMP ini benar-benar habis pikir, bagaimana ia bisa dilahirkan ke dunia yang begitu kejam menurutnya.

Anak muda ini memang tak berdaya, cupu, lemah, dan berada di bawah tekanan sang ibu yang membuatnya lelah untuk lari dari kenyataan.

Ia tak berani menatap seseorang yang saat ini berada tepat di depannya. Dengan senyum seringai orang itu berkata,

"Hei! Kau pikir kau masih dapat bertahan di dunia ini? Orang seperti mu mestinya tidak pantas untuk berada diantara kita, bukan begitu kawan?"

Kemudian orang itu beserta kawan-kawannya menertawakan hal yang menurut remaja tersebut tidaklah lucu sama sekali.

Orang itu memang sudah tak asing bagi pemuda ini, tak lain lagi mereka adalah kakak kelasnya sendiri. Gengnya memang dikenal senang sekali membully orang dengan sebab yang tak jelas.

"Aku senang dia tertunduk, pukul dia kawan!"

Dua orang dari kelompok itu pun menghantam pipi kiri pemuda malang ini. Dia tak dapat berkutik lagi. Dia hanya pasrah menerima kenyataan yang tak bisa dibantah lagi.

'Adakah di dunia ini secelah kebahagian untuk hidupku?'





Hope you like this story!!
Maaf ya kalau kurang suka:( soalnya ini first strory yang aku buat:)

>vote!
>comment!

Thanks

MY WEAKNESS ISN'T MY REASONWo Geschichten leben. Entdecke jetzt