7

54.3K 1.4K 20
                                    

7



Dave pulang saat matahari masih bersinar terik, yakni pukul empat sore. Ia sengaja pulang lebih cepat karena sudah sangat merindukan kedua buah hatinya. Bukan hanya itu, ia juga tidak sabar ingin bertemu Asha.

Ada rasa tidak suka di dalam hatinya saat Asha meminta izin untuk menghadiri suatu acara malam ini. Dave tahu, itu artinya Asha ingin berkumpul dan bertemu dengan teman-temannya, dan itu tanpa dirinya.

Dave tidak suka bila Asha lepas dari pandangannya. Ia sangat mencintai Asha. Asha selalu mengatakan juga mencintainya. Tapi terkadang Dave ragu. Ia masih ingat dengan jelas caranya mendapatkan Asha. Mereka bersatu bukanlah karena saling mencintai. Tapi, karena utang Deo. Karena Asha hamil.

Asha tahu pasti Dave tak pernah suka istrinya itu berdekatan dengan Hendrik, namun Asha sama sekali tidak peduli dengan peringatan kerasnya agar menjaga jarak aman dengan pria itu.

Sikap Asha itulah yang membuat Dave jadi selalu meragukannya.

Dave melangkah ke beranda rumah. Asha sedang duduk di kursi memangku Peter. Pakaian Peter rapi dengan wajah dipoles bedak bayi, menandakan ia sudah mandi.

Sedangkan Nayra seperti biasa, mengenakan gaun ala putri yang lebih sederhana, duduk di sofa di depan Asha, dan asyik bermain boneka.

Daddy!” teriak Nayra senang.

Dave tersenyum dan menunduk, meraih Nayra. Ia mengecup pelan pipi Nayra, membuat gadis kecil itu menggelinjang merasakan sapuan bakal janggutnya yang kasar.

Dave tersenyum lebar. Ia lalu menoleh pada Asha yang sedang memandangnya dengan tatapan menerawang. Dave tahu pikiran Asha sedang berada di tempat lain.

“Sha,” panggil Dave sambil duduk di sisinya. Ia mendudukkan Nayra di pangkuannya. Sebelah tangannya mengelus pipi montok Peter.

Peter tersenyum, membuat hati Dave bergetar hangat. Buah cintanya bersama Asha kini berwujud nyata. Seorang bayi laki-laki yang sehat dan tampan.

“Ayo, Nay main boneka, ya. Daddy mau gendong adik dulu.” Dave menurunkan Nayra yang menurut begitu saja. Nayra memang tidak terlalu iri bila Dave menggendong Peter atau siapa pun—tapi Nayra sangat pelit berbagi Mommy-nya pada yang lain, kecuali dengan Peter.

“Dave, nanti malam....”

Belum selesai kalimat Asha, Dave sudah menghela napas berat. Ia meraih Peter dan sedikit pun tidak mengacuhkan perkataan istrinya.

“Aku minta izin bertemu teman-teman.”

“Oke. Aku akan menemanimu,” balas Dave tanpa memandang Asha. Ia mencium pipi Peter. Anak itu terus-menerus tersenyum menatapnya. Seperti Dave, mungkin Peter juga sangat merindukannya.

“Aku bisa pergi dengan Hendrik....”

Mendengar nama itu, amarah Dave bergolak. Ia sangat alergi bila bibir Asha menyebut nama itu.

“Suamimu, aku atau dia?” tukas Dave dingin.

Asha merengut. “Bukan begitu.... Kebetulan kami mau bertemu teman sekolah dulu....”

Dave bergeming. Dadanya mulai bergelombang kasar oleh rasa jengkel. “Aku bukan tipikal suami yang akan mengizinkan istrinya ke mana-mana sendirian.”

Suara Dave terlalu dingin, membuat Asha menggigil. Kapan ia bisa memberi pengertian pada Dave kalau dirinya dan Hendrik tidak lebih dari sahabat yang sudah seperti saudara? Dave selalu mencurigai hubungannya dengan Hendrik. Sangat tidak masuk akal!

Dave..., please....

Tapi seperti apa pun Asha memohon dan memberi pengertian, jawaban Dave tak pernah berubah. Asha hanya boleh bepergian dengan dirinya.

Tentu saja Asha tidak mau bertemu Jacob didampingi Dave. Suaminya itu akan meledak bila melihatnya menatap pria lain lebih dari satu detik.

Akhirnya Asha mengirim pesan pada Hendrik, mengatakan bahwa ia tidak bisa hadir.

Dan malam itu bukan hanya sikap Dave yang dingin. Ranjang mereka yang biasanya panas menggelora oleh hasrat, juga membeku. Dave tidak menyentuh Asha, apalagi memeluknya. Malam itu mereka tidak bercinta, bahkan Dave tidur memunggunginya.

Asha jengkel, tentu saja. Ia hanya ingin bertemu teman-temannya, dan Dave sudah bersikap kekanak-kanakan. Namun Asha hanya bisa menyimpan kejengkelannya di dalam hati.

***

Evathink
IG : evathink
25 sept 2019

Possessive Husband [Tamat]Where stories live. Discover now