Day 8

1.3K 176 6
                                    

[ 30 hari bercerita ]

.

Memories

.

Taehyung tidak pernah tahu jika dia akan menyesali keputusannya. Taehyung tidak pernah akan semenyakitkan ini mengingat masa lalunya. Dia juga tidak pernah tahu akan serindu ini hingga rasanya sesak.


Taehyung benci saat menjadi lemah. Namun dia juga tidak bisa lagi menahan rasa sesak yang bergumul di dadanya saat melihat kotak-kotak yang dia sembunyikan kini muncul di depan matanya. Tangannya gemetar saat membuka satu persatu dari keempat kotak itu.


Tanpa sadar air matanya menetes melihat isi dari kotak pertama. Kotak pertama kebanyakan diisi oleh surat dan barang yang diberikan mantan kekasihnya, Jeon Jungkook, saat masih menjadi penggemar rahasianya.


Tahun ketiga Taehyung adalah tahun paling menyenangkan sekaligus menyebalkan selama dia menempuh pendidikan tinggi. Untuk pertama kalinya dia memiliki seseorang yang bisa dikatakan penggemar rahasia. Iya, Jeon Jungkook yang menjadi penggemar rahasianya selama satu semester. Kemudian naik tingkat menjadi penggemar yang terang-terangan.


Rasa sesak kembali dirasakan Taehyung saat mengingat bagaimana beraninya Jungkook menghampiri Taehyung dan menyatakan rasa sukanya pada Taehyung di taman kota. Juga dengan malu-malu mengaku jika orang yang memberi Taehyung surat dan susu selama satu semester ini adalah dirinya. Taehyung ingat bagaimana sinar mata polos anak itu.


Taehyung menepuk-nepuk dadanya saat tangisnya mulai berdeguk. Isakannya hampir saja lolos. Dibacanya satu persatu surat yang Jungkook berikan.


'Untuk Taehyung hyung

Halo, hyung. Selamat pagi. Apa hyung sudah sarapan? Hyung harus makan dan menjaga kesehatan untuk bisa terus tersenyum. ^^

JJK'


Pesan manis yang sederhana itu sanggup membuat Taehyung mengeluarkan senyuman manisnya di pagi itu. Taehyung tidak butuh kalimat penuh gombalan yang menjijikkan. Kalimat sederhana seperti itu cukup baginya untuk menunjukkan ketulusan si pengirim.


"Sampai sekarang aku penasaran bagaimana wajahmu saat menulis ini, Kook," gumam Taehyung. Jungkook adalah tipikal pria Busan yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya secara gamblang. Taehyung masih ingat betapa merah wajah Jungkook saat mengungkapkan perasaannya.


Jungkook lebih suka mengungkapkan rasa cinta dan sayangnya pada Taehyung melalui tindakan. Dia akan mengatakan secara verbal dengan berbisik saat Taehyung terlelap. Bagi Taehyung itu cukup manis.


Surat kedua yang diberikan Jungkook adalah saat cuaca di Seoul sedang mendung sisa mendung semalam. Taehyung tertawa saat membacanya.



'Untuk Taehyung hyung

Ah, cuaca sedang buruk sekarang. Satu kota menjadi suram karenanya. Untung saja pagi ini aku melihat hyung tersenyum setidaknya duniaku jadi cerah, hehe.

JJK'



Surat itu menjadi bahan Taehyung menggoda Jungkook hingga berakhir mereka saling menggelitiki. Tentu saja wajah dan telinganya akan memerah. Jungkook itu tipikal pemalu sekali.


Surat terakhir yang Taehyung terima sebelum Jungkook menunjukkan dirinya adalah saat menjelang ulang tahun Taehyung. Surat bersampul ungu yang membuat Taehyung sempat mematung karenanya.



'Untuk Taehyung hyung

Hyung, datanglah di taman kota nanti sore.

JJK'




Sebaris kalimat itu awalnya membuat Taehyung tertegun dengan jantung berdegup. Tak dipungkiri jika dia juga merasa penasaran dengan sosok 'JJK' yang sudah menghiasi harinya dengan surat berisi pesan manis. Taehyung sempat meminta tolong Jimin untuk mencari tahu siapa sosok dibalik penggemar rahasianya namun sama sekali tidak membuahkan hasil.


Ingatan Taehyung terlempar ke saat dia bertemu dengan Jungkook. Jungkook sedikit lebih tinggi darinya. Rambut hitam sedikit panjang menghiasi kepalanya. Pakaian serba hitam karena Jungkook menyukai warna hitam.


Yang ada di pikiran Taehyung saat itu hanya betapa tampannya Jungkook. Dan juga pertanyaan dari sekian banyak manusia di kampus, kenapa dia menyukainya.


"Hyung, aku menyukaimu," adalah hal pertama yang keluar dari mulut Jungkook setelah kata 'hai'.


Taehyung tertawa saat mengingat hal itu. Jungkook begitu lucu dengan caranya. Lelaki asal Busan yang usianya dua tahun di bawah Taehyung itu berhasil membuat Taehyung bahagia selama beberapa tahun dengan caranya yang manis.


Sejujurnya Taehyung benci saat kenangan-kenangan selama mereka bersama. Taehyung benci saat dia menjadi begitu lemah karena rindu Jungkook. Dia benci bagaimana Jungkook mengambil seluruh warna di hidupnya dalam sekejap.


Dunia begitu kejam karena mengambil Jungkook darinya saat Taehyung bergantung sepenuh pada pemuda itu. Jungkook direnggut saat Taehyung mulai mempelajari berbagai warna dalam hidupnya. Hingga menyisakan hitam putih yang membuat Taehyung muak.


Warna hidupnya direnggut. Terpendam dalam damai bersama dengan kepergian Jungkook yang menyisakan luka.


.


End


.


[ 8 September 2019 ]

Nano-nano KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang