First Love III

29.3K 3.3K 1.1K
                                    

Selamat membaca
Kalo ada typo kasi tau:)

Masih di hari yang sama.

Sesampainya di rumah Sena hanya terdiam, sesekali dia menghapus air matanya.

"Lah, kanapa dek?" Tanya Hemi saat melihat Sena mengusap pelan hidungnya.

Sena menggeleng, Hemi tau betul apa yang terjadi dengan putrinya satu ini, tadi Herin menelpon Hemi bahwa Soobin ingin dipulangkan ke Amrik lagi.

"Se-"

" Sena naik keatas dulu ya, bun." Potong Sena, bukannya apa, Sena hanya tak ingin diganggu. Dia butuh waktu sendiri.

Sena naik ke kamarnya, tak lupa ia mengunci pintu dan merebahkan dirinya di atas kasur.

Sena menenggelamkan wajahnya di atas bantal, agar tangisannya teredam.

Hemi menatap pintu kamar Sena, Jimin yang baru pulang mendatangi Hemi yang terdiam.
"Assalamu'alaikum, bun. Kenapa?" Tanya Jimin sambil menyalimi tangan Hemi.

"Eh? Walaikumsalam, itu Sena nangis dia." Kata Hemi.

Jimin menyatukan alisnya,
"Nangis kenapa, bun?" Saat Jimin hendak mengetuk pintu Sena, Hemi terlebih dulu menghalanginya.

"Jangan diganggu, sini bunda ceritain." Hemi menarik Jimin ke lantai bawah dan mulai menceritakan semuanya.

"Lah, tinggal nikah aja apa susahnya sih, bun?" Tanya Jimin pada saat Hemi selesai berbicara.

"Kalo ngomong itu enak, ini adek kamu yang ngalamin. Ga segampang itu buat nikah, apa lagi adek kamu itu masi kecil. Kalo kamu yang nikah ya bunda si ayo ayo aja." Ucapan Hemi membuat Jimin mendengus tak suka.

"Emang kamu mau dilangkahin adek kamu?" Jimin tak merespon.

"Yauda Jimin dulu aja yang nikah." Jawab Jimin.

Hemi terkekeh,
"Cari dulu sana mempelainya, baru boleh ngomong gitu, ini belum juga ada jodohnya uda mau nikah-nikah aja." Jimin menghentakkan kakinya.

"Ah, bunda. Gatau ah, Jimin mau tidur." Jimin masuk ke kamarnya meninggalkan Hemi yang tertawa.

***

Sudah pukul 10 kurang, namun Sena tak kunjung keluar dari kamarnya.

Chanyeol, Hemi beserta Jimin duduk di ruang tamu.
"Adek kamu masih belum keluar?" Tanya Chanyeol.

Jimin menggeleng,
"Dari tadi Jimin bolak-balik ke kamar Sena, tapi masi ga dibukain pintunya."

"Yauda, pake duplikat aja, yah." Usul bunda.

"Gabisa, bun. Tadi Jimin uda coba, tapi keknya kunci dari dalam masi nyangkut, jadi gabisa." Chanyeol menghela nafas.

Chanyeol menghampiri kamar Sena dan mengetuknya.
"Sen, keluar dong sayang. Makan dulu lah, Sena belum makan kan?" Tak ada jawaban.

"Sena, yakin gamau liat Soobin, hmm? Keluar dulu sini, Soobin sebentar lagi mau berangkat loh."

Ceklek,

Sena keluar dengan mata sembabnya dan ia masih mengenakan seragam sekolahnya.

Chanyeol menarik Sena ke dalam dekapannya.
"Shhh, sudah gapapa. Mau ketemu Soobin ga?"

Sena tak tau harus merespon apa, dia ingin melihat Soobin namun dia tak siap untuk melihat Soobin pergi.

Sena mengangguk samar,
"Yauda Sena ganti baju dulu, masih ada waktu." Chanyeol mendorong pelan bahu anaknya tersebut.

First Love • Choi SoobinWhere stories live. Discover now