[au:Timothée Chalamet] Heavy Breath Part 2

390 45 41
                                    

Siang ini Jane dan Eve duduk didepan 4 orang gadis di paviliun yang tak jauh dari taman kerajaan.

4 orang ini ialah gadis yang akan menjadi bawahan terpercayanya dan juga akan menemaninya selama di istana sampai dengan acara pernikahan berlangsung.

"Perkenalkan saya Maggie" seorang gadis dengan gaun hijau berdiri, "Kami adalah anak dari para penasihat di istana"

"Ini Edith, Fiona dan Hilda"

"Terimakasih, kalian tidak perlu terlalu kaku, dan ini Eve dia adalah pelayan pribadi ku"

"Princess Jane kami bisa membantu mu jika ada masalah untuk acara pernikahan nantinya dan juga kau bisa bertanya tentang raja dengan Edith, dia bersahabat dengan raja" ucap Maggie lagi.

Jane mengalihkan8 atensinya pada Edith, wanita dengan rambut Blonde itu tersenyum tipis padanya.

"Raja sangat suka buku sejarah, ia tak terlalu suka honey wine" ucap Edith sedikit bersemangat

"Dia tidak suka honey wine? Maksud mu ia pernah minum honey wine?"

"Ya..." jawab Edith heran, tentu saja seorang pangeran pernah minum wine mahal itu.

"Apa ada sesuatu yang sangat ia sukai? Maksud ku makanan, cake? Puding?"

"Yes, the King really like a puding that I made...uh I mean strawberry puding" koreksi Edith sambil menyunggingkan senyumannya.

Eve melirik kearah Jane, ia punya firasat tidak enak dengan senyuman Edith yang terkesan membanggakan ucapannya.

"Great, thank you for your information" Jane tersenyum kecil.

Pertemuan itu diisi dengan acara minum teh bersama dan juga mengobrol beberapa hal kecil.

+++

"Is that Jane the Princess of France?"

"Yes"

Timothée bersama ibunya berdiri di balkon salah satu istana yang menatap langsung pada paviliun taman istana, tempat para gadis berkumpul.

"She's beautiful"

"Yes"

"My King... Something bother you?" sang ibu menoleh, mengusap lengan anak laki-lakinya.

"Bless my marriage mother"

"I will, and I believe the princess is a good person and queen"

"Mother, I don't envolved love in this marriage" ucap Timothée jujur

Sang ibu menatap jauh kearah Jane yang masih berbincang dengan para gadis.

"Kau tidak kasihan padanya? Dia seorang putri raja, hidupnya diatur untuk menjadi seorang istri raja. She's never have a freedom for her own life"

Ucap sang ibu masih menatap kearah Jane.

"Jangan halangi kebebasannya, jangan menyiksanya dengan status mu sebagai Raja" ibunya kembali menatap kearah Timothée, tersenyum tipis.

"I won't"

"I have to go to Lady Joan"

Timothée menatap ibunya yang berjalan masuk kedalam istana. Lelaki itu kembali melihat kearah paviliun, Edith dan Jane menatapnya bersamaan, entah sejak kapan mereka sadar sang raja berdiri disana.

JEN'S BOOK ✅ Jennie KimWhere stories live. Discover now