#24

3K 406 50
                                    

.

Brugh.

AWWWW.

"APASIH KEBIASAAN BANGET LO! BANGUNIN YANG HALUSAN KENAPA SIH? GAK USAH NENDANG-NENDANG JUGA DONG." Omel Felix dengan mata yang masih ketutup dan rambut berantakan kek sarang burung.

"LO KALO DIBANGUNIN CARA HALUS TUH NGGAK MEMPAN! SAMPE CAPEK GUE BANGUNIN LO. WAKTU TERBUANG SIA-SIA TAU NGGAK!" Changbin membalasnya dengan berlalu meninggalkan Felix.

Felix langsung mencoba buat bangun tapi malah terjatuh.

AW AW AW AW

Felix merasa ada yang salah dengan lututnya.

"KAKKKKK! SINI BENTAR!" Felix meneriaki Changbin tapi tak kunjung dapet jawaban.

"KAK CHANGBIIINN!"

Felix masih memanggil kekasihnya itu.

Sedang Changbin asik menyesap kopinya. Dia sebenernya denger Felix manggil-manggil. Tapi dia sengaja tidak beranjak dari zona nyamannya. Dia terlalu malas meladeni bocah itu pagi ini.

"KAK CHANGBIINN. BENTAR AJA KESINIII"

Ini sudah setengah jam Felix teriak tapi Changbin masih belum menampakkan batang hidungnya. Felix mulai lengah. Dia memilih untuk tetap diposisinya. Menundukkan kepala ke bibir ranjangnya. Menahan sakit yang memang baru kali ini dia rasain.

Changbin yang tadinya geram karna Felix berisik, ingin menghampirinya. Namun karna Felix sudah tenang, mungkin dia sedang mandi.

Sesaat Changbin heran, kenapa Felix selama ini. Dia mulai berfikir kalo Felix tertidur lagi. Dia menyusulnya ke kamar. Dan benar saja, Felix masih diposisinya. Tertidur di bibir ranjang.

"Heh Burik! Kok lo tidur lagi sih!"

Pluk. Changbin menggeplak halus pucuk kepala Felix tapi Felix tidak bangun.

"Tumben."

Changbin mengangkat kepala Felix dan melihatnya jelas, Felix memucat. Dengan sigap Changbin mencoba untuk membawa Felix ke ranjang. Dan barulah dia tau. Dilututnya sudah ada satu lintah yang sedang menggeliat.

"SIALAN!" Umpat Changbin.

Dia segera membopong lagi Felix menuju mobilnya untuk dibawa kerumah sakit.

Dijalan Changbin udah khawatir karna Felix nggak bangun-bangun. Dia pingsan. Bukan tidur. Changbin semakin mempercepat laju mobilnya tidak peduli berapa kali dia akan mengantarkan nyawa orang lain kesurga.

.

"Maaf permisi bisa tolong saya segera? Adik saya terkena lintah dan sekarang sudah memucat." kata Changbin tergesa ke perawatnya.

Perawat itu memanggil temannya dan segera mengambil brangkar untuk menidurkan Felix.

Changbin terus saja mondar mandir sembari menunggu orang tuanya. Sengaja tidak memberitahu keluarga Lee karna takut akan khawatir dan malah mengacaukan pekerjaan mereka.

"Bin gimana Felix?"

"Belum tau ma, dokter belum keluar" jawabnya.

"Kok bisa ada lintah masuk kamar tuh gimana??" kali papa Seo yang tanya.

"Ya mana Changbin tau.."

"Coba sekarang kamu pulang kerumah Felix, diliat apa yang bisa bawa lintah itu masuk. Biar papa sama mama yang jagain Felix disini. Nanti kalau Felix sadar, papa hubungin kamu."

Changbin mengangguki omongan papa nya dan beranjak pulang kerumah Felix.

Sesampainya dirumah Felix, Changbin langsung menuju kamar Felix memastikan darimana lintah itu berasal.

cuek  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang