#22

3K 406 77
                                    

.

"MAMAAA! PAGII MAAAA! BUKAIN GERBANG DONG MAAAAA!" Felix yang udah sampe rumah Changbin main teriak aja waktu tau mama Seo lagi berkebun.

"MAMA GADENGER." jawab mama balik teriak.

"MAAP MAAA. MINTA TOLONG NYA KETINGGALAN.. MAA MINTA TOLONG BUKAIN GERBANGNYA DOONGG."

Mama Seo kemudian berjalan ke arah Felix. membuka kunci gembok pagarnya. Dirumah Seo meskipun segede istana pun nggak mempejerjakan satpam atau pembantu sama sekali.

"Kamu tu ya, sama orangtua nggak ada sopan-sopannya." gerutu mama Seo yang langsung ngegandeng tangan Felix.

"Yaa maap ma, kak Changbin tu ngajarin kurangajar."

"WOY! Apaan ngajarin kurangajar. Cari kambing hitam lo?" tiba-tiba Changbin nongol dari balik sofa. Felix langsung ciut sembunyi dibelakang mama Seo.

Felix ikut mendudukan dirinya di sofa samping Changbin. Ikut menikmati menonton tv dengan serial spongebob.

"Ah. Itu petrick. Kaya kak Changbin." Felix nunjuk tv nya saat mengarah ke bintang laut pink itu.

Changbin hanya menatapnya sinis. Lalu kembali ke tv nya.

"Nah kalo itu kaya lo. Tuan Crab si mata duitan."

Felix balik dengan tatapan tajamnya. Kemudian menyeringai.

"Kak ayo jajaaaaannnnnn ~ Felix laper."

"Nah kan. Tu di meja makan ada sayur mama masak tadi. Sana ambil sendiri. Gue lagi mager banget nih.." Changbin gegoleran di karpet bawah sofa.

"Ish kak Changbin mah. Tapi Felix gamau sayur. Felix mau burger. Double cheese. Pokoknya ayo beliiii ~~"

"Nanti ah agak sorean. Panas banget ini.."

"MAMAAAAAAAA KAK CHANGBIN GAMAU JAJANIN FELIXXXX."

Mama Seo cuma geleng-geleng aja liat tingkah mereka berdua. Udah biasa. Udah kebal. Bahkan kalo Felix dateng cuma diem dan lesu, mama Seo khawatir. Jadi lebih baik dia braok dan banyak tingkah gini.

"Bin, udah sana kasian Felix tuh. Nanti ngeong-ngeong terus gaberenti." kata Mama Seo.

"Ish. Mama ih. Emang Felix kucing?" Felix mempoutkan bibirnya. Changbin sama Mama lagi nahan gemes biar nggak ngegaplok bibirnya Felix.

"Wkwkwk udah sana kalian pergi. Ganggu waktu santai mama aja. Sana pergi pergi." Usir mama.

Changbin sama Felix akhirnya pergi juga ke kedai makanan. Felix kalo mau apa-apa udah harus keturutan karna terbiasa di iyain  dan pasti dikasih sama Changbin.

"Mas, 3 burger double cheese ya." kata Felix ke pegawai kedai.

"Kok 3?" heran Changbin.

"Felix mau 2." Felix ngejawab sambil nyengir lebar.

Changbin cuma tepok jidat aja. Dia yakin kalo pacarnya ini tadi pagi nggak sarapan. Makanya bisa makan sebanyak ini sekarang. Changbin cuma duduk lagi ngabisin makannya dan ngeliatin Felix yang belepotan saos mayones ditepi bibir kanan kirinya.

Tangan Changbin tergerak buat ambil tisu terus ngelapin bibir Felix.

"Belepotan kek bayik." katanya.

soft banget ya....





























.





"KAK CHANGBIN ANJIR! GAUSAH DISODOKIN KE MULUT JUGA TISUNYA NANTI KETELEN BARENG BURGER GIMANA?!" Felix udah emosi.

Udah baper Changbin soft banget ngelapin saos dibibirnya, eh makin lama makin ketengah itu tisu diseselin paksa ke mulut Felix. Gapernah tanggung-tanggung emang Changbin tu kalo ngebully Felix.

"Berisik banget sih tu diliatin banyak orang."

"BIARIN SALAH SENDIRI JAHAT."

"Mas jangan kasar-kasar dong. Kasian itu cantiknya nanti ilang." kata salah satu pengunjung kedai yang membela Felix dan mendapat tatapan tajam mengerikan dari Changbin.

"Gosah ikut-ikut lo" cibir Changbin.

"Malah marah si masnya. Itu tadi bisa masuk ke kekerasan lho. Bisa dilaporin polisi." kata pengunjung lainnya.

Changbin mengalihkan pandangannya ke Felix lagi. Orangnya lagi nunduk.

"Lix." panggil Changbin.

"Ehhh..  Maaf ya semuanya. Pacar saya emang suka gitu. Dia emang kasar, tapi cuma bercanda. Bahkan saya lebih kasar kok. Maaf sudah buat kalian khawatir. Maaf juga sudah mengganggu ketenangan kalian. Dan jangan laporin polisi, nanti nggak ada yang manjain Felix lagi.."

Felix masih berdiri menatap pengunjung kedai itu. Meskipun sudah selesai bicara, para pengunjung tak melepas pandangannya ke Felix.

"Oh. Iya. Doakan pacar saya yang sebentar lagi sidang kuliah. Semoga dia cepat wisuda dan cepat menikahi saya. Saya sangat menyayangi pacar saya yang kasar dan menyebalkan ini.." Felix tersenyum lagi.

Kali ini mendapatkan tepuk tangan meriah dan beberapa siulan dari pengunjung serta pegawai kedai.

Changbin menatapnya. Bukan tatapan marah. Justru Changbin terharu pacarnya bisa seperti ini.

Felix kembali duduk dan menatap Changbin malu.

"Makasih ya sayang. Gue bakal cepet-cepet wisuda dan nentuin masa depan kita gimana" terangnya.

"Iya kak! Kak, satu lagi ya burgernya"

"Kamu masih laper?"

"Ish kamu kamu. Aku maluuuu" Pipi Felix memerah. Changbin nahan tawa.

"Whahahahaahha. Buat siapa burgernya? Lo masih belum kenyang?" Changbin mengulangi pertanyaannya.

"Buat mama dong!"

"Yaudah sana pesen lagi kakak tunggu sini ya."

Felix kembali ke meja pemesanan dan memesan satu lagi dengan menu yang sama.

Setelah semua selesai, mereka kembali pulang ke kediaman keluarga Seo.

Malam ini , Felix menginap disini.








.

cuek  ✔Where stories live. Discover now