"jam tujuh lebih seperempat" jawab Jo.
"hah! Udah jam segini, aku kan harus jemput keluarganya Rafin dibandara" ucap kak Sena yang mulai panik. Pesawat yang ditumpangi keluargaku tiba di Bali pukul 8 pagi ini. Kak Sena diutus oleh kak David untuk menjemput keluargaku.
"mandi dulu kak" pesan Jo yang lagi-lagi masih sibuk dengan ponselnya.
"disaat kayak gini tuh, gak sempet buat mikirin mandi Jo, udah ya, aku berangkat, sekalian mau cari sarapan, kamu pesen gak? Apa mau beli sendiri" tanya kak Sena yang sudah bersiap meninggalkan ruangan.
"ntar aja aku beli sama Bima" ucap Jo.
"yaudah aku berangkat dulu ya" ucap kak Sena yang kemudian pergi meninggalkan ruanganku.
Kini hanya tinggal Jo dan Bima yang ada diruanganku.
"Bim, tadi dokter bilang, kalo Rafin masih butuh 4 kantong darah lagi, tapi persediaan dirumah sakit ini tinggal 2 kantong" ucap Jo, memberikan informasi kepada Bima.
"oh ya? Golongan Darah Rafin apa?" tanya Bima.
"O, kebetulan golongan darahku juga O. Nanti siang, dokter nyuruh aku dateng keruangannya buat tes kesehatan" cerita Jo.
"golongan darahku gak sesuai sama punya Rafin. Dan kayaknya di BT25 yang darahnya O cuman kamu sama Rafin doang deh Jo" ucap Bima.
"satu lagi siapa ya" ucap Jo.
"mungkin dari keluarganya Rafin ada yang golongan darahnya O, kita tunggu aja mereka dateng kesini" ucap Bima, yang memberikan sedikit ketenangan kepada Jo.
"Bim. Rasanya aku nyesel banget udah bersikap kayak gitu ke Rafin akhir-akhir ini" ucap Jo yang masih saja menyesali perbuatannya kepadaku.
"udahlah Jo, nyesel emang datengnya diakhir. Dijadiin pelajaran aja supaya hal kayak gini gak terulang lagi besok" ucap Bima.
"kemarin Rafin udah sadar kalo ada ngikutin mobil kita seharian. Aku sama kak David cuman anggep kalo mereka satu arah sama kita. Coba aja kemarin aku sama kak David juga sadar kalo ada orang asing yang ngikutin kita, pasti kejadiannya gak bakal kayak gini" ucap Jo yang lagi-lagi menyesali perbuatannya.
"berdoa aja biar Rafin cepet sembuh" ucap Bima. "kamu mau sarapan apa? Biar aku pesenin kak David" lanjutnya.
"kak David mau kesini jam berapa?" tanya Jo.
"gak tahu, coba aku telepon dia dulu ya" ucap Bima yang kemudian mengambil ponselnya untuk menelepon kak David.
"halo" ucap Bima mengawali perbincangannya.
"ada apa Bim?"
"dimana kak?"
"dibandara"
"loh, mau kemana?"
"jakarta, suasana kantor pusat lagi gak kondusif, jadi aku harus kesana sekarang, cuman aku kok, Sena masih stay disini"
"oh gitu"
"kenapa kamu telepon?"
"ini mau nitip sarapan kalo kak David kesini, tapi yaudah, nanti kita beli sendiri aja"
"iya, kalian pesen makanan aja, pokoknya kalian jangan keluar dari rumah sakit sebelum Sena dateng. Sekarang anak-anak yang lain masih di hotel. Aku gak ngebolehin mereka keluar juga tanpa pengawasan. Sena yang bakal jagain kalian disini. Nanti kalo urusan dijakarta udah selesai, aku bakalan kesini lagi"
"iya" ucap Bima.
"kamu lagi sama Jo?"
"iya, kenapa kak?"
YOU ARE READING
PERSONA
Fanfiction[ #LENGKAP ] Karena pilihanku yang memutuskan untuk bergabung dengan BT25, aku harus banyak berlatih dance dan vocal. Aku tahu aku tidak bisa menari sama sekali, dan aku merasa tidak pantas ada di grup ini. "kau yang paling tampan diantara kita" uc...
Reunite
Start from the beginning
