"wooyyy, jangan lari kalian" teriak Jo yang masih terdengar jelas ditelingaku.

Jo sangat panik melihat kondisiku dan kemudian segera mengambil ponselnya dan menelepon kak David. Kala itu suasana parkir mobil sedang sepi, hanya ada aku dan Jo.

"kak, cepetan keparkiran mobil sekarang, ada orang asing yang tiba-tiba nusuk Rafin" ucap Jo kepada kak David.

Aku merasakan sakit yang begitu menghujam di perutku sebelah kanan. Kedua tanganku terus memegang perutku yang terasa sakit, hingga akhirnya tubuhku mulai lemas.

"Jo, sakit banget" rintihku kepada Jo.

"Fin, kamu harus bertahan" ucapku yang terus menyemangatinku.

Tak lama kemudian kak David dan seluruh tim tiba dilokasi kejadian. Mereka segera menggotongku kedalam mobil dan membawaku kerumah sakit terdekat.

Saat diperjalanan, tubuhku yang sudah setengah sadar ini sudah tak mampu menahan sakit yang aku rasakan. Tanganku melemah dan suara rintihanku mulai mengecil. Rasanya aku seperti akan mati.

"Fin, masih kuatkan, bentar lagi kita sampe kerumah sakit" ucap Jo. "kak, cepetan dikit dong nyetirnya" lanjut Jo menyuruh kak David yang sedang memegang kemudi didepan.

"Jo, ini juga udah cepet" ucap kak David.

"sakit banget, aku udah gak kuat" rintihku pelan. Aku pun pingsan dengan darah yang masih terus menetes dari perutku.

"Fin,, bangun Fin" ucap Jo yang coba membangunkanku.

"kak Rafin pingsan" ucap Jo. "gimana kalo terjadi apa-apa sama Rafin?" lanjutnya.

"udah udah jangan panik, ini kita udah sampe, kamu coba deh hubungin sena dulu, suruh mereka tunda penerbangan ke thailand" suruh kak David.

Jo pun segera menelepon kak Sena dan memberitahu tentang keadaanku.

Kami sudah berada didepan ruang IGD, petugas dengan sigap membawaku kedalam ruangan dan segera menanganiku. Kak David, Jo dan seluruh tim masih terlihat panik. Kak David terus berkomunikasi dengan kak Sena, sedangkan Jo sibuk dengan ponselnya, karena seluruh tim BT25 juga panik mendengar kondisiku. Kak Sena dan Tim BT25 memutuskan untuk membatalkan penerbangan ke thailand dan memilih untuk segera terbang ke Bali untuk melihat kondisiku.

Berita ini dengan cepat menyebar hingga ketelinga pak Hitman. Beliau segera menghubungi polisi untuk mencari tahu pelaku yang sudah melukaiku. Seluruh fans BT25 juga sudah mengetahui tentang kondisiku. Begitu juga dengan Ayah, Ibu dan Jeni, setelah mengetahui kabarku, mereka akan terbang ke Bali besok pagi.

Pukul 7 malam, seluruh member BT25 bersama kak David dan kak Sena sudah berada dikamar tempat aku dirawat. Saat itu aku masih belum sadarkan diri. Dokter memberiku beberapa jahitan diperut. Beliau juga berkata jika kondisiku masih sangat kritis. Aku kehabisan banyak darah, dan organ pencernaanku ikut tersayat oleh tajamnya pisau yang menghujam perutku. Aku menerima dua kali tusukan dari pelaku siang tadi.

Jo masih belum bisa menghentikan air matanya. Sejak siang tadi, ia terus menangis diruanganku.

"dia liat kejadiannya didepan matanya langsung" ucap kak David yang masih menenangkan Jo.

"suruh dia istirahat dulu aja Dav" suruh kak Sena.

"gak mau, dia mau tetep disini nemenin Rafin katanya" ucap kak David.

"dia udah makan?" tanya Yuta.

"udah, tadi dia makan bareng aku" jawab kak David.

"pak Hitman bilang kalo tour kita ke thailand sama jadwal comeback kalian bakalan mundur 2 minggu" ucap kak Sena yang menyampaikan pesan dari pak Hitman. Sebelum terbang ke Bali, kak Sena sempat ditelepon oleh pak Hitman.

PERSONAWhere stories live. Discover now