[5]

196K 6.2K 438
                                    

"geo . ."

"ne hyung?" geo menoleh ke arah valdo

"tidak, lupakan" valdo duduk di sebelah geo dan meletakkan minumnya diatas meja. "minumlah"

geo mengangguk, tak lupa ia mengungkapkan terimakasih pada valdo

setelah berbincang kecil dan membahas topik yang random sambil bercanda, tibatiba . .

"maaf karena kurang sopan. tapi, apa kau pernah berciuman sebelumnya?" tanya valdo sambil mengelus paha geo dengan jempolnya

"aku melakukannya dengan appa dan eomma ku saat masih kecil" jantung geo berdetak kencang. ia menyingkirkan tangan valdo dari atas pahanya & mulai merasa panik.

"hahaha, bukan ciuman itu yang kumaksud" valdo tertawa

"davin, ia melakukannya padaku. aku tidak tahu mengapa ia melakukan itu kepadaku, padahal kami sama sama seorang lelaki"

"davin? apa kau dekat dengannya?"

"tidak, kami baru saja kenal"

"kau menyukainya?"

"tentu saja tidak! aku masih normal!"

valdo mulai kesal dengan pengakuan geo. ia merasa cemburu & tidak terima bahwa davin sudah lebih dulu mencium geo

"begitu? ayo ikut aku" valdo menarik tangan geo kasar dan membawanya ke kamar

'brakk'
badan geo terdorong di atas kasur lumayan keras. valdo mengambil tali, lalu mengikat tangan geo.

"a , apa yang hyung lakukan? tanganku sakit" geo menatap mata valdo sambil menangis. ia sangat ketakutan, yang dia pikirkan saat ini adalah valdo akan membunuhnya

". . ." valdo membenarkan posisi geo lalu mengikat tangan geo tepi ranjang. geo berusaha melepaskan ikatannya, sedangkan valdo menuju ke lemari miliknya dan membawa vibrator serta pelumas

"apa yang akan hyung lakukan? jangan bunuh aku, hiks.." geo melihat valdo yang mengoleskan sesuatu di benda pink lonjong & ada beberapa tonjolan kecil disana

". . ." valdo meletakkan vibratornya diatas meja dan mendekati geo. dengan perlahan, ia mulai membuka kancing celana milik geo

geo sekarang sudah sadar bahwasanya valdo bukan ingin membunuhnya, tapi memperkosanya.

"tolong jangan lakukan itu, hiks" tangisan geo semakin menjadi jadi. namun valdo tidak memperdulikan permintaan geo

valdo melepaskan celana geo dan hanya menyisakan celana dalamnya

"ohh, sangat mungil" valdo mengelus dan meremas p*nis geo yang masih dilapisi celana dalam

"eumnh" geo mendesah kecil sambil menendang nendangkan kakinya

"desahan yang bagus" valdo terkekeh.

"biar ku lihat . ." valdo melepaskan celana dalam geo dan membuangnya ke lantai. "ah aku tidak menyangka, ini benar benar mungil" valdo menatap p*nis geo dan tersenyum.

kini geo tak lagi menendang nendangkan kakinya, ia lelah. tubuh geo lemas karena terlalu banyak memberontak membuatnya kehilangan banyak tenaga.

valdo meludah tepat di kepala p*nis geo lalu mengocoknya dengan tempo cepat

"A , AHNN!" geo mendongakkan kepalanya sambil memejamkan mata.

awalnya merasa aneh, tapi sampai akhirnya ia berhenti menangis dan mulai menikmati rangsangan yang diberikan oleh valdo

"aku suka desahanmu"
valdo memasukkan penis geo kedalam mulutnya dan mengulum dengan tempo lambat, santai. valdo menggigit gigit kecil kepala p*nis geo gemas

geo menggelinjang hebat saat melihat aktifitas valdo dari atas. ia menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahan keluar dari mulutnya, serta merapatkan kedua lututnya. namun lama kelamaan geo tak lagi bisa menahan desahannya

"aahh mmhhh!! f , fasterh" geo tidak sadar mengatakannya, hal tersebut membuat valdo terkejut

"kau mulai nakal . ." "tenang saja, akan kubuat kau tidak bisa berjalan selama beberapa hari" valdo mempercepat kocokannya. penis kecil geo semakin tegang & mengeluarkan precum

"hyunghh . . aku ingin pipis AKHH!"
sperma geo membasahi tangan valdo.

"manis, hahaha" gurau valdo setelah menjilat sedikit sperma geo dari tangannya

"hah . . hahh . ." geo mengatur nafasnya dan menatap mata valdo

.
.

to be continued . .




S1. OUR SLAVE [BL 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang