Tidakkah Felix tahu?

Bahkan terasa sangat menyesakkan hingga Hyunjin sering berprasangka hampir mati dibuatnya.

Lalu saat ini apa lagi?

Bunga?

Hyunjin komplain perihal ukurannya yang cukup besar dan rangkaiannya yang agak heboh. Tapi Felix membalasnya dengan delikan tidak suka.

Hyunjin berpikir, apa tidak bisa jika Felix memakai kelopak-kelopak miliknya saja daripada harus membeli yang baru? Warna dan bentuknya sama-sama indah. Dan yang lebih penting, semua perasaan Hyunjin ada di sana.

.

.

Jika kelopak yang ia keluarkan tidak bersama darah, maka Hyunjin akan memunguti dan menyimpannya. Seringkali itu terjadi dulu, sudah sangat lama. Namun belakangan batuk-batuknya semakin parah dan memuntahkan banyak cipratan darah.

Setiap kali itu terjadi, Hyunjin merasa akan mati. Dadanya panas dan sesak. Pada beberapa dari banyak kejadian, Hyunjin sempat tersungkur ke lantai akibat batuknya yang tidak berhenti. Kelopak bunganya berkembang semakin banyak, sangat sakit, seumpama ratusan duri menancap di jantungnya.

Menyayangi adalah hal yang biasa Hyunjin lakukan pada orang-orang. Namun untuk Felix, ia menyayanginya setiap saat. Ia terlalu mencintainya.

Jadi, mencintai memang akan sesakit ini?

.

.

Semua orang pernah menyayangi dan disayangi bukan?
Menurut buku yang Felix baca, itu adalah perkara dasar. Kamu ingin melindungi, kamu ingin membuatnya bahagia, kamu ingin menjaganya, kamu ingim memiliki, itu semua terdapat di dalamnya. Cinta.

Jadi ketika malam ini, Hyunjin yang benar-benar basah sampai sekuyup-kuyupnya, berdiri di depan pintu bilik sewa Felix, datang setelah menerobos hujan di luar sana begitu saja dan bertanya hal yang membuat Felix menaruh curiga, lelaki itu tidak habis pikir.

Ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi Felix akan menanyainya nanti. Perihal Hyunjin yang hujan-hujanan, atau tentang matanya yang sembab memerah. Atau masalah bibirnya yang pucat sekali -mungkin karena dinginnya cuaca. Yang jelas saat ini lelaki itu memerlukan kondisi yang hangat.

"Masuk dulu, yuk?" pemuda pirang itu menawarkan, menarik lengan Hyunjin agar masuk lebih dalam. Namun si jangkung seperti memakukan kakinya pada undakan terakhir di pintu itu.

"Kamu menyayangiku, tidak?" Hyunjin mengulangi seutas kalimat yang belum sempat dibalas Felix, dengan lebih bergetar. Dan jika si pirang lebih peka, maka nada putus asa di sana akan lebih mudah terdengar daripada derasnya rinai hujan.

Felix berdecak singkat. Muak dengan tingkah Hyunjin yang tidak jelas begini. Jadi ia memutuskan untuk meraih tubuh pemuda itu dan memerangkapnya dalam rengkuhan lembut.

"Tentu saja." Felix menggigil ketika merasakan suhu tubuh Hyunjin, ia mengusap punggungnya dan terasa benar-benar lembab. "Tentu aku menyayangimu. Kamu temanku. Dasar bodoh."

Mata Hyunjin kembali panas. Yang Hyunjin mau, bukan sayang yang seperti itu.

.

.

"Batuk. Sepertinya aku terkena radang parah." Hyunjin berujar santai ketika Felix bertanya perihal sakit yang harus membuatnya tidak masuk kuliah selama sepekan.

Felix mendengus di ujung tatapan sinisnya. "Sudah kubilang jika merokok itu berbahaya."

Tepi bibir Hyunjin tertarik sedikit, ia senyum tanggung-tanggung. Kebiasaan lelaki itu sekali untuk selalu mengaitkannya dengan gulungan tembakau yang pernah menjadi candu Hyunjin.

'Kamu lebih berbahaya dari rokok. Kamu juga bisa membuatku mati.' jantung Hyunjin berdenyut miris. Namun kalimat itu tetap ia simpan dalam hati.

Hyunjin tidak memberi tahu kebenarannya pada Felix jika ia sudah berhenti merokok sejak lama.

Sejak kelopak Bunganya semakin banyak.

Sejak darah yang ia muntahkan ketika terbatuk bisa sampai segenggam.

Felix tidak perlu tahu hal itu. Tentang kelopak-kelopak bunga yang selalu muncul sebagai tanda kasih sayangnya. Yang akan selalu keluar entah sampai kapan.

 Yang akan selalu keluar entah sampai kapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fin?Kok malah nanya sih wkwkwkSemoga hari ini berkah dengan asupan HyunLix :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fin?
Kok malah nanya sih wkwkwk
Semoga hari ini berkah dengan asupan HyunLix :)

Hanahaki disease: is an illness born from one-sided love, where the patient throws up and coughs of flower petals when they suffer from one-sided love.

INEFFABLE; hyunjin ft. felix || hyunlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang