:Ego serta sikap:

137 47 5
                                    

Ego mengerang pelan, ia suka melihat keadaan ini. Dimana teman-temannya bertengkar karenanya.
Ini bermula saat Ego menolak mengerjakan proposal untuk kelompoknya. Alasannya hanya satu, ia terlalu "malas" untuk mengetik kalimat demi kalimat yang membuatnya mengantuk.

Masalahnya, separuh dari teman-temannya memaklumi penolakan Ego karena Ego tidak mempunyai Mesin Ketik Ingatan. Namun, separuh dari mereka tidak setuju, alasannya "Bukankah Ego bisa meminjam dari teman dekatnya?" Bagaimanapun juga, tugas tetaplah tugas. Mereka mempertanyakan tanggung jawab.

Ego hanya terdiam, ia merasa diperebutkan. Ego terkikik geli dalam hati.

Pantang selalu saja berlagak seperti bos, menyuruh ini juga itu, sebenarnya Ego juga tahu, jika ia tidak diingatkan mengerjakan tugas, tugasnya pasti akan menumpuk. Pantang selalu saja tergesa-gesa, mengejar nilai layaknya Sius yang suci. Ego tahu ia sengaja, jika Pantang kesal, Pantang pasti menghiraukannya dan Ego akan berkilah, "Harusnya kamu tahu sifat anak-anak." begitu ucapnya.

Ego tahu tujuannya.
Membuat Pantang dibenci.
Membuatnya tampak tercela.
Kaum Middle seperti Pantang harus diarahkan ke Kaum Tercela. Agar citranya semakin buruk di mata Kepala Jurusan.






~Ego Prolog~

What Should We do After Returning from School?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang