12.

3.8K 592 4
                                    

Pertandingan final.

Orang-orang bilang, mau seberapa kuat pun tim kalian berusaha hanya ada dua sekolah yang bakalan melaju menuju final. Itu sudah pasti, dan tidak akan pernah berubah.

Hari ini, iya hari ini. Babak final akan segera dilaksanakan.

Dua sekolah yang selalu di agung-agungkan, dua sekolah yang tidak pernah turun posisinya dari julukan tim terkuat, dan hanya dua sekolah inilah yang akan selalu menempatkan posisi untuk pertandingan final.

Si juara bertahan Akademi Shiratorizawa.

Dan penantang bertahan yang selalu ingin melaju ke tingkat Nasional, SMA Swasta Aoba Johsai.

"Sudah siap?" Tanya Iwaizumi pada Oikawa yang sedang melakukan pemanasan yang menurut [Name] agak lebih lama dari biasanya.

"Aku selalu siap untuk bertanding melawan mereka." Ucap Oikawa serius.

"Jangan sampai melukai diri sendiri, karena usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil." Itulah perkataan terakhir dari sang manager Seijoh sebelum mereka semua bertanding.
 
 
...

 
 
Hari ini, para atlit pulang dengan hampa. Mungkin Tuhan belum memberikan mereka rezeki kemenangan itu, Tuhan masih ingin membuat mereka untuk terus berjuang dan berlatih. Karena Tuhan tahu apa yang terbaik bagi hambanya.

Mereka pun menuruni bus dengan berbagai perasaan dan emosi, tapi yang paling benar-benar terpukul mungkin para pemain kelas 3.

[Name] melihatnya dengan sangat jelas, sorot mata mereka menyiratkan kekecewaan yang amat dalam.

"Kalian baik-baik saja?" Tanya [Name] takut-takut pada Iwaizumi.

"Aku yakin kau mengerti situasinya, jadi simpan saja basa-basimu." Begitulah tanggapan dingin Iwaizumi, yang membuat seorang [Name] [Surname] merasa sangat bersalah.

Meeting berlangsung sebentar tapi terasa sangat lama, mungkin efek kekalahan mereka.

Mereka semua langsung melakukan latihan habis-habisan dan mulai mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang mereka punya pada saat itu.

Bagi para pemain kelas 3, mungkin turnamen ini adalah tahun terakhir mereka untuk bisa mencapai tingkat Nasional. Tiket mereka untuk menggapai itu hanya tersisa satu percobaan lagi.

[Name] tidak tahu apa yang dapat dirinya lakukan untuk mereka, mengingat menjadi seorang manager yang mungkin belum bisa dikatakan berguna tapi gadis itu selalu berusaha yang terbaik bagi tim itu.

Tiba-tiba dirinya memiliki ide, dan tidak tahu apakah ide miliknya itu akan berguna atau tidak.
 
 
...
 
 
Hari sudah lumayan larut, mereka yang berada di gymnasium pun pada tepar. Semuanya kompak tertidur diatas lantai kayu itu, segala emosi pun keluar tapi mereka tahan.

Tiba-tiba pintu gymnasium pun terbuka kencang dan membuat mereka yang sedang tertidur dilantai pun menoleh.

"Kalian semua masih disini?" Tanya [Name] ngos-ngosan.

Tidak ada yang menjawab.

[Name] pun memasuki gymnasium dengan bungkusan besar yang ia bawa.

"Syukurlah aku tidak terlambat, ayo makan." Ucapnya lagi seraya menunjukkan bungkusan bento super besar itu kepada para manusia terkapar itu.

Tidak ada suara, mereka benar-benar mengabaikan [Name]. Gadis itu pun tidak keberatan, dan hanya membuka bungkusan bento itu dan menjejerkannya. Kemudian mulai membangunkan para ikan duyung terdampar itu satu persatu.

"Hajime, ayo bangun. Aku yakin kau lapar."

Akhirnya dengan sedikit kesabaran, para manusia terdampar itu pun sudah berjejer rapih didepan tempat makan yang juga sudah tersusun rapih itu.

"Ayo dimakan, jika kalian ingin meluapkan emosi, silahkan saja. Karena makan akan menggantikan energi yang terbuang dari luapan emosi kalian."

Mereka semua menatap [Name] sesaat kemudian saling pandang satu sama lain.

"Aku tidak tahu harus melakukan apa supaya kalian semua menjadi lebih baik, tapi setidaknya aku ingin berguna bagi kalian semua dan hanya ini yang bisa aku lakukan untuk membuat kalian bangkit. Jadi ayo sama-sama saling menguatkan, karena aku tahu kalian semua adalah orang-orang yang kuat."

Kata-kata panjang [Name] pun membuahkan hasil, mereka pun mulai memakan masakan itu.

Apakah seorangan lelaki akan dikata lemah bila ia menangis? Jawabannya tentu saja tidak, karena semua orang pasti memiliki emosi itu, hanya saja laki-laki lebih kuat dalam menahannya.

Kali ini, [Name] lah yang harus menahan tangisannya agar tidak membuat para laki-laki dihadapannya ini khawatir.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tbc...

Hallo kalian apa kabar :)
Sebenarnya buku abal-abal bin amatir milikku ini mau aku rampungkan. Tapi apa daya ya huhu...

Tugas kuliah.
Death ma.
Seminar sana sini.
Acara.

Menumpuk sekali😁.

Seriusan deh.

Jadi merasa bersalah huehue... pdhl udh cerita ancur kek gni, ditinggalin lama lagi. Pokoknya mah terimakasih buat kalian yg masih sayang sama book ini.

Tunggu aku luang ya pasti lgsg d up.

Oke sekian curhat gaje aku.

Best Regards.
Me💙

I Love You [ Iwaizumi X Reader ]Where stories live. Discover now