4. Putri Gianetta

16.3K 710 12
                                    


-Kerajaan Rhys

"Ayah, aku tidak mau menikah dengannya. Dia sangat kejam Ayah."

Setelah kedatangan prajurit membawa pesan itu, Raja Sameer pergi ke ruang kerjanya dan diikuti oleh putri Gianetta.

"Ayah tau,nak. Ayah juga tidak akan mau berhubungan dengan Raja kejam itu. Dia hanya akan mengambil keuntungannya sendiri."

"Tapi ayah, itu berarti kita akan berperang. Mereka sangat kuat, bagaimana jika ki- "

"Kita akan menang, Gianetta. Percayalah pada Ayah. Sekarang ayah harus bekerja memikirkan strategi peperangan. Kau istrahatlah, jangan pikirkan ini. Biarkan ayah yang akan mengurusnya."

"Tapi ayah, aku tidak ma- "

Perkataan Gianetta langsung dipotong oleh Raja Sameer, ayahnya.

"Gianetta!" Ujar Raja Sameer dengan sedikit meninggikan nada suaranya.

Gianetta tau bahwa ayahnya sedang menahan amarah, oleh karena itu ia memilih untuk menuruti perkataan ayahnya.

* * * *

-Kerajaan Tsarka

Hari ini Kaisar Rhaegar sedang berlatih pedang di halaman belakang kerajaan dengan hanya bertarung melawan Thorn. Biasanya Ia akan berlatih dengan bertarung melawan Thorn dan Layer. Tetapi berhubung Layer sedang ditugaskannya untuk pergi ke wilayah Barat karena ada sedikit gangguan disana, maka lawannya bertarung saat ini adalah Thorn.

Prangg.. Shinggg..

Begitulah suara gesekan pedang mereka.

"Hah..Keluarkan semua kekuatanmu Thorn. Kau sungguh lemah!"

Thorn tidak menyahuti perkataan Rhaegar, ia tetap fokus pada pertarungan. Hingga akhirnya pedang Thorn terlempar karena serangan Rhaegar.

"Kau sudah sangat mahir menggunakan semua senjata. Kau tidak perlu lagi latihan, itu hanya akan melelahkanku saja. Kau tau itu!" Ujar Thorn dengan deru nafas yang tidak teratur.

"Itu juga untuk melatihmu kau tau itu! Dasar kau memang lemah."

Mereka memilih duduk beristirahat dibawah pohon.

"Hei Rhaegar! Kau sungguh tidak tertarik melihat putri Gianetta? Dia sungguh cantik." Ujar Thorn

"Aku tidak suka wanita." Sahut Rhaegar datar dengan memejamkan matanya dan bersandar dibatang pohon.

"Aku sungguh tidak mengerti denganmu."

"Apa malam ini kau ada pekerjaan?" Tanya Thorn

"Tidak, ada apa?" Jawab Rhaegar masih dengan posisi yang sama.

"Kita akan pergi ke Kerajaan Rhys."

"Untuk apa!? Aku tidak memerintahkanmu kesana!"

"Untuk melihat putri Gianetta. Aku tau dimana letak kamarnya, kau harus melihatnya. Malam nanti kita kesana, saat dia sudah tidur. Bersiaplah kawan!" Setelah mengucapkannya, Thorn pergi meninggalkan Rhaegar tanpa persetujuan dan tanpa permisi padanya. Melupakan sikap formalnya pada Kaisarnya.

* * *

Malam ini Rhaegar menuruti perkataan Thorn. Entah apa yang mendorongnya untuk mengikuti perkataan sahabatnya yang menyebalkan ini.

Mereka memakai jubah hitam yang memiliki penutup kepala dibagian belakangnya dan memakai penutup wajah hingga hanya mata merekalah yang terlihat.

Saat ini tepat di tengah malam, mereka memasuki wilayah kerajaan Rhys. Tidak perlu bersusah payah dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mereka sampai di kamar putri Gianetta. Rhaegar adalah Kaisar Kegelapan yang mempunya kekuatan besar, Ia bisa dengan mudah menyamarkan auranya dan melakukan teleportasi ke kamar putri Gianetta walaupun kamarnya berada ditempat yang tinggi. Hanya dengan memberikan mantra dan sentuhan kepada Thorn, maka Thorn juga dapat melakukan teleportasi ke kerajaan Rhys .

Dikamar yang minim cahaya inilah mereka berada dan menangkap sosok putri Gianetta yang sedang tertidur.

"Kau lihat Rhaegar. Yang sedang tertidur itu adalah putri Gianetta. Mendekatlah ke ranjangnya dan lihatlah baik baik wajahnya. Aku akan tetap disini." Ujar Thorn pelan agar tidak membangunkan putri Gianetta. Sekarang mereka berdiri di dekat jendela kamar yang menghadap ke arah Barat.

Rhaegar tetap diam ditempatnya tanpa berniat bergerak. Tidak ada yang tau apa yang tengah dipikirkannya saat ini.

"Rhaegar!" Ujar Thorn mengingatkan.

Dengan langkah tegas Rhaegar berjalan kearah ranjang putri Gianetta. Saat sudah berada tepat didepannya, Rhaegar menatap putri Gianetta lekat-lekat. Posisi tidur yang terlentang dengan tangan kanan berada disamping kepalanya dan tangan kiri diatas perutnya. Perlahan tangan kanan Rhaegar bergerak ke arah wajah putri Gianetta, menempelkannya dan saat mengetahui tidak ada gerakan tanda putri Gianetta terganggu dan akan terbangun, Ia mulai mengelus lembut pipi putri Gianetta.

"Cantik", gumam Rhaegar.

Thorn yang memperhatikan itu tersenyum miring. Dia sudah menduga Kaisarnya ini akan mengakuinya.

Rhaegar tersenyum miring saat mengelus wajah putri Gianetta.

"Tapi sayangnya itu tidak akan mempengaruhiku. Bersiaplah sayang." Batin Rhaegar.

Putri Gianetta merasakan wajahnya sedang disentuh dan refleks Ia melenguh dan perlahan membuka matanya. Samar samar ia melihat seseorang memakai jubah hitam dan penutup wajah sedang mengelus wajahnya. Hanya matanya yang terlihat namun sesaat kemudian ia kehilangan kesadarannya dan tertidur.

Rhaegar tersenyum miring, dia menggunakan kekuatannya untuk membuat gadis itu tertidur lagi.

"Tidurlah sayang." Bisiknya pada putri Gianetta.

Rhaegar berjalan menjauhi ranjang putri Gianetta dan menuju Thorn.

"Bagaimana Kaisar?" Tanya Thorn tersenyum miring

Rhaegar hanya membalas pertanyaan Thorn dengan menampilkan senyum miringnya yang menyeramkan itu.
Setelah itu mereka meninggalkan kerajaan Rhys dan menuju kerajaan Tsarka.

My Partner Is A King Of Darkness [ Selesai ]Onde histórias criam vida. Descubra agora