Kebo Dhiro

349 13 0
                                    


Hembusan angin terasa membawa kemenangan, walau ada bau anyir darah yang terbawa, hal ini tidak menghalangi senyum yang terkembang dari bibir bhre Tumapel.

Kemenangan yang baginya cuma tinggal menunggu waktu, ternyata harus tertunda.

Dari arah timur desa, muncul ribuan prajurit Wirabhumi yang dipimpin oleh Kebo dhiro, dan langsung merangsek ke arena pertempuran.

" siapa dia ? "

" Kebo dhiro yang mulia "

" akan aku hadapi dia "

Bhre Tumapel menghentakkan tali kekang kuda, dalam sekali hentakan kuda itu langsung berlari ketengah tengah pertempuran.

Pedang Kebo dhiro sudah menebas sejumlah prajurit Majapahit, sebuah pemandangan yang membuat amarah bhre Tumapel kian bergejolak dalam dirinya.

" Kebo dhiro .., hadapi aku "

" siapapun kamu aku tidak tahu, tapi saranku kembalilah kau ke Majapahit, jangan kau sia siakan hidupmu disini "

Kebo dhiro tidak memperdulikan tantangan bhre Tumapel, baginya dia terlalu muda untuk menjadi lawannya.

Merasa disepelekan, bhre Tumapel langsung menghentakkan tali kekang kuda untuk menyerang Kebo dhiro.

Dari atas kuda, bhre Tumapel langsung menyerang Kebo dhiro dengan tusukan dan sabetan keris.

Pedang Kebo dhiro bergerak cepat menangkis setiap serangan dari bhre Tumapel.

" bangsat...., kalau memang ini maumu, akan aku percepat kau menemui penciptamu "

Umpat Kebo ghiro yang merasa kesal terhadap bhre Tumapel yang dia anggap anak kemarin sore.

" kau ingin tahu siapa aku ?, aku adalah Menggala Wardhana, atau bhre Tumapel, putra dari gusti prabu Wikrama Wardhana "

Usai mendengar penjelasan dari bhre Tumapel siapa sebenarnya dirinya, meledaklah tawa Kebo dhiro.

" aku sangat senang, dan pada hari ini, penerus tahta Majapahit akan mati di tanganku "

Kebo dhiro yang semula tidak bernafsu untuk menghadapi bhre Tumapel, kini bersemangat untuk dapat segera menghabisinya.

Jika pada awalnya dia cuma bertahan, kini dia yang mulai antusias untuk menyerang lebih dulu.

" sebentar lagi kau akan mati di tanganku Manggala Wardhana "

Kebo dhiro ingin sesegera mungkin mengakhiri perlawanan bhre Tumapel, dia menyabetkan pedangnya dengan sekuat tenaga, walau terasa tangannya bergetar saat kedua senjata itu berbenturan.

Bhra Narapati tidak bisa tenang melihat keadaan ini, meski saat ini pertarungan keduanya masih imbang, dia tidak ingin melihat putra mahkota terluka.

Dia pacu kudanya untuk mendekati bhre Tumapel yang masih bertarung dengan Kebo dhiro.

" yang mulia bhre Tumapel, biarkan hamba yang menghadapi orang ini "

Pinta bhra Narapati.

" tidak perlu paman, aku bisa mengatasinya "

" bangsat..., sombong sekali kau anak selir "

Ujar Kebo dhiro.

Rupanya Kebo dhiro sudah sangat diliputi rasa amarah yang begitu besar. pedang semula dia pegang tiba tiba langsung dibuang.

" apa yang akan dilakukan orang ini ? "

Bhre Tumapel cuma mengamati dengan waspada, karena dia khawatir jika Kebo dhiro tiba tiba melakukan serangan mematikan.

Kedua tangan Kebo dhiro menopang pada punggung kuda, dan mendorong tubuhnya untuk terbang keatas.

Bhre Tumapel paham, jika Kebo dhiro akan melepaskan pukulan tenaga dalam yang kekuatannya sangat besar.

" aduh...., celaka bhre Tumapel "

Ujar bhra Narapati dengan penuh rasa cemas.

" mati kau anak selir.."

Saat posisi tubuhnya di udara, dan kedua tangannya terbuka lebar, sebuah dorongan langsung dia lakukan.

" ini bahaya "

Hantaman tenaga dalam itu memang dahsyat, dan langsung menghantam bhre Tumapel yang berada diatas punggung kuda.

Bhre Tumapel berhasil menghindari pukulan tersebut, namun kudanya yang menjadi korban.

Tak ingin mendapatkan serangan yang sama untuk kali kedua, bhre Tumapel langsung balas menyerang dengan pukulan tenaga dalam pula.

Keduanya terlibat aksi saling dorong kekuatan, dan terlihat jika tenaga bhre Tumapel lebih kuat.

" aduh..celaka aku, anak selir ini tenaganya sangat kuat "

" mati kau Kebo dhiro.."

Dengan dorongan tenaga yang begitu besar, tubuh Kebo dhiro langsung terhempas ke belakang.

Tubuhnya terlempar jauh, dan jatuh dengan keras ke tanah, tidak ada tanda tanda jika dia akan bangkit kembali.

Ksatria Majapahit 2 Bhre Tumapel.Where stories live. Discover now