Jatuhnya Istana Wirabhumi

363 14 0
                                    


Anak panah yang jumlahnya ratusan itu melesat kebawah, tanpa ada yang menghalangi, dan menghujani dengan deras siapa saja yang ada di bawahnya.

Kepanikan langsung menyelimuti seluruh prajurit Wirabhumi, mereka berlarian untuk menyelamatkan diri dari anak panah tersebut.

Teriakan kesakitan mulai terdengar saling bersahutan, suasana luar istana benar benar kacau.

" kembali ke tempat kalian masing masing, lawan..."

Teriakan bhre Wirabhumi.

Saat mereka telah kembali ke pos masing masing, dan bersiap untuk melakukan serangan balasan dengan anak panah.

Tangan mereka terasa bergetar ketika akan menarik tali anak panah, ada rasa takut ketika melihat ratusan prajurit berkuda Majapahit bergerak menuju istana.

" serang...."

Teriakan itu cukup keras terdengar, namun saat tali anak panah itu mereka tarik, tiba tiba beberapa diantara mereka ada yang terjungkal.

Ratusan pemanah yang mereka harapkan dapat melepaskan semua anak panahnya, ternyata tinggal setengah.

Anak panah prajurit Majapahit telah mendahului mereka, dan belum sempat mereka untuk memanah kali kedua, anak panah lawan kembali menghujani.

" pertahankan gerbang.."

Cuma ini yang kini bisa dilakukan oleh prajurit bhre Wirabhumi, dari atas anak panah, dari bawah menahan dobrakan prajurit berkuda Majapahit.

" yang mulia bhre Wirabhumi, kita terdesak "

Bhre Wirabhumi cuma termangu, otaknya sudah tidak sanggup lagi untuk berpikir.

Namun ada secercah harapan pada dirinya, yaitu matahari telah condong kearah barat, dan saat senja tiba, ada peraturan yang tidak tertulis, setiap peperangan akan berhenti saat memasuki senja.

" pertahankan pintu gerbang hingga senja tiba, setelah itu kita atur semuanya "

" daulat yang mulia bhre Wirabhumi "

Senja akan tiba, dan secara perlahan matahari mulai berada diujung barat, sebentar lagi gelap.

Namun  tanda tanda pertempuran akan berhenti belum juga terlihat, para prajurit Majapahit terus mendobrak gerbang masuk yang sedikit demi sedikit sudah membuka celah.

Bhre Wirabhumi kembali memutar otak untuk menghadapi situasi saat ini.

Dia merasa tidak mungkin bhre Tumapel akan menarik mundur para prajuritnya, karena cepat atau lambat, para prajurit Majapahit akan berhasil memasuki istana.

" baiklah..., kalau memang ini kemauanmu, ayo kita berperang sampai mati "

Sudah tidak ada jalan lain  lagi bagi bhre Wirabhumi selain harus terus berperang.

Akhirnya pintu halaman istana yang dikelilingi oleh tembok besar itu jebol, dan ratusan prajurit berkuda Majapahit langsung masuk dengan membabi buta menyerang prajurit Wirabhumi.

Tidak ada siasat lagi yang bisa dia atur, yang bisa dia lakukan cuma bertarung dan bertarung.

Senja berganti gelap, kekacauan justru dialami oleh para prajurit Wirabhumi, mereka berlarian tidak tentu arah.

Mana lawan mana kawan sudah tidak jelas lagi dalam gelapnya malam, dan yang ada dalam benak mereka saat ini cuma menyelamatkan diri.

Bhre  Wirabhumi terus bertarung, dia sadar mungkin hari ini adalah perlawanan terakhir bagi dirinya terhadap Majapahit.

Ksatria Majapahit 2 Bhre Tumapel.Where stories live. Discover now