18. Menjadi Istana Pasir

581 68 21
                                    

   Berbicara pada kak Sera itu kadang menyebalkan juga!

Lihatlah! Dia sedang senyam-senyum tidak jelas saat aku menanyakan sessuatu secara serius seperti saat ini.

Aku tadi bertanya pada kak Sera tentang siapa Yena itu hingga dia terlihat akrab sekali dengan Tae Hwan, dan itu berakhir dengan tawa menggoda kak Sera, dia memberi respon menyebalkan seperti ini

“jadi kau sangat ingin tahu? Hm?” tanyanya  yang kutahu bermaksud menggodaku. Lagi!

“ck, mau menjelaskan atau tidak?” kataku berdecak kesal. Pasalnya kak Sera bertingkah seolah dia ingin membeberkan suatu hal yang sangat berharga sampai harus bertele-tele seperti ini.

selanjutnya kak Sera terkekeh nyaring, “ tapi tunggu!, kenapa kau ingin tahu tentang Yena?”  Dia sudah bertanya dua kali, padahal dia saja belum menjawab pertanyaanku.

“oh ralat! maksudku, hm, Airin, kenapa kau  penasaran sekali dengan hubungan Yena dan Tae Hwan?” sambungnya cepat sambil menaik turunkan alisnya. bisa bayangkan seberapa menyebalkannya kak Sera saat ini?

“lupakan saja! Menunggu kak Sera cerita sama dengan menunggu ayam goreng di sajikan, padahal ayamnya belum di potong.  La-Ma!” kataku benar-benar kesal lalu merebahkan diri di kasur dan bersiap untuk tidur saja. Lupakan tentang Yena, lupakan tentang Tae Hwan dan lupakan tentang hubungan mereka berdua. Kurang kerjaan sekali aku  sampai   penasaran dengan hubungan keduanya!

Suara tawa kak Sera tiba-tiba meledak dan semakin menggodaku dengan nyanyian-nyanyian menyebalkannya

Bodoh amat! Aku mau tidur!

Lalu aku merasakan kak Sera menepuk punggungku beberapa kali dan berkata “mau mendengar masa lalu kim Tae Hwan tidak?”

“malas”

“Ish, marah,! Mau apa tidak? kali ini aku serius!” bujuknya

  aku bangkit dan duduk bersila di atas kasur “tidak lama?” tawarku. Yah… mau bagaimana lagi, sebenarnya aku memang sangat  penasaran.

Kak Sera mengangguk meyakinkan  “tapi jangan salahkan aku jika sa kau akan terpesona setelahnya”kata kak Sera, sedang  aku mengibaskan tangan, tanda bahwa yang di peringatkan kak Sera tidak akan mungkin terjadi

Terpesona bagaiamananya? Ada-ada saja kak Sera ini

Ya,  saat itu, kupikir aku terlalu menganggap sepele sebuah kisah perjalanan hidup seseorang. sampai aku merasa tersentil sendiri saat kisah yang tidak pernah terpikirkan dalam benakku menarikku dalam sebuah pusaran yang aku sendiri bingung bagaimana menjelaskannya

"Kau pernah melihat istana pasir?” tanya kak Sera membuka ceritanyamalam itu

Aku menaikkan alis beberapa saat tapi setelahnya  mengangguk juga
Kak Sera tersenyyum getir “Istana pasir… sebuah perumpamaan paling rapuh yang kuketahui, dan Tae Hwan memilih melindungi istana pasir itu beberapa tahun kemarin”

Saat kak Sera menyelesaikann kalimat keduanya, atensiku suudah terambil penuh. Entah karena pemilihan diksi kak Sera, atau memang kisah ini yang mulai bisa ku tebak

“Jung Naomi adalah istana pasir yang sangat beruntung. Tidak seperti istana pasir lainnya yang akan mudah sekali hancur saat terena gulungan ombak. dia istana pasir yang memiliki benteng batu yang siap menghalau setiap kali ada ombak yang mendekat"

“Kau tahu Airin, siapa benteng batu itu?”  jeda tiga detik saat kak Sera memberiku pertanyaan itu,hingga dia akhirnya menjawab sendiri.

“Benteng batu itu adalah Kim Tae Hwan. seorang bocah yang kupikir hanya bisa membuat masalah, ternyata mampu melakukan apa yang kebanyakan pria tidak bisa melakukannya

ASSALAMUALAIKUM SEOULWhere stories live. Discover now