(38) Go Get Her

2.2K 530 118
                                    

Go Get Her

Mahesa bantet mengundang anda

Mahesa bantet :
Selamat datang di go get her dimana semua orang akan dibantu permasalahan cintanya oleh madam esa.

Sebelumnya, bisa intro sedikit, anggota baru?

Oji :
Sa...

Ajun :
Sa... (+999)

Daffa :
Gue beneran pengen nampol aja kalo esa udah kumat begini. Bukan apa-apa, kasian sama otak pinter lu, sa. Malu kayaknya punya raga kayak lo

Biyan :
Bukan gue ya sa. Tau sendiri dapa mulutnya gimana :')

Bintang :
Selamat datang Bani bongsorkuuuuh😘😘😘

Bangsat. Apaan neh?

Get her apanya, gue udah punya pacar

Mahesa bantet :
Alah bentar lagi juga putus


🍗


"PUNTEN!"

Jam istirahat baru di mulai lima menit yang lalu dan sekarang seorang gadis berpostur tinggi bergigi kelinci sudah berdiri di depan pintu kelas Bani dengan membawa kantong plastik besar. Bisa ditebak kalau mereka dari kelas sebelah dan kebagian untuk menjajakan tugas kewirausahaannya. "Ocha datang!"

Bani menoleh dan bertemu pandang dengan Maya yang berada di belakang Ocha. Bibirnya refleks menyunggingkan senyum lebar dan melambaikan tangan.

"Ayo dong dibeli kulit ayam tepungnya. Murah kok." Ocha berdiri di depan papan tulis. "Cuma goceng sebungkus, nanti dapet hadiah nomernya Ajun!"

Sontak saja membuat Ajun yang dari tadi berdiri di depan pintu berseru misuh. Ngomong-ngomong, kalau mau tahu, Ajun itu salah satu cowok terganteng di angkatan mereka, tadi Ocha promosi seperti itu di kelasnya kakak kelas dan dagangannya langsung laku keras.

"Satu bungkus dapet tiga digit nomernya Ajun. Kalau mau full harus beli empat biji, dong," celetuk Ocha lagi-lagi. Mengundang seruan tidak setuju dari para anak perempuan di kelas Bani.

"Nomernya Oji dong, Cha!" Celetuk Salsa dari bangkunya. Ocha langsung menoleh dan menggeleng cepat. "Nggak bisa! Boleh Ajun, tapi nggak boleh Oji!"

Bani menoleh pada Salsa sembari mengernyit. "Apaan? Lo mau nomernya Oji? Sekarang ngincernya Oji?"

"Dih?" Salsa menggoyangkan tangannya dan menggeleng. "Gak gitu, cuma ngegodain Ocha doang."

"Dia deket sama Oji, emangnya?"

Salsa mengangguk. "Eh eh, Maya kesini."

Keduanya langsung melempar senyum lebar pada Maya yang mendekat. "Ayodong beli."

"Lo mau?" Tanya Bani pada Salsa. Dan dibalas anggukan antusias. Bani memperhatikan plastik yang dibawa oleh Maya. "Masih banyak emang, May?"

"Nggak terlalu sih, tadi diborong sama kakak kelas, soalnya iming-imingnya nomernya Ajun sama Bintang," timpal Maya.

"Tapi lo gak ngepromosiin nomernya Bani, kan?" Celetuk Salsa.

"Enggak laku, kali, Sal."

Lalu kedua gadis itu tertawa geli, mengabaikan Bani yang mendengus. Tangan kanannya mendorong pelan belakang kepala Salsa. Pelan, saking pelannya justru terasa seperti usapan lembut.

Dan Maya terdiam. Tawanya menghilang dan berganti senyum tipis.

"Mau empat." Bani mengulurkan selebar uang berwarna hijau. Lalu mendorong kulit ayamnya mendekat pada Salsa. "Ini buat makan siang, sisanya buat makan malam. Awet-awet," ujarnya bercanda.

Maya masih mengulas senyum. Tangannya menyodorkan satu bungkus lagi ke meja Bani. "Ini buat Bani. Gratis."

Sekarang, gantian Salsa yang agak kesal.


🍗

[1] Untuk Salsa ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang